cerita ini hanya fiktif belaka
─━━━━━━⊱✿⊰━━━━━━─
felix menuruni tangga dengan mengendap endap. bahkan ketika sampai dibawah ia memakai sepatunya dengan hati hati tanpa membuat suara apapun.
sesampai diluar ia sedikit berlari menghampiri mobil sedan tua changbin.
...
"papa mu akan menjadi nuklir" ujar changbin bercanda.
mereka saat ini ada dihadapan sebuah danau. berada didalam mobil dan mengobrol ringan seperti biasa.
"kalaupun aku kembali, keputusan papa tidak akan berubah" balas felix lesu.
changbin meraih tangan felix untuk digenggamnya.
"sesuatu telah terjadi" kata changbin dengan serius.
felix bahkan melototkan matanya, "apa yang terjadi?"
changbin mencoba tersenyum, "mereka memindahtugaskan ku"
"kemana?"
"hiroshima, jepang"
felix sedikit terkejut mendengarnya. ia tak menduga papanya benar benar akan melakukannya.
"kenapa?" tanya felix sedih.
"mereka bilang aku akan belajar banyak disana dan mendapatkan pangkat jendral", changbin mengulas senyum tipis.
felix menundukkan wajahnya. "aku bangga padamu" katanya pelan.
changbin mengucapkan terimakasih sambil tetap tersenyum.
felix kembali mendongak, menoleh kesamping dan mendapati changbin yang masih setia menatapnya.
"lalu bagaimana dengan 'kita?" tanya felix lagi.
"aku mungkin akan pergi dalam waktu yang lama, makanya aku ingin berbicara pada mu fel"
"apakah kau benar benar ingin melakukan itu sekarang?"
"bagaimana kau tau?" tanya changbin bingung.
"aku tak bodoh changbin"
"lalu, kau mau?"
"tidak!"
"tapi aku akan pergi, tidakkah menurutmu kita harus melakukannya?"
felix sedikit menaikkan suaranya, "kenapa bisa aku mencintai mu!" mata felix mulai berkaca kaca.
"ya itulah alasannya!" balas changbin tegas.
"kau ingin putus denganku karna aku mencintaimu?" tanya felix mulai marah.
changbin lantas tertawa, "putus?"
felix melepaskan genggaman tangan changbin padanya tapi changbin kembali meraihnya.
felix memalingkan wajahnya.
"tidak fel, hei fellie tatap aku" changbin meraih wajah felix untuk menghadap padanya. diusapnya lembut pipi sang kekasih.
changbin bahkan sudah tersenyum lebar.
"aku ingin menikahi mu" bisiknya.
felix membulatkan matanya.
"a-apa?" katanya dengan suara sangat kecil.
"sebelum aku dipindahkan, aku ingin menikahi mu"
felix gelagapan sekarang.
dengan gagap ia bertanya, "b-bukan kah orang akan mendapat cincin disituasi saat ini?"
wait, pertanyaan apa itu felix?!, felix merutuki pertanyaan bodohnya.
changbin seketika menundukkan wajahnya.
"a-aku, aku tidak banyak menghasilkan uang. aku merasa tidak mampu membeli apa yang pantas kau dapatkan"
felix menggeleng, ia merasa bersalah.
"maaf, aku hanya terkejut. tapi changbin, hey aku tak apa. tak perlu terburu buru. aku juga mempunyai tabungan changbin"
changbin mengulas senyum tipis, "itulah alasan ku ingin menikahi mu"
felix tersenyum malu.
felix mendekatkan tubuhnya ke changbin.
bertanya kenapa?
"papa bilang jika ia memergoki aku berpacaran dengan AUKS dia akan mengirimku kerumah nenek" felix terkekeh.
felix kembali menatap changbin serius, "aku ingin kau mendapatkan restu papa"
changbin menghela nafasnya.
"aku tau dia seperti apa, tapi ia tetap papaku"
"bagaimana jika ia tidak memberikan ku izin?"
"aku tidak melihat bagaimana kita bisa menikah jika dia tidak. dia akan selalu menjadi papaku. aku tidak ingin hidup sembunyi sembunyi terus"
"jadi kau tidak mau menikah dengan ku jika papa mu berkata tidak?"
"itu penting bagiku"
changbin mengangguk paham.
"aku akan melakukan apapun untuk mendapat restunya"
felix tersenyum manis mendengarnya.
"aku menyayangi— ah tidak aku mencintai mu lee felix"
"aku juga mencintaimu"
changbin mendekatkan wajah mereka. hidung mulai bersentuhan. tatapan mata jatuh satu sama lain. dan benda kenyal itu mulai menjemput rasa.
tanpa mereka tau sebuah mobil dibelakang menyorot kegiatan mereka.
bunyi klakson menghentikan aktivitas mereka.
tbc
fyi teman2, aku bakal tamatin hinode dulu baru aku bakal nulis yg strawberry&cigaratte.
terimakasih, dan
selamat liburan❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
[🍟] Hinode - changlix
Cerita Pendek[🍟; completed] Changbin just wants felix based on the movie 'sunrise in the heaven' ©grapetie,2019