26. Time With Me

5.9K 815 38
                                    

Nggak kerasa aja romadhon udah dateng dimana kamu harus nyiapin buat UKK besok, parah kan yang biasanya makan vitamin pas ujian malah puasa.

Masalahnya kamu bisa nggak ngelewatin masa masa sulit waktu puasa, soalnya kadang daya tahan tubuh kamu nggak begitu bagus.

Dan tiba tiba aja down, siang masih oke, masih fit aja. Tapi nggak tau pas malem, kayak gini nih.

"Besok mau puasa? Apa nggak dulu?" Tanya Haruto sambil ngusap bahu kamu,

Dan saat itu juga kamu muntah, untung udah di wastafel. Kalau nggak baju Haruto yang bakal jadi korbannya.

"Hu-ekk!"

"Tadi kamu makan apa toh?"

Jadi sekarang kamu sama Haruto dirumah, keluarga kalian lagi belanja bareng buat nyiapin bahan bahan saat puasa tiba.

Ehhh kamu malah down gini.

"Nggak makan," Jawabmu enteng bikin Haruto nepuk jidatnya keras.

"Kamu punya maag?"

Kamu cuman ngangguk ngangguk ayam.

"Maagmu kambuh astaghfirullah!"

Haruto langsung ngacir ke ruangan buat nyari kotak p3k.

"Nih minum dulu," Ucap Haruto sembari ngasih kamu obat promaag.

Kamu ngegeleng, "Nggak suka mint."

FYI, kamu paling nggak suka yang wanginya tuh mint mint gimana gitu, dimulut kamu rasanya bukan mint malah pedes.

"Ya kan obat sayang, mana ada yang manis."

"Nggak mau!"

"Astaghfirullah, langsung minum aja deh."

"Proomag tuh mint Haruto, aku nggak suka yang mint."

"Yauda sambil liatin aku aja."

"Yang ada aku muntah."

"Tak cium lho kamu."

"Idih nggak mau!"

"Yaudah minum."

Karena terpaksa kamu ngunyah obat tersebut, muka kamu nggak nunjukin keanehan. Tapi pas tengah tengahnya ngunyah.

Mukamu jadi kaget karena harum semriwingnya.

"M-minum aja sayang," Ucap Haruto yang mau ketawa liat ekspresimu.

Pas udah minum kamu menghela nafas lega, "Mau makan,"

"Loh, tumben? Katanya perutnya nggak mau makan?"

"Buat ngilangin rasa mintnya bego!"

Haruto ketawa terus kasih kamu snack ringan,

"Nggak kerasa ya besok puasa," Ucapnya. Kamu ngangguk ngangguk ayam lagi.

"Kamu puasa nggak?" Tanya Haruto bikin kamu nampilin muka datar.

"Yaiyalah! Yakali."

"Yaaa siapa tau."

"Kamu kali yang nggak puasa."

"Idih? Full ya aku."

"Yaiyalah full, kalau nggak full kamu nggak normal."

"Mulutnya ini loh licin banget, mau aku cium?"

"Nggak mau!"

Haruto ketawa, trus senderan di bahu kamu.

"Kalau udah siap, aku bakalan ke sini sama bunda ayah. Bahkan kerabat aku bakalan aku ajak."

Kamu cuman diem.

"Jadi, tunggu ya."

Lagi lagi kamu diem.

Soalnya lagi deg degan:")

"Ngomong ngomong, cowok yang biasanya sama kamu itu siapa?"

"Siapa emangnya?"

Haruto menghela nafas, "Yang sering bikin kamu teriak teriak di kelas."

Oh, Jaemin.

"Jaemin yang kamu maksud?"

"Nggak tau, tapi itu."

"Iya, Jaemin."

"Oh, Jaemin."

"Kenapa tanya dia?"

"Ya nggak papa, emang ga boleh?"

"Cemburu ya?"

"Idih, nggak ya."

"Bohong, aku diculik Jaemin."

"Iya ah bawel kamu." Ucap Haruto sambil nyubit bibir kamu.

"Kenapa sih harus cemburu? La wong Jaemin cuman temen."

"Ya takut aja kalau dia punya rasa yang sama kayak aku ke kamu."

"Halah nggak nggak, sans aja."

"Sans gimana tiap hari digituin terus! Ntar kamu kebawa baper aku yang barabe tau."

"Jaemin udah punya gebetan kok Haru, sans dong. Lagi pula aku udah punya yang bagus kok malah nggak bersyukur."

Haruto senyum lalu meluk kamu dari samping,

"Y/n, kalau aku tambah sayang sama kamu gimana?"

"Sayang aja nih?"

"Ya sayang dong, emang gimana lagi?"

"Haru, kalau aku tambah cinta sama kamu. Aku harus gimana?"

Dan kamu ketawa pas ngeliat ekspresi Haruto yang cengo. Ditambah lagi merah sampe ke dua telinganya.

"Y/n pinter ya sekarang gombalnya, diajarin siapa sih hmmm?"

Future Husband ; Haruto ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang