Adit
****Pelajaran seni merupakan pelajaran kedua yang paling membosankan setelah Matematika.pak Rino menjelaskan tentang musik dengan antusiasnya.sedangkan gue?gue sibuk memutar-mutar pena diatas bimo.
Gue mendengar suara dengkuran.
Siapa lagi kalau bukan Bimo.Bimo bahkan tetap tidur setelah mendapat dua jeweran dari pak Rino."Oh ya Adit".panggil pak Rino yang melenyapkan lamunan gue.
"Iya pak?"
"Tolong teman-teman kamu di koordinasi.untuk acara graduation kalian nanti,saya mau anak didik yang kalian pilih untuk belajar gitar kemarin ikut tampil bersama kalian di acara penglepasan".gue hanya menganggukan kepala sebagai respon
"Baik kalau begitu pelajaran hari ini sampai sini saja,siang anak-anak"
"Siang pak".ucap kami serempak
"Habis ini pelajaran penjas kan?".tanya gue ke steve yang sedang mengkorek-korek hidungnya
"Hooh".jawab steve yang masih khusyuk menggali emas di dalam hidungnya itu.
"Dit,buru ganti baju terus ke lapangan".ucap Galang selaku ketua kelas 12 Ipa 1
Gue hanya mengacungkan dua jempol.
"Yuk buru".Steve menepuk pundak gue.
"Bangunin Bimo deh".gue melirik sosok di sebelah kanan gue ini.
"Heh tapir bangun".Steve menarik telinga kiri Bimo
Belum ada tanda-tanda Bimo akan bangun.
Gue mendekatkan wajah ke telinga Bimo."Cewe lo di gandeng sama cowo noh bim".
"Mana!siapa yang gandeng!".Bimo otomatis berdiri
"Aelah bucin mah gitu".ucap Steve sambil menarik lengan gue untuk segera keluar dari kelas.
^^^
"Lo denger tentang event basket bentar lagi?".Bimo melempar bola berwarna orange ke arah gue.
"Hah?"
"Iya serius dit,sebentar lagi un dan kita ada pertandingan,gila ga lo?".timpal steve
"Ini gue ngurus gitar aja belom kelar,dan sekarang ada event??".gue melempar bola ke sembarang arah dan berjalan ke pinggir lapangan.
"Dit,lo ga ikutan main?".panggil Bimo sambil memantulkan bola ke lantai.
"Ga ah gue tiba-tiba ga minat".jawab gue sambil merogoh kantong celana untuk mengambil handphone.
Nama seseorang terlintas dengan tiba-tiba di fikiran gue.
Aditya:"Bel".ntah apa maksud gue mengirim pesan ke Abel.
Tak butuh waktu lama,pesan gue mendapat balasan.
Abel:"Kenapa dit?".
Aditya:"lo ngga ngintipin gue dari jendela kelas?wkwkwk".oh see ini bukan gue banget.
Abel:"ish apaan sih lo wkwk".
Aditya:"gaada guru?ko bisa bales chat gue".
Abel:"jamkos nihh"
Aditya:"gue lagi jam olahraga di lapangan".
Abel:"teruussss???".gue terkekeh melihat balasan dari Abel
Aditya:"lo ga pengen liat gue secara live? Biar ga cape-cape ngintip dari jendela".
Abel:"apasih dittt gajelas banget lagian".
Aditya:"sini"
Abel:"kemana?"
Aditya:"turun,gue di lapangan"
Abel:"malu tapinya,rame temen sekelas lo".
Aditya:"turun".ntah kenapa gue mengirim pesan seperti itu ke Abel
Abel:"malu ih,kakak kelas semua itu".
Aditya:"lo mau ketemu gue atau mereka sih,kenapa malu".
Abel:"emang gapapa?"
Aditya:"ada gue".
Tak lama setelah gue mengirim pesan terakhir,perempuan berambut panjang sebahu dengan seragam putih abu-abu berjalan ke arah lapangan.
Siapa lagi kalau bukan Abel."Ngapain dit?".ia melirik ka arah anak-anak yang sedang bermain basket di tengah lapangan.
Gue menepuk lantai di sebelah kanan,memberi isyarat padanya untuk duduk.
Ia pun mendekat dan duduk di sebelah kanan gue."Ngapain nyuruh gue kesini?".tanya nya lagi
"Pengen"
"Hm?pengen apa?".kini Abel menoleh ke arah gue
"Pengen liat lo"
Gue tidak mendengar respon nya yang biasanya heboh dan langsung menyemprot gue dengan kata-kata nya yang nyeleneh.
Abel melongo,matanya tak berkedip sambil menatap ke arah gue."Bel?".gue mengibaskan tangan di depan wajahnya
"Eh gue balik deh dit,takut Rere nyariin".ia mengerjapkan mata nya lalu beranjak pergi
"Nanti".gue menahan tangan nya untuk tetap stay
"Temenin gue disini,gue pengen sama lo sebentar aja".lanjut gue
"O-ok-e".jawab nya gugup.
Abel menggesek-gesekan sepatunya pada lantai lapangan.ia tidak berani menatap wajah seseorang disampingnya itu.
"Ehm btw nanti balik sekolah kerumah gue ya bel,kita lanjutin belajar gitar,waktu buat lo belajar gitar sama gua tinggal sampe akhir bulan ini".tanya Adit memecahkan keheningan diantara mereka.
"Hm??serius cuma sampe akhir bulan ini??"
"Pak Rino sih bilang gitu,doi bilang bulan depan udah fokus sama ujian"
"Ohh gitu,boleh deh"
Bugghhh!
"Awwww!!!".Abel meringis ketika seseorang dengan sengaja melempar bola basket ke arah nya.
"Itu buat lo yang udah berani ganjen ke cowo gue!!"
Hana?
"Sinting lo?!!".teriak Bimo yang berjalan ke arah mereka
"Kenapa?! Upik abu ini pantes dilempar bola,dia berani-berani nya ganjen sama cowo gue!"
"Ga waras ni bocah".Bimo menepuk jidat nya sendiri
"Hana!".kini Adit ambil suara
"Yas honey???".jawabnya yang membuat siapapun muak mendengarnya
"Sejak kapan gue jadi cowo lo?"
"Lo lupa kita pernah ngapain aja?".jawab Hana dengan enteng nya
Abel mematung mendengar jawaban wanita di depan nya itu.
"Shit,lo pernah ngapain dit sama cabe-cabean ini?".Bimo berjalan mendekat
"Sinting lo,gue bahkan gapernah nyentuh lo".elak Adit
"Lo pura-pura lupa ya dit,wah wahhhh".
Fikiran Abel makin tidak karuan,sebenarnya apa yang pernah mereka lakukan?
"Guys,cabut aja kita,cowo gue lupa ternyata gaya apa aja yang pernah kita pake waktu itu".Hana menarik tangan kedua dayang nya dan berjalan pergi.
"Lo ngapain anjir".Bimo mendorong bahu Adit
"Lo percaya sama omongan orang ga waras kaya gitu?".jawab Adit sambil menoyor jidat Bimo
"Yuk bel gue anter ke kelas".Adit menarik tangan Abel yang masih mematung menatap nya dengan tatapan kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
Teen FictionSejauh apapun kamu pergi dan menghilang,langkah ku akan tetap menemukan dan kembali mengiringi langkah yang pernah kita ciptakan bersama.