cerita ini hanya fiktif belaka
─━━━━━━⊱✿⊰━━━━━━─
disebuah tempat, dimana pangkalan tempat changbin ditugaskan.
"lindungi aku saat bekerja!" ujar changbin disebrang.
"terakhir kali aku juga melindungi mu!" balas minho yang juga ada disebrang.
saat ini mereka mendapat tugas berjaga didepan pintu masuk.
"mereka menangkap ku, dan aku berakhir membersihkan toilet" sesal minho.
changbin terkekeh.
"kau tau seberapa lama aku menyikat toilet dengan sikat gigi?"
"yeah, aku tau. aku juga mendapatkannya saat melindungi mu dengan jisung"
"maksud mu istriku?"
"kau belum melamarnya bro"
"memang belum, tapi aku akan melakukannya, mungkin—" minho menjeda ucapannya, "mungkin tidak. dia membuat ku tetap berjalan. dia juga imut."
"apa kau telah selesai?"
"mungkin—" minho menoleh pada changbin, "mungkin tidak" ucapnya sambil menyengir.
suara mobil membuat obrolan mereka berhenti. minho dan changbin lantas langsung mengambil siaga hormat.
mobil itu berhenti tepat digerbang masuk.
yang mengendarai mobil itu ternyata papa felix. ia memandang kesebelah kanannya. ada changbin yang juga menatapnya.
"whoops" ucap papa felix saat melihatnya.
changbin menoleh kedepan, ia menelan ludahnya.
"teman mu disini?" tanya papa felix pada minho, minho mengangguk. kemudian ia beralih pada changbin sembari berkata, "pembohong"
lalu ia kembali mengendari mobilnya kedalam.
minho menatap changbin khawatir, "kau baik baik saja?"
"mungkin tidak"
....
suara pintu terbuka.
ada papa felix yang memanggil manggil nama istri dan anaknya.
felix menatapnya heran.
"kau tau pemuda yang datang kemari, memakan makanan kita, teman mu!?"
"yang papa hina?" tanya felix malas.
"aku seharusnya membertimbangkan hal yang lebih buruk pada murid itu! ia melambaikan hormat pada ku dipangkalan, bagaimana menurut mu?" tanya papa felix sarkas.
"aku tidak berbohong. ia memang seorang mahasiswa dan juga angkatan udara"
"kau tau itu penting ketika ia harus bertemu dengan ku"
"aku tau papa tidak akan menyukainya. aku menyukai changbin pa! jadi aku tidak memberitahu mu"
"jadi kau berkencan dengan AUKS?"
felix berguman kecil menjawab ya.
"baiklah, sekarang kau tidak lagi" ucap papa felix.
"papa tidak bisa menghentikan ku untuk bertemu dengannya!"
"apa kau tidak berpikir aku akan mendapatkan cara untuk menjauhkan kalian?" tanya papa felix sarkas. "aku mempunyai setengah lusin petugas dipangkalan tersebut yang akan menemukan alasan bagiku untuk menjauhkan kalian"
"papa jangan melakukan itu!"
"tentu saja aku akan!"
suara felix semakin menaik, "dia pemuda yang baik!"
"dia pembohong!" balas papa felix dengan suara yang tak kalah tinggi.
"dia datang kerumah ku, berbohong diwajahku, malam demi malam!!" papa felix bahkan memukul meja makan.
"aku yang memintanya!" felix hampir terisak.
"sweetheart, dia tidak cukup baik untuk mu" papa felix mulai mengecilkan suaranya.
"papa, yang memutuskan baik atau tidak kah dia itu aku!"
"tidak, ini yang terbaik"
papa felix pergi dari sana tanpa mendengar felix yang mulai menjerit menangis.
mama felix berjalan mendekat pada felix. mengusap sayang rambut sang anak.
"mama akan berbicara padanya"
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[🍟] Hinode - changlix
Short Story[🍟; completed] Changbin just wants felix based on the movie 'sunrise in the heaven' ©grapetie,2019