Agatha-9

849 29 6
                                    

Gue berjalan kedepan untuk membacakan puisi.
"Disini saya akan membacakan puisi Ayah karya Nia Dania" gue menarik nafas lalu membuangnya.

Agatha membacakan puisi Ayah sangat indah dengan penghayatan dan gerak gerik yang tidak berlebihan tapi semuanya sempurna.

Setelah membacakan puisi tersebut, seluruh siswa yang ada di dalam aula bertepuk tangan meriah, kaget melihat Agatha membaca dengan sangat sempurna.
Tidak dengan Raihan yang dari tadi memandanginya ternyata ada air mata yang keluar dari mata Agatha yang mungkin teman temannya tidak melihat kecuali dirinya. Ada apa dengan Agatha?

Setelah membaca puisi gue berjalan ke tempat duduk dan menenangkan diri gue. Gue juga gak tau kenapa tiba tiba gue nangis dan gak seharusnya gue bacain puisi Ayah di depan semua orang. Tapi yang paling penting setelah gue baca puisi gak ada yang liat gue kalo gue sebenernya nangis.

"Gila keren ta" rose menunjukkan jempolnya

"Hahaha makasih ya" tawa gue

"Gue pikir Lo tadi itu gugup ta terus gak bisa baca puisinya ,eh malah keren banget tadi" puji Widya.



"Eh Rey itu cewek yang abis baca puisi itu pernah Lo bopong ke UKS kan?" Tanya Lulu yang merupakan teman kelas Raihan.

Raihan menghadap ke Lulu dan tersenyum "hmm iya dia cewek yang gue bopong waktu itu. Dia cewek dingin yang pernah gue kenal dan semua pria gak ada yang bisa naklukin dia"

Lulu terdiam entah kenapa ia merasa kesal dengan kehadiran Agatha di hidup Raihan.
"Ohh" singkat Lulu. Semenjak kehadiran Agatha. Lulu dan Raihan tidak bisa dekat seperti biasa lagi. lulu sangat menyukai Raihan sejak kecil tetapi cintanya tidak pernah di balaskan oleh pria itu.

Bel pulang sekolah berbunyi. Seluruh siswa berhamburan menuju gerbang utama untuk pulang masing masing ke rumah.

"Duh ntaran si pulang nya Masih rame itu di depan pasti" ucap gue

"Ya siapa juga yang mau pulang duluan yang ada badan Kendal yang kurus ini di jempet orang" dramatis Widya.

"Dih kurus aja enggak najis" Laras memutar bola matanya. Gue dan rose menertawai widya.

"Och suka suka dong" Widya membalikkan badannya

"Astaufirullah Lorang ini" gue menggelengkan kepala.

"Ini jam berapa"tanya gue

"Jam set 4 kenapa emang?"

"Shalat ashar dulu yuk. Abis itu gue di jemput nyokap dia bilang mau ngajak jalan" cerita gue.

"Ohh yaudah ayo" jawab Widya

Mereka berempat berjalan menuju masjid sekolah terlebih dahulu sebelum pulang.

Setelah sampai di masjid gue segera mengambil air wudhu.

"Eh tata "

Gue membalikkan badan merasa ada yang manggil gue?
"iya" jawab gue ternyata Raihan.

"Sendirian aja solatnya?" Tanya Raihan. Gue melihat dia yang udah basah. Lah basah? Maksud gue karena air wudhu guys.

"Itu sama mereka kok" sambil menunjuk ke arah rose, Laras, dan Widya yang sedang melepas sepatu.

"Ohh, ta btw kok gue gak liat Lo di kantin tadi" tanya Raihan

"Gue lagi puasa"

"Yaudah semangat ya puasanya" Raihan mengacak-acak rambut gue, lalu masuk ke dalam masjid.

Gue gak suka sikap dia yang kayak gitu gue risih. Tapi ya gimana mungkin karena sikap gue ini dingin kali ya.

Setelah selesai shalat
"Ras , Ros, Wid gue duluan ya mau di jemput soalnya"

agatha✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang