31. Memulai Yang Baru

10.3K 797 138
                                    

Dari tadi, peluh yang membasahi dahi Haruto mengalir terus. Soalnya gerogi kalau salah ngomong pas ijab qobul.

Kamu juga dari tadi di dandanin deg degan juga.

Siapa sih yang nggak deg degan kalau mau nikahan?

Duh.

"Muka lo tegang amat sih?" Gurau Yoora sambil ngegendong Maya, anaknya sama Mingyu.

Tentang Sherin bocah nyebelin itu, dia sekarang udah beranjak gede. Udah kelas lima SD, tambah mentel lagi.

Sifat nyebelinnnya pun juga bertambah.

Pusing kamu.

"Gimana ga tegang sih mbak? Muka mbak juga pas nikahan sama mas Mingyu gini juga kok." Omelmu, Yoora ketawa dan nidurin Maya di kasur.

Maya baru bisa berangkang.

"Adek gue cepet gede juga ya."

"Yaiyalah masa aku kecil terus sih???" Ucapmu dengan nada geregetan.

Tiba tiba pintu kamar kebuka, ada bunda dan mama.

Ada juga adek perempuannya Haruto yang tinggal di Amerika trus ke sini.

"Hey, auntie." Sapanya trus duduk disebelah kamu.

Kamu senyum.

"Long time no see, Kyara." Jawabmu lalu mengusap surai adek Haruto.

Kyara ketawa, "Hebat juga mas Haruto, bisa dapetin auntie secantik ini." Godanya, kamu tersipu.

"Gausah gerogi ya Y/n." Ucap bunda lalu mengelus bahumu, begitu juga mama.

Kamu senyum, sumpah deh rasanya pengen meledak aja.

Belum lagi liat Haruto pake jaz, haduh mabok ketampanannya Haruto.

"Tuh, udah mau dimulai. Ayo siap siap."

SKIP

"Trus.. kita harus tidur disini, berdua aja?" Tanyamu memastikan saat selesai acara pernikahan.

Sumpah pegel banget euy, tadi temen Haruto ga bisa ikut, Yoonbin. Katanya nurutin istrinya yang lagi ngidam.

Hadeh,

"Pegel banget hm?" Tanya Haruto saat selesai mandi, kamu kasih pake gaun.

Dia duduk di belakangmu dan mulai mijit mijit kecil. Kamu udah dag dig dug DER!

"Gausah gitu ih, geli." Ucapmu lalu melepas pijitannya,

Haruto terkekeh, "Sana mandi dulu, kamu bau." Ucapnya lalu mendorong pelan dahi kamu.

Kamu cemberut.

"Haru, lo liat--"

Kalimatmu tergantung, malu bilang blak blakan.

Masa iya mau ngomong ... daleman?

Shit.

"Apa?"

"Eng, nggak. Gapapa." Ucapmu lalu beralih dan masih aja mencari dalemanmu.

Ngeliat kamu yang kayak orang susah, Haruto pastinya turun tangan.

"Kenapa hm? Cari apa?" Tanya dia nyusul kamu, kamu ngelus tengkuk kamu.

"Gapapa kok, tidur sana. Biar ga capek,"

Haruto menggeleng, lalu memegang kedua pipimu.

"Hey, denger. Kita itu udah suami istri, ga boleh ada rahasia di antara kita okey?

Kalau nggak sreg, ngomong aja. Biar kita selesain pelan pelan.

Paham?"

Kamu ngangguk malu,

"Nah sekarang, kamu lagi cari apa sih?" Tanya Haruto terheran-heran.

Kamu menunduk malu, "Da ..."

"Da?"

"— leman.."

Haruto mengerjap saat mendengar kelanjutanmu, kamu udah malu sampe ke ubun ubun.

"Yaudah kamu mandi aja, aku cariin, ntar kalau ketemu aku kasih. Kalau ga ketemu yaudah nasib." Dia ketawa.

Kamu nge-rolling eyes.

"Serius, aku cariin. Tapi imbalannya..."

"Gausah natep aku kek gitu deh! Mesum banget sumpah."

"I want to acclimate you to being mine completely."

Haruto smirk dan dorong kamu ke kasur.














[FIN.]

[NO BONUS CHAP]

[NO EPILOG.]





G

imana gimana gimana gimana? finally akhirnya selesai huhuuu senangnya dalam hati ~

gausah sediih, ntar future husband ada series Yoonbin atau ga Doyoung, Jihoon, bahkan Junkyu.

So, kalian bisa coment milih siapa diantara mereka yang bakal ngelanjutin cerita ini?

Yoonbin

Doyoung

Jihoon

or

Junkyu

Aku harap kalian puas baca ini, aku nerima saran dan kritikan supaya bisa membangun cerita aku yang lebih menarik dan berkembang!

finally, lisa
sayangnya tom holland.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Future Husband ; Haruto ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang