cerita ini hanya fiktif belaka
⊱⋅ ──────────── ⋅⊰
papa felix kembali pada kegiatan sebelumnya, menyemir sepatu.
mama felix mengambil duduk disebelah papa felix yang masih asik menyemir sepatunya.
"kau mirip dia, asal kau tau" ujar mama felix tiba tiba.
"itu sebabnya kau kuat" lanjut mama felix.
tapi papa felix masih diam mengabaikan.
"kita lebih muda dari mereka saat kita menikah. kau pikir teman teman ku tidak memperingatiku tentang dirimu? kau pikir mereka tidak mengatakan dengan tepat apa yang kau katakan tentang changbin?"
papa felix masih memilih diam.
"tapi aku tidak menilaimu dari orang lain, yang kupikir kau mungkin mau mengatakannya. aku menilai mu dari tindakan mu" lanjut mama felix.
papa felix akhirnya menoleh, "dia berbohong pada kita"
"itu karna dia takut"
"kau tau apa yang mereka lakukan dibelakang kita? kau mendengarnya merayap saat tengah malam. apakah itu yang kau inginkan agar menantu masa depan kita seperti apa? "
mama felix menghela nafas, "apa lagi yang coba kau lakukan pada mereka?"
"dia pindah" balas papa felix singkat.
mama felix tiba tiba terkekeh sarkas, "dan jika dia tidak serius tentang anak kita, itu akan menjadi kesempatan sempurna baginya untuk mengakhirinya"
"memang" balas papa felix cuek.
mama felix akhirnya mengambil sepatu yang sedang disemir papa felix.
"kau ingat ketika aku hamil felix saat sembilan bulan, dan kita pikir aku akan pergi bekerja kapan saja?"
papa felix hanya melirik istrinya.
mama felix menepuk sepatu papa felix, "kau melakukan ini sepanjang malam"
"aku ada pertemuan dengan jendral kim besok", papa felix mengambil kembali sepatunya.
tapi, mama felix menaruh kembali sepatu itu kebawah.
"ini sudah bersih sayang, tapi nurani mu tidak" ujar mama felix.
papa felix menghela nafas.
"oke, kau benar"
"memang"
"aku perlu membuat pilihan untuk mereka" papa felix pergi sambil membawa sepatunya.
sedangkan ditempatnya, mama felix menghembuskan nafasnya kasar.
....
ditempat pangkalan seperti biasanya, akan ada changbin dan minho yang berjaga diluar.
minho melirik changbin khawatir, "apa yang akan kau lakukan?" tanya minho.
"apa yang harus kulakukan? aku tidak punya pilihan" balas changbin disebrang. "ini sudah berakhir" lanjutnya.
minho meneguk ludahnya, ia terdiam mendengar perkataan terakhir changbin.
mobil jeep seperti minggu minggu yang lalu datang ketempat pangkalan mereka. mobil jeep itu berhenti ditengah gerbang.
seperti biasa, minho changbin akan hormat kepada atasan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[🍟] Hinode - changlix
Kurzgeschichten[🍟; completed] Changbin just wants felix based on the movie 'sunrise in the heaven' ©grapetie,2019