S1

420 42 6
                                    

Author POV

Scorpioca Vaneeyla Reselia,gadis sederhana dengan pesonanya yang membuat banyak orang kagum terbadapnya,Pionca sapaan hangatnya cewek kalem yang adem dilihat,ia selalu berpositif dalam berfikir dan tenang dalam bertindak (kalem banget njiirr)

Dengan malasnya Pionca masuk kelas dengan wajah lusuh dan tidak bersemangat
"Guten morgen"sapanya dengan wajah yang masih lusuh

tanpa membalas sapaan Pionca
Cera lebih penasaran dengan wajah lusuh sahabatnya itu
"Kenapa lo dateng-dateng mukanya kayak gitu"

"Kalo disapa bales kek ini malah nanya-nanya"balas Pionca dengan wajah lesunya

"Yaudah-yaudah guten morgen chagiya,lo kenapa ni hari mukanya kaya cucian kotor"ledek Cera yang sebenarnya sangat kepo dengan kondisi Pionca

"Gue..gue..ngak tidur semaleman"

"Heh? Kok ngak tidur emang ngapain aja semalem"tanya Cera dengan smirk jahilnya

"Gue keinget terus ama setan kemarin yang kita nonton ituloh iii serem,jadi gue nggak bisa tidur deh"

"Hahahahaha"tawa Cera meledak,mendengar penjelasan pionca barusan

"Lo tau ngak lo takut setan,tapi mukaloh sekarang kayak setan tau,hahaha"tawa Cera semakin meledak sehingga orang yang berada didekat mereka langsung menoleh kearah mereka dan menatap bingung kearah leduanya

"Shutt...shutt..,bisa diem ngak sih ra,biasa aja ngakaknya"kesal Pionca

"Abisnya lucu banget sih lo"

Cancera Zalia Careline,Cera sapaan hangatnya adalah sahabat dan seperti saudara bagi Pionca mereka sudah sangat lama mengenal dan saling memahami.Tidak heran jika keduanya begitu dekat layaknya sepasang sendal.hehehehe

Keadaan mulai hening karna keduanya sibuk sendiri dengan aktifitas mereka

"Ca?"Cera mulai membuka suara

"Hmm"balas Pionca dengan gumaman dan masih sibuk dengan handphonenya

"Giman sama si Doi "tanya cera sedikit berbisik,Pionca langsung melepas handphonenya dan langsung beralih duduk dengan posisi berhadapan dengan Cera,Pionca sangat bersemangat saat akan menbahas Doi entah apa itu

"Lo tau ngak?gue rasa dia suka juga gitu sama gue"bisik Pionca,ia tidak mau jika ada yang metahuinya selain Cera

"Demi apa lo"kaget Cera

"Gue belum yakin juga sih tapi...udalah gue udah bilang cinta tu ngak harus terbalaskan yang penting lo tau arah hati lo"final Pionca

"Serah lo dah,intinya gue mendukung lo untuk kali ini gue yakin dia baik buat lo"

"Kantin cus aus gua"ajak Pionca

"Cuss kaajjjaaa gerah bodi dan gerah hati ini"Cera mulai mendramatis

Dalam perjalanan Pionca hanya setia mendengar celotehan Cera,sahabat tercintanya itu,ia hanya sesekali merespon dan tersenyum kecil menanggapi cerita Cera,itu adalah salah satu hal yang membuat banyak orang terkagum-kagum dengan Pionca tidak berlebihan saat menghadapi situasi apapun pembawaannya yang tenang dan senyuman lembutnya mampu membuat kaum adam terpana akan pesonanya

"Ca,kita mau lewat mana ni"tanya Cera

"Lewat depan aja deh,jam segini lorong Ips masih sepi takut gue"

"Wookee"

Keduanyapun langsung bergegas dari kantin setelah membeli minuman dan menuju kelas mereka,tetapi karna da urusan yang mendadak cera harus pergi meninggalkan Pionca sendirian karna pergi kearah yang berbeda,Pionca yang malas untuk ikutpun harus pergi ke kelas terlebih dahulu

"Lo ngak papa kan gue tinggal"tanya Cera tak enak

"Ngak papa kali orang kelasnya udah didepan juga,lebay banget sih lo"

"Yaudah gue pergi dulu bye..."pamit cera

"Bye...."

Setelah itu Pionca berjalan menuju kelasnya dengan lorong-lorong kelas yang masih sepi.Kebiasaan Pionca ia selalu melihat kearah bawah saat erjalan sehingga ia tidak menghiraukan orang yang melintas disekitarnya,saat hendak melihat lurus kedepan 'deg' matanya seolah terkunci dengan sebuah mata lain tubuhnya menegang mata itu sedang melihatnya jelas saja tak ada seorang pun selain dirinya disana, mimpikah?



Voment please

Star'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang