Ujian tinggal menghitung hari. siyeon mengekus perutnya yang semakin membuncit. Korset juga tak lagi mampu menahan buncitnya perut Siyeon. Ia khawatir namun Taeri selalu menenangkannya.
"Kita bisa Siyeon-ah. Tunggu satu bulan lagi, lalu dia akan lahir. Aku akan merawatnya. Kau bisa tetap kuliah"
Siyeon meringis "Kau tidak mau kuliah?"
Taeri menggeleng keras "Jika itu artinya belajar lagi maka TIDAK adalah jawaban mutlak."
"Kau punya cita-cita?"
Taeri memiringkan kepalanya lalu menatap langit biru diatasnya. Mereka berdua tengah merebahkan diri di bangku atap sekolah.
"Aku ingin menjadi polisi wanita"
Siyeon bertepuk tangan "mimpi yang keren"
Taeri terkekeh "Aku hanya suka seragam polisinya hehe. Tapi aku tidak berniat belajar lagi. Membosankan"
Siyeon mengelus perutnya "Apa rencanamu setelah lulus sekolah?"
Taeri ikut mengelus perut Siyeon. "Merawat anakmu"
"Eiyyy bukan itu.. Maksudku kalau tidak ada kejadian ini. Kau mau apa?"
Taeri nampak berfikir lalu sebuah jawaban cerdas muncul dipikirannya "Aku ingin nikah muda dengan pria kaya lalu hidupku akan tenang. Hehe"
"Kau ini dasar..."
Taeri menatap langit biru "Apa aku nikah saja ya. Lalu punya anak dan anak kita akan bermain bersama. Itu sangat lucu"
"Taeri-yah..kau ini benar-benar.."
"Itu ide bagus kan?"
"Eiyy pacar saja tidak punya. Siapa yang mau menikahimu?"
Taeri mengerucutkan bibir. "Kalau begitu aku merawat anakmu saja deh. Kalau dia laki laki nanti, aku akan menikah dengannya."
Siyeon terbahak kali ini benar benar membuat Siyeon tak habis pikir "Aku tidak merestuinya"
"Hyaaa wae...."
"Kau akan jadi perawan tua kalau menunggu anakku"
"Iya juga sih."
Taeri menutup matanya "Aku hanya ingin hidup dengan tenang. Setelah ini.."
"Kita..." tambah Siyeon lalu memegang tangan Taeri.
"Besok ulang tahunmu loh" Ucap Siyeon "Kau mau kado apa?"
"Eiyy aku bukan anak kecil"
"Ayolah..aku ingin membelikan sesuatu untukmu"
"Jangan beli apapun untukku, kau tabung saja. Setelah ini kau harus menghidupi satu orang"
"Tck kau ini. Sungguh kau tak ingin apapun?"
"Ehm...beri aku roti saja. Aku tidak akan pernah menolak makanan"
"Arraseo arraseo"
***
Ulang tahun Taeri tak ada yang istimewa. Hanya roti ala kadarnya dan nyanyian merdu dari Siyeon. Gadis itu pun tak kalah semangat menyanyi."Kau bilang tak ingin apapun. Jadi aku akan berikan satu hadiah spesial untukmu."
"Apa itu?"
"Kau mendapat kehormatan untuk memberi nama anak ini. Anak kitaa"
Taeri tertawa. "Benarkahh? Kemarin kita berdebat tentang nama dan tak ada yang mau mengalah. Akhirnya kau berikan itu padaku? Wahh sungguh hadiah yang luar biasa."

KAMU SEDANG MEMBACA
After 19th
Fiksi Remaja"Selama 19 tahun, aku menunggu seseorang yang bisa melihatku, karena itu..tolong bantu aku" - Kim Taeri "Selama 19 tahun, untuk pertama kalinya aku menyadari, bahwa tidak hanya manusia yang bisa kulihat." - Oh Sehun 19 tahun.. Aku menunggumu.. Aku m...