laut

89 8 0
                                    

Adit
****

Ntah gimana,gue berinisiatif membawa Abel ke laut.wkwkwk
Gue asal ceplos aja,tapi itu bukan ide yang buruk sepertinya.
Sudah sekitar 1 jam perjalanan kira-kira,suara Abel yang sibuk bercerita tentang mama nya yang sibuk kerja,ia bangun kesiangan tadi,sampai kamar nya yang seperti kapal pecah seakan menjadi pengganti radio di mobil gue.
Suara yang tadinya memenuhi telinga gue,kini senyap

Gue menoleh ke arah Abel.

Tidur ternyata,pantes aja sepi

Ntah bagaimana bisa ia mengoceh hampir satu jam tanpa gue tanggapi.
Gue membawa Abel ke pantai sekitaran Anyer yang masih asri dan sedikit pengunjung.Gue terlalu risih dengan keramaian.

Setelah memarkirkan mobil dengan benar,Abel belum memberikan tanda-tanda untuk bangun.

"Bel".gue menoleh ke arahnya

"Bel heh".kali ini gue menoyor jidatnya

"Ihhh apasihh".jawabnya sambil mengucek mata

Gue hanya melihatnya tanpa bersuara.

Wait.

Gue melihat Abel blushing barusan.Pipinya merah saat gue lihat barusan

"Lo sakit?".tanya gue memastikan apa ia demam?

"Hah?"

"Pipi lo merah"

Abel buru-buru menutup wajahnya menggunakan tas nya dan segera keluar dari mobil.

"Ini dimana dit".abel menoleh kearah gue yang berjalan dibelakang nya

"Laut lah"

"Iya gue tau"

"Udah tau kenapa tanya"

"Isshh nyebelin banget sih lo"

Gue hanya mengendikkan bahu dan kembali berjalan mendahului Abel.

"Ih cepet banget dah jalan nya,buru-buru pak?".Abel mendekat dan mensejajarkan langkahnya disamping gue.

Gue melihat jam di tangan kiri.sekarang menujukkan pukul 14.30

"Lo mau balik kapan".tanya gue

"Kapan aja deh,gue males balik cepet,dirumah gaada orang"

Gue hanya menganggukan kepala

"Kita nunggu sunset dulu ya dit,please"

"Nanti kita balik kemaleman"

"Gapapa"

"Lo cewe"

"Lo cowo".jawabnya sambil memberi cengiran lebar layaknya anak sd

"Bego"
--------------------------------------------------------
Gue duduk di tepi pantai,sedangkan Abel? Sibuk bermain air sendirian.

"Lo diem anteng bisa?"

"Gak".jawabnya

jawabnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang