07. Mendingin

6.9K 1K 121
                                    

"Eh?"

----------------------------------------------------------------------

Perkataan Haruna membuat Haruto sedikit terkejut. Dengan senormal mungkin Haruto mengubah mimik wajahnya.

"Pacar?" Tanya Haruto lagi untuk memastikan, siapa tau dia salah denger kan.

Bukannya menjawab, Haruna malah menutup mulutnya dengan cepat, "Aduh, maaf ya Haruto. Bukannya apa apa tapi waktu kita ngomongin soal proposal buat hari kartini kamu malah noleh ke kelas yang ada ceweknya. Ya aku pikir dia cewek kamu, bukan ya?"

Haruto terkikik, lalu menggelengkan kepala. "Nggak kak, saya nggak punya pacar kok."

punyanya tunangan sih - haruto

Mendengar hal itu, Haruna menarik ke dua sudut bibirnya. Senyum Haruna mengembang, entah kenapa di dalam hati sana ada juga harapan yang menyempil.

"Yaudah ah, malah ngomongin pacar. Lanjut bahas--"

"Kalau kak Haruna gimana? Punya pacar nggak?"

Kini, Haruna terdiam. Ia tersenyum tipis. "Nggak, punyanya mantan." Jawab Haruna sambil ketawa, Haruto juga ikut ketawa.

Nah pas ini nih kamu liat Haruto sama perempuan yang dimaksud Haruna itu sebelum berkata kasar dan akhirnya memutuskan masuk kelas.

Sedikit sadar, matanya memicing ke arah kanan, lebih tepatnya ke arah kelas kamu yang kamunya lagi otw masuk kelas disusul Jaemin.

Masih inget 'kan Jaemin ada disitu dan nyusul kamu?

Nah ini membuat Haruto mendecak lalu membuang mukanya kasar.

"Haruto, hei! Kamu denger aku 'kan?"

"Hah?, ah.. maaf kak, bisa tolong jelasinnya di pc aja nggak? Saya pusing banget hari ini."

bukan pusing tolol, lo cemburu mah cemburu aja - yedam

Haruna berdehem, lalu berkata, "Gapapa deh, id line kamu apa?"

"Maaf kak, pake whatsapp aja. Kita 'kan segrup pengurus sekolah." Tolak Haruto yang nggak sadar bikin Haruna kecewa.

"Oke, nanti aku pc kamu. Aku duluan ya." Haruna langsung membalikan tubuhnya lalu berjalan menjauhi Haruto yang terdiam.

Entah kenapa, bukannya Haruto masuk kelas. Ia memilih untuk duduk di bangku depan kelas lalu menghentakkan kakinya kesal.

"Kenapa sih gue.." Gumam Haruto sembari meremas rambutnya sendiri.

Merasa bangku sebelah diduduki, ia menoleh mendapati yedam sembari berdehem.

"Ekhem,"

"Apa?"

"Kayaknya ada yang lagi cemburu nih."

"Hah? Cemburu? Siapa? Gue?"

THIRD POV

Seharian ini kamu badmood banget, udah liat Haruto sama Haruna ketawa bareng, lupa bawa pr padahal udh dikerjain kebut semalem, ditambah hujan deres yang ngingetin kamu sama "lupa bawa payug."

Duh, apes banget.

"Gue terboso aja gimana yak?" Ucapmu terkekeh, Lami menepuk pundakmu bikin kamu noleh.

"Gue udah dijemput nih, sorry ya. Mau gue temenin dulu?" Tawar Lami yang dihadiahi gelengan kepala dari kamu.

Naeun udah pulang dari tadi. Udah dijemput papanya.

"Santuy, angkot paling dateng dikit lagi."

Denger hal itu, Lami segera bergegas pulang. Menyisakan kamu dengan suara percikan hujan.

SKIP

Kamu udah pulang kerumah dan udah ganti baju. Lalu kamu merebahkan tubuh pada kasur kamar.

"Huuuh," Helaan nafas berat keluar begitu aja saat kamu mengingat Haruto berduaan sama Haruna.

Kamu makin ga suka pas liat mereka ketawa bareng.

Ah setan!

:(

Line

Haruharu01 : y/n?

you : ya

Haruharu01 : nggak papa
read

Haruharu01 : kok r doang?

you : katanya gpp yaudah

Haruharu01 : kenapa kamu?

you : ah gatau gausah chat gue dulu
you : lg males chattingan
read

Karena cuman di read, kamu tambah kesel sama Haruto. Ga peka banget sih heran!

Disisi lain, Haruto berhentiin chatnya karena mikir kamu lagi chattingan sama yang lain.

Duh salah paham aja terus!

Kesel bat w lama lama.

"Kenapa kalau dia suka sama cewek nerima perjodohan ini sih? Dasar setan!!" Karena gregetan kamu gigitin bantal.

Karena ngga tau harus ngapain kalau lagi marah:(

Meanwhile yang ada di seberang sana..

"Gimana, udah di bales?"

"Ah gatau bun, lagi males chattingan, aku mau bobok aja."

Future Husband ; Haruto ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang