27 May 2019
Happy reading.
💗💗💗Sembunyikan Rasa
Bersembunyi dalam misteri waktu
Perlahan
Tanpa suara
Tanpa tanda
Kau menyusup dalam lingkar rindu
Sejak kapan?
Kau dan aku bungkam
Aku mencoba mengulur waktu
Kau juga
Ah, sayang...
Kisahnya Akan terus begini
Terbang bersama angin kebohongan
Tak terpisah ruang
Namun tak bersua dalam cinta.
~~~Sudah hampir sepuluh menit, Rika tidak membalik halaman majalah terbaru tersebut.
Sejak tadi, hanya puisi itu yang berhasil menarik perhatiannya.
Tidak heran mengingat bahwa itu adalah Salah satu puisi yang dibuat oleh Salman.
Liona dan Farah yang Sama sekali tidak tertarik dengan majalah sekolah, sibuk membicarakan beberapa gosip terbaru tentang orang-orang popular di sekolah Yang berhasil di dapat Farah.
"Salman lagi jatuh cinta, ya?"
Pertanyaan tiba-tiba dari Rika Yang sejak tadi hanya diam menatap lembaran di hadapannya berhasil membuat dua orang penggosip mengalihkan pandangan mereka ke arah Rika.
"Tau dari mana?" Tanya Farah to the point.
"Dari kata-kata ini," Rika berkata lemah, kemudian kembali menatap rangkaian kata disana.
Farah yang rasa penasarannya cepat terpancing, dengan segera menarik majalah itu dari tangan Rika.
Beberapa saat dia mengerutkan dahinya dalam, meneliti tiap huruf yang tertulis.
"Emang ada apaan di puisi ini? Rasanya biasa-biasa aja," Tanya Farah polos.
Liona yang sejak tadi serius menunggu komentar Farah ikut dibuat penasaran. Segera ia merebut majalah itu dari tangan Farah. Membacanya sekilas, kemudian ia menarik kesimpulan Yang Sama dengan Farah. 'Tidak ada yang special dari puisi itu'
"Biasa aja. Ini puisi tugas kok. Kebetulan aja pemimpin redaksi majalahnya suka puisi ini, makanya dibuat" ucap Liona yakin.
Rika seperti tidak terpengaruh dengan penjelasan yang diberikan Liona. Otaknya kembali mengulang kejadian ketika dia dan Geusan menghadiri konser itu.
Flashback on.
"Nah itu temen kakak, sebenarnya Kita satu sekolah Sama dia. Dan kamu pasti kenal" ucap Geusan memperhatikan wajah terkejut Rika.
"K-kenal banget kak" jawab Rika gugup melihat Salman Sekarang berjalan kearah mereka.
"Bro, udah lama?" Sapa Salman seraya bersalaman ala cowok dengan Geusan. Ia belum menyadari keberadaan Rika.
"Haha nggak kok. Oiya Kali ini gue ga sendiri dong, nih lo pasti dah kenal kan?" Ucap Geusan seraya menarik Rika supaya lebih dekat dengannya. Rika Yang risih langsung menjauhkan diri.
"Loh, Rika?," Ucap Salman Yang telah sadar akan keberadaan Rika. Rika hanya menampilkan senyumnya.
"Liona ikut juga?" Pertanyaan Salman membuat Rika terkejut.
"Ya gaklah, orang gue ama Rika mau berduaan aja," jawab Geusan.
"Oh gitu, yaudah gue Naik dulu ya." Ucap Salman menyudahi percakapan singkatnya dengan Rika teman sahabatnya, dan Geusan kakak tingkatnya.
Salman berjalan meninggalkan mereka, Dan menaiki panggung. Lalu duduk di bangku Yang telah tersedia di atas panggung itu.
Sorakan demi sorakan mulai terdengar, alunan suara gitarpun perlahan mulai memgalun lembut.
"Sebenarnya puisi ini khusus buat dia," ucapnya tersenyum Samar. "Tapi dia, orang special itu gak ada disini." Kali ini dia tertawa ringan.
"Kepadamu yang terindah"
Sorakan Yang tadinya begitu keras, kini telah berhenti. Seakan terhipnotis oleh suara Indah Dan alunan petikan gitar yang mendamaikan.
"Bintang Malam Yang paling terang"
Geusan mengalihkan pandangan ya kearah Rika, kemudian ia tersenyum.
"Tetaplah menjadi bahagiaku"
"Menemani hariku kini dan nanti"
"Kamu Indah"
"Sudah cukup Indah untuk membuatku jatuh cinta setiap Hari"
"Senyummu...Tawa riangmu.."
"Bahkan caramu berbicara"
Lagi, Salman kembali tersenyum. Matanya terpejam seakan menikmati setiap detik waktu.
"Aku mungkin sudah gila karna setiap hal dari kamu adalah istimewa"
"Aku tak ingin yang lain lagi.."
"Kamu Indah, kamu baik, aku cinta.."
"Hanya kamu seorang"
Tepuk tangan dan sorakan kembali terdengar mengiringi selesainya puisi dari Salman
"Gimana? Kamu senengkan aku ajak kekonser ini?" Tanya Geusan kepada Rika.
"Nggak" jawab Rika pelan.
"Kok nggak? Kan jadinya suasananya jadi romantis.
"Kak, kita pulang aja yok" ucap Rika dengan tatapan memohon. Dan tingkah Rika membuat benang pertanyaan pada Geusan.
"Tapi kan.."
"Kak..." Geusan yang tidak tahan dengan tatapan itu, hanya bisa mengangguk pasrah.
Flashback off.
"Heii, Rika. Kamu tenang aja. Nanti biar aku Sama Ona yang cari informasi tentang ini. Ok." Ucap Farah seraya menepuk punggung Rika beberapa kali, mencoba menenangkan.
Farah dan Liona terus meyakinkan Rika. Namun Rika masih diam, tapi sangat jelas terlihat bahwa Rika berusaha menarik kedua sudut bibirnya Yang tipis. Mencoba untuk tersenyum.
*****
Tbc.Thanks for reading^^
💗💗💗
Maaf lama update, Dan maaf bagian ini pendek.Ah, kalo kalian suka puisinya, bisa langsung di cek di YouTube. Nama YouTube nya-Badcover official.
Don't forget to leave vote and comments.
KAMU SEDANG MEMBACA
😘Ketika Salmon Ketemu Lion❤️
RomanceAku ingin membuat sesuatu yang indah untukmu. Menyenandungkan ungkapan hati yang semakin lama, semakin tidak mampu kutahan lagi. Tentang rasa untukmu, tentang mimpi-mimpi indah di Mana kau hadir di dalamnya. Tentang setiap pedih dalam penantian yang...