[10] This Pain

22 4 1
                                    

Percaya pada Jonghyun dan Miha Saem adalah hal yang benar dilakukan oleh Sehun. Keduanya berhasil membuat Jang Ho kembali diintrogasi. Kali ini Yeon Soo ikut bersaksi dan orang tua Yoora juga demikian. Mereka menuntut dibuka kembali kasus ini setelah mendengar rekaman dari Yeon Soo. Selain itu, Song cheol ternyata memiliki rekaman di ponsel yang ditemukan oleh polisi saat menyelidiki kebakaran rumahnya. Dan kini sangat mustahil bagi Jang Ho untuk mengelaknya.

Ujian tinggal beberapa hari, ada sedikit beban terangkat dari Sehun ketika tahu bahwa gurunya itu berhasil diintrogasi kembali. Walau harus menunggu lama sampai dia mengaku, namun Sehun merasa lega.

Sehun menoleh kearah jendela yang kini sudah dipenuhi bunga. Musim semi sudah datang dan cuaca menghangat seiring berjalanya waktu.

Sehun ingat terakhir kali percakapannya dengan Taeri.

"Kau seperti temanku. Oh Siyeon"

Sehun tak banyak berfikir saat itu, namun ia ingat bahwa nama itu sempat menjadi hal yang membuat dirinya tak tidur semalam. Ia merasa pernah mendengar nama itu jauh sebelum ia tahu dari buku tahunan.

Ia mencoba mengingatnya namun tak ada hasil hingga akhirnya bel pulang sekolah berbunyi. Ia memutuskan untuk ke atap menemui Taeri yang audah menjadi rutinitasnya.

Gadis itu duduk di bangku. Menatap kedua kakinya yang berayun. Lalu ketika melihat kehadiran Sehun, gadis itu tersenyum tipis.

"Yo. Hoobae!"

Sehun berjalan mendekat lalu duduk disampingnya.

"Kenapa?" tanya Taeri melihat raut aajah Sehun yang tertekuk.

"Hanya saja...ini segera berakhir. Tentangmu dan sekolah ini.." Sehun menghela nafas panjang "Aku tidak tahu mau sedih atau senang."

Taeri terkekeh lalu menatap awan biru diatas. Sehun juga mengikutinyam

"Bagaimana dengan ingatanmu?" Tanya Sehun disela sela mengamati bentuk awan.

"Aku berhasil." Taeri menoleh pada Sehun lalu tersenyum "Aku mengingat tentang temanku"

Sehun tersenyum "Benarkah?" Sehun mencoba menereka nerka "Oh Siyeon? Yang kau bilang mirip denganku??"

Taeri mengangguk "Kau membuatku mengingatnya."

"Bagaimana bisa?"

Taeri tersenyum tipis. "Kau bilang kau tidak punya keluarga?"

Sehun mengerutkan alisnya. Ia tidak suka topik ini. "Hmm..."

Taeri menatap Sehun "Benarkah ? Kau tinggal di Panti atau bagaimana?".

Sehun menatap kedepan "Aku disana sampai usia 12 tahun..setelah itu aku kabur dan hidup sendiri"

"Kenapa? Bukannya kau bisa diadopsi?"

Sehun menghela nafas kasar "Panti terlalu pengap bagiku. Aku tidak suka"

Taeri terdiam lalu menoleh pada Sehun yang kini tengah menunduk. Ia menepuk punggung Sehun walaupun tak berasa. Namun lelaki itu tahu, gadis ini tengah menenangkanya.

"Dia mengkhianati janji..." Gumam Taeri, namun terdengar oleh Sehun.

"Siapa?"

Taeri tersenyum tipis. "Oh Siyeon"

***

Sehun menguap lebar. Hari ini les tambahan hingga malam membuat dirinya sangat lelah. Bahkan berkali-kali ia menahan kantuknya. Kali ini ia sudah tak kuat. Beruntung, bel pulang sekolah berbunyi. Ia tak langsung pulang. Merebahkan kepalanya diatas lipatan tangan lalu terpejam.

After 19th Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang