cerita ini hanya fiktif belaka
─━━━━━━⊱✿⊰━━━━━━─
felix memimpin doa saat ini.
semua tampak kusuk.
dan berakhir dengan menyebut kata, "amin" bersama sama.
felix tersenyum menatap changbin yang duduk di hadapannya saat ini.
"baiklah changbin. aku memperhatikan bentuk rambut mu, tinggi dan kencang"
changbin tersenyum kecil mendengar penuturan papa felix, "aku suka menjaganya tetap pendek" balas changbin tenang.
papa felix memgangguk paham. ia mulai menyuapkan sepotong daging ke dalam mulutnya.
giliran mama felix sekarang, "jadi changbin, dari mana asal mu?"
"aku dari yongin tante" balas changbin ramah.
mama felix tertarik, "wah kita lumayan banyak mengenal orang orang sana, alamatnya dimana?"
"diperumahan dekat persimpangan tante"
"kau anak yang kaya?" tanya papa felix.
changbin lagi lagi tersenyum, "tidak, semua itu milik ayah ku bukan milikku. lagian semuanya sudah pergi sekarang"
"apa ayah mu menghancurkannya?"
"ceritanya panjang om"
papa felix mengangguk paham. "bagaimana dengan mu? kau punya pekerjaan?"
"uhh itu—" belum sempat changbin menjawab felix menjawab terlebih dahulu, "dia seorang mahasiswa. aku sudah mengatakan itu sebelumnya"
"ya benar" balas papa felix tenang.
mama felix ikut menyambar, "baiklah, bagaimana kalian bisa bertemu?"
felix menjawab tanpa ragu, "kami bertemu saat aku pergi ke kedai es krim"
"nah changbin aku kira kau bisa pulang"
kunyahan dimulut changbin berhenti tiba tiba.
"felix sudah menjawab semua pertanyaan untuk mu"
changbin membalas tersenyum menatap felix, "dia pendengar yang bagus"
diam diam mama felix menangkap pemandangan tersebut.
"changbin mungkin akan mengajari ku matematika" kata felix.
mama felix bertanya, "kenapa dia melakukan itu?"
"supaya aku lebih siap untuk pelajaran matematika di kampus nanti"
"sayang, menjadi seperti mama tidak perlu pintar matematika" mama felix tersenyum.
"mungkin aku tidak ingin menjadi seperti yang mama katakan"
"oh begitu? menjadi seperti mama mu ini merupakan pekerjaan yang cukup baik kelak untuk masa depan mu felix. melayani suami"
felix memalingkan wajahnya, "sudahlah"
changbin yang mengerti kondisi pun langsung bersuara, "tante lee, kimchi buatan mu sungguh enak"
"changbin, terimakasih"
"sama sama"
....
acara sarapan pagi bersama keluarga lee berjalan lancar. changbin menghabiskan makanannya dengan lahap.
"terimakasih makanannya tante, aku tidak keberatan untuk membersihkannya"
mama felix tergelak, "jangan bercanda changbin"
"tak apa dia baik sekali, pergilah mencuci piring" suruh papa felix.
"pa!"
"bocah ini baru saja mendapatkan makanan gratis, tidak ada salahnya untuk membayar pada piringnya" tunjuk papa felix mantap pada changbin.
felix memandang changbin tak enak.
"aku dengan senang hati akan melakukannya om"
"cobalah nak, ini dia" papa felix memberikan tumpukan piring pada changbin.
changbin hendak berjalan ke arah wastafel, tapi papa felix kembali menahannya.
"hei, selagi kau disana bisa kau isikan ini?" papa felix akan memberikan gelas kosongnya tapi felix menahan pergelangan tangan papa nya.
"papaaa"
tapi changbin mengambil gelas kosong tersebut.
"terimakasih nak"
"sama sama om"
mama felix yang menyaksikan itu menggeleng. sambil berkata, "terlalu banyak"
papa felix bahkan hanya tersenyum tipis.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[🍟] Hinode - changlix
Short Story[🍟; completed] Changbin just wants felix based on the movie 'sunrise in the heaven' ©grapetie,2019