Hachi

1.6K 346 11
                                    

cerita ini hanya fiktif belaka

─━━━━━━⊱✿⊰━━━━━━─

dibelakang rumah felix. changbin tengah serius membersihkan gulma gulma yang tumbuh sangat banyak disana.

sesekali ia menyeka keringatnya mengenakan punggung tangannya.

saat ia tengah serius membersihkannya dibawah terik matahari, ada papa felix yang keluar dari rumah sembari mengenakan kacamata hitam sambil menyesap es sirup.

changbin melihatnya. ia mendongak menatap papa felix.

"bisakah aku meminta air?" tanya changbin.

"kau hampir selesai, cukup teruskan" balas papa felix.

changbin menelan ludahnya. ia kembali mencabut gulma gulma yang masih susah dicabut. secara tiba tiba jari nya terluka. walaupun sudah mengenakan sarung tangan kain tapi tetap saja duri menancap tangannya.

"aku pikir sarung tangannya berlobang"

"yah, dan hanya itu satu satunya yang kupunya"

"t-tapi aku melihatnya beberapa digerasi"

"tidak, aku sudah membuangnya" balas papa felix sambil tersenyum.

changbin mencoba menahan emosinya. ia kembali mencoba gulma tapi sekali lagi, ia meringis karna tangannya kembali tertusuk.

sudah cukup, changbin bahkan melepas kasar sarung tangan sialan tersebut.

"itu akan jauh lebih baik tanpa menggunakan sarung tangan"

changbin menyeka keringatnya.

"sebenarnya, apa yang harus ku lakukan?" tanya changbin.

"aku tidak tau, apa yang bisa kau lakukan?"

"apa masalah mu dengan ku?" bentak changbin sedikit emosi.

papa felix tersenyum lebar, "aku tidak tau. aku hanya tidak percaya padamu". papa felix melepas kacamatanya, "sesuatu yang tidak benar ada pada dirimu" lanjutnya.

"aku bahkan tidak tau apa yang sudah kulakukan?!"

"kau tidak berpikir, aku melihat cara kalian yang saling menatap itu?"

"dan apakah itu perbuatan buruk?"

"sangat! dan kalian akan terus tidak memberitahu diriku, kalau kalian hanya berteman"

"aku bukan salah satu rekrutanmu"

"aku bahkan tau saat pertama kali melihat mu"

"dan apa itu?"

"lembut!"

kening changbin berkerut.

"apa yang terjadi?"

mama felix tiba tiba menimbrung percakapan mereka. mama felix datang membawa seteko sirup yang sama dengan papa felix.

papa felix berbalik, "oh tidak ada apa apa" jawabnya.

papa felix kembali menatap kedepan. "aku dan changbin hanya bercanda" matanya menatap tepat dimata changbin. sudut bibirnya terangkat keatas.

papa felix kemudian pergi dari sana.

mama felix memandang changbin khawatir, "changbin, kau baik baik saja?"

changbin tersenyum mengangguk.

...

malamnya, changbin mengajak felix berjalan jalan.

"aku tidak percaya padanya" ujar felix tiba tiba.

"aku bisa mengatasinya fel. pastor woojin benar, aku hanya perlu memberikan apa yang diinginkan papa mu"

felix menatap mata changbin, "ini bukan salah mu" ujarnya tegas.

"dia tau sesuatu yang terjadi fel"

"kita akan memberitahunya. ketika waktunya tepat changbin"

"aku ini militer angkatan udara. papa mu seorang kepala jendral. dan kami bekerja dipangkalan yang sama. kita hanya beruntung dia belum melihat diriku" jelas changbin.

"dia tidak pernah kesana, dia selalu libur karna tugas temporer dipangkalan lainnya. dia punya perjalanan lain yang akan datang. kita baii baik saja changbin"

mata felix mulai berair. ia kemudian memilih masuk kedalam dekapan changbin. memeluk sang dominan terlebih dahulu.












tbc

[🍟] Hinode - changlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang