Agatha-1

2.9K 62 23
                                    

AGATHA POV.
_
_
_

Haduh gue bisa telat ini kalo kayak gini caranya. Udah jam 6.45 gue memutuskan untuk naik ojek aja dari pada nungguin pak Sapri bisa bisa gue telat.

Setelah sampai di sekolah gue membayar ojek yang gue tumpangi dan bergegas masuk ke dalam sekolah.

"Aduh ada pak Supri mampus gue" batin gue

Agatha sini kamu. Terdengar dia memanggil nama gue dan gue melengos pasrah ketika di hukum dia nantinya.

"Maaf pak saya telat soalnya gak ada yang bangunin saya pak" alasan gue

"Kalo gak ada yang bangunin kamu ya pakem alarm"

"Alarm nya mati pak habis baterai. Lagian pak kalau mau hukum saya plis pak jangan banyak banyak ini hari sweet seventeen saya pak masa bapak gak kasian sama saya" alasan gue kedua kali.

Pak Supri terlihat sedang menimbang nimbah "okelah kamu kan anak cerdas dan rajin bapak yakin ini yang pertama kalinya untuk kamu. Lain kali jangan telat kalau telat bapak gak akan segan untuk hukum kamu." Pesan pak Supri

"Makasih banyak ya pak"

"Iya Agatha. Selamat ulang tahun ya" ucapnya

Gue mengangguk "makasih pak"

"Sama sama"

Agatha memang anak yang sangat cerdas di seluruh mata pelajaran. Tidak heran kalau banyak laki laki yang meliriknya. Walaupun sikap nya yang dingin dan cuek.

**

Gue memasuki kelas gue yang sedang melaksanakan pelajaran matematika

"Permisi Bu"

"Agatha kenapa kamu baru datang" tanya Bu Lina

"Hmm. Itu Bu tadi ada insiden di jalan." Alibi gue

"Yasudah kamu duduk di tempat mu. Dan kerjakan tugas yang sudah ibu berikan."

"Iya Bu makasih" jawab gue.

Setelah 15 menit akhirnya Bu Lina keluar karena ada keperluan mendadak
"Anak anak ibu tinggal sebentar ya keluar, jangan ribut, jangan ada yg keluar kelas." Jelas Bu Lina

"Siap Bu" serempak murid

"Ta, kok Lo telat sih tadi. Tumben banget Lo telat gk kyk biasanya."tanya Widya yang merupakan sahabat nya dari kecil.

"Biasa lah Wid nyokap gue gak ada dirumah lagi keluar kota jadi gak ada yang bangunin gue."

Gue cukul pintar dan cerdas di kelas, terbukti dari peringkat 2 paralel gue di sekolah ini. teman temen gue bisa di hitung hanya menggunakan jari. Gue gak mau berteman dengan orang orang yg gak jelas. Karna ya gue udah trauma aja dulu.

**

Jam istirahat berlangsung gue memutuskan untuk pergi ke perpustakaan dan ingin menyendiri di sana

Gue masuk ke dalam. Ruangannya memang sepi sejuk tidak banyak orang yang bicara.

"Hmmm baca buku biologi aja dehh"ucap gue

Gue mengambil beberapa buku biologi untuk gue baca dan duduk di kursi meja yang sudah di siapkan.

Setelah 45 menit gue masuk ke dalam dunia gue dan memutuskan untuk mengakhiri membaca dan kembali ke kelas karna bel sudah berbunyi.

Gue keluar dari ruangan itu dan berjalan melewati lorong tak sengaja gue menabrak seseorang sehingga membuat buku buku biologi gue jatuh begitu saja.

"Eh maaf maaf"ucap gue tanpa melihat seseorang tersebut

Ketika sudah gue bereskan. Gue mendongakkan kepalanya dan mendapati seseorang laki laki yang kira-kira seangkatan dengan gue. Hanya satu kata untuk menggambarkan wajahnya TAMPAN. Ya dia sangat tampan.

Raihan terkenal sangat jenius dan pintar tak salah ia mendapatkan peringkat 1 paralel. Banyak gadis gadis yang ingin menjadi kekasihnya, tetapi Raihan sangat tidak tertarik dengan hal seperti itu bukan karena dia gay.

Raihan menatap gadis di depannya tanpa ingin membantu gadis itu, setelah sekian detik ia pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Sialan tuh orang udh nabrak gue. Gak minta maaf lagi liat aja dia ya. Batin gue.

***

Jam pulang sekolah akhirnya berbunyi gue dan Laras  sebelumnya memang ingin latihan vokal dulu sebelum pulang di aula. Gue suruh Widya dan rose untuk pulang terlebih dahulu.

***
Ruang aula ,dipakai untuk latihan vokal setiap Minggu nya.

Latihan vokal akhirnya dimulai. Semua siswi mengikuti introspeksi dari pelatih.

Tiba-tiba ada seorang lelaki yang keliatannya seangkatan dengan gue pun masuk ke dalam ruangan. Seperti nya suara dia memang bagus. Menarik perhatian pelatih. memang ternyata dia suka mengikuti lomba-lomba vokal dan memenangkan beberapa penghargaan.

Semua yg ada di dalam kelas melakukan latihan vokal suara beberapa lagu. Karena sebentar lagi ada hari kemerdekaan RI.
Mulai dari lagu Indonesia raya, mengheningkan cipta, Indonesia merah daraku , lagu 17 Agustus, dan yel-yel SMA pelita bangsa.

"Raihan, kamu dengerin suara suara mereka ya. Kalo ada yg salah kamu koreksi" jelas pelatih

"Iya pak" kata Raihan

Dalam batin gue apaan si ni org sok banget orang lagi nyanyi malah ngeliatin nya gitu banget ,di pikir gk risih apa ya. Gue selalu bersikap acuh di depan dia.

Jam 5 sore berlalu. Semua siswi di bolehkan pulang ke rumah. Gue dan laras pulang bersamaan.

"Lo kesel gak si sama cowok yg tadi ngoreksiin suara kita?" Tanya gue

"Hmm biasa aja si, soalnya kan kalo dia ngoreksi biar suara kita lebih bagus lagi."

" Ya tapi gua agak risih aja gitu"

"Eh jemputan gw Dateng ,gua duluan ya ras."

"Oke. Take care."

***

Sesampainya dirumah kebiasaan gue selalu di kamar. Entah apa yang di lakukan gue tapi gue lebih sering menghabiskan waktu di kamar.

"Agathaa" panggil mama Nya 'hillary'

"Iya ma" teriak Agatha

"Udh makan belum nak?"

"Ntar ma bentar lagi ,Masi ngurusin something."

"Hmmm yaudah ntar jangan lupa makan ya. Mama mau arisan dulu. Kayaknya bakal pulang malam."

"Hmm"

Kebiasaan nyokap emang gitu selalu pulang malem ,arisan lah apa lah. Semenjak papa gue meninggal. Jadi sering happy happy sama temen-temennya tanpa mikirin gue.





-ms

agatha✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang