Vanilla atau kamu?

83 20 25
                                    

06 Juni 2019

Happy reading.
💗💗💗

Liona's pov.

Bukannya segera melanjutkan perjalanan pulang, begitu sampai di terminal, Salman justru mengajakku menjauh dari area parkiran bemo.

Kami melewati tenda-tenda pedagang pasar Malam yang letaknya bersebelahan dengan terminal.

Lagu-lagu mulai diputar dengan volume suara keras dari arah penjual kaset. Pengunjung mulai ramai, tanda hari semakin larut.

"Kemana? Kalo kesorean, nanti takut gak dapet bemo Salman." Aku sangat takut, gimana kalo Kami tidak dapat kembali kerumah karna bemo sudah tidak ada lagi. Aku tidak bisa membayangkan itu.

"Aku perlu beli sesuatu buat berangkat besok. Salah siapa sampai kamu ditinggal bus sekolah?"

Salman seperti tidak memiliki ketakutan Yang Sama denganku. Kini Kami telah keluar dari area pasar Malam dan terus melangkah menuju kompleks pertokoan.

Sebuah supermarket di seberang jalan menjadi tujuan langkah Kaki Salman. Aku pasrah, hanya mengikuti nya dari belakang.

Dalam hati, aku berdoa agar bisa sampai di rumah Hari ini.

Setelah mengambil keranjang belanja dan menyerahkannya kepadaku, Salman berhenti di etalase.

Ada beberapa produk promosi yang dipajang. Satu paket produk kesehatan Gigi dan mulut Yang sedang diskon, detergent dengan harga super murah dan parcel hari Raya yang telah dibingkus cantik lengkap dengan hiasan pita penuh warna.

Hanya sekedar melihat, Salman menuju tempat makanan ringan. Semakin kesini, semakin aku merasa seperti pembantu pribadinya.

Sepertinya apa yang aku pikirkan tentang dia menjadi pembantuku malah berbalik kediriku. Menyebalkan.

Berdiri dibelakangnya dengan keranjang belanjaan, kemudian menunggunya memilih barang-barang yang ingin dibeli.

Salman laki-laki, dan aku perempuan. Bukankah seharusnya aku yang ada diposisinya saat ini?

Aku yang berbelanja, dan dia yang menemaniku. Nah, ini kenapa posisinya terbalik seperti ini?

"Kamu mau pergi berapa hari, sih?"

"Dua hari."

Hanya dua hari, tapi apa yang disebut sebagai bekalnya ini berhasil membuatku tercengang. Keranjang belanjaan yang hampir penuh.

Sebungkus permen mint, beberapa bungkus macaroni, biskuit kelapa, wafer beraneka  rasa seperti vanilla, strawberry dan cokelat, tiga bungkus kacang oven kesukaannya, serta dua kaleng minuman teh bersoda juga tidak luput dari incarannya.

Sebanyak itu, dan saat ini Salman masih berdiri didepan tumpukan keripik Kentang dengan berbagai Varian rasa.

"Kamu mau keripik itu juga?"

Salman tidak menjawab, tapi dengan cekatan tangannya meraih dua bungkus keripik kentang rasa balado Yang sejak tadi telah lama diperhatikannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

😘Ketika Salmon Ketemu Lion❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang