03. Sinyal

8.8K 1.1K 165
                                    

Kamu yang tadinya adem ayem malah belakin mata dan noleh cepet kearah Haruto. Maksudnya, dia yakin nerima perjodohan ini?

Ya kamu jelas kebingungan lah, dan kamu juga curiga kenapa dia nerima secara ga ada beban gitu. Pasti ada sesuatu yang disembunyiin kan! Kamu mah cantik gada pinter gada tapi harta melimpah.

Trus kamu mikir kalau Haruto bakal morotin kamu pas jadi istrinya dan ninggalin kamu pas sayang sayangnya, enggak! Kamu nggak mau itu!

Haduh.. Alvarela Y/n Khoirunnissa  bisa jadi senegatif itu.

Kalian bisa denger orang tua masing masing ketawa dan ngucapin syukur karena nerima perjodohan ini.

Kepaksa sih iya.

"Makasih ya Haruto, dengan ini mama kasih kamu tangung jawab buat jagain Y/n bener bener." Ucap mama sambil mandang Haruto dengan penuh harapan.

Aduh, Haruto malah jadi ga enak lagi nih. Mau ga mau Haruto mesti jawab, "gapapa kok tante, udah jadi tanggung jawab saya kalau begini."

Denger hal itu, mama menyela kalimat Haruto.

"Ah kamu, jangan manggil saya tante dong. Panggil aja mama, biar nanti terbiasa, ya kan jenk?"

"Iya, kamu gimana sih Haruto. Oh ya Y/n, kamu juga panggil tante bunda aja ya. Biar terbiasa nanti kalau udah ehem."

Hal itu sukses bikin kamu malu dan nunduk netralin jantung.

Kalau ditanya, kamu suka nggak sih sama perjodohan ini?

BIG NO.

Yaiyalah! Siapa yang mau dijodohin sama ketua MPK modelan macem Haruto?!

Lah, bukannya malahan dijodohin sama orang yang ganteng pinter kalem?

Iya, positifnya sih itu. Tapi gimana sama yang negatifnya?! Kalau kamu dikroyok sama fansnya Haruto gimana? Trus babak belur gimana? Trus trus trus--

"Y/n masih mau tinggal di sini atau mau ikut Haruto?"

Dengan cekatan kamu meluk lengan mama buat bunda dan ayah ketawa ngeliat tingkah kamu kayak anak kecil. "emoh aku ma. Tadi katanya mama cuman perjodohan! Kenapa mendadak aku suruh tinggal sama dia--"

"Hush, Haruto namanya bukan dia."

"Ah terserah. Pokoknya aku gamau ikut!"

Bunda ngelus tangan kamu, "Mama cuman bercanda, lagi pula bunda juga belum setuju kalau udah serumah. Nanti kalau Haruto nafsu gimana?"

"Aduh gapapa dong jenk biar kita bisa momong secepat mungkin."

Kamu digodain sama mama dan bunda, ayah sama papa ikut ketawa lagi.

duh, malu anakmu ini mama:') - you

Keluargamu dan keluarganya Haruto bincang bincang lagi sementara kamu masih diem dan mikirin kalau ini mimpi.

Pokoknya kejadian ini kayak ga nyata.

Sepermenit kemudian, matamu dan mata Haruto bertemu sukses bikin kamu bertanya kenapa dia mau mau aja nerima perjodohan secara enteng banget.

Dapet sinyal dari kamu, Haruto nampakin mukanya bingung.

Woy bambang?! kok lo nerima perjodohan ini ringan amat sih?!

Ya aku harus gimana?

Ya lo harusnya nolak dong maimunah!

Ya kamu aja sana, aku nggak mau

Duh, apasih special nya dari gue sampe lo nerima perjodohan konyol ini!

Aku ngga liat bentuk fisik maupun mental kamu, aku cuman pengen bahagiain orang tuaku. itu aja

Ah sabodo teuing!

Kamu yang kesal memilih nunduk lagi dan lagi, tanpa diketahui Haruto natep kamu sambil senyum tipis.

such a childish, i like it.

"Ciee, udah saling ngasih sinyal nih."

Apasih mama bunda.

SKIP

Keluarga Haruto mau pulang dan mau ga mau kamu harus nganterin sampe depan rumah.

Tapi sebelum itu, keluarganya ninggalin Haruto sama kamu dulu di ruang tamu. Dan ya, sekarang kamu sama Haruto berhadap hadapan.

"Sebelum ada kata sah diantara kita. Gue minta apa yang jadi hak gue."

"Kalau gitu, apa hakmu?"

"Catet id line gue.

"Hah?"

"Catet id line gue, Haruto."

Kebingungan dong Haruto, dia kan gabawa pulpen sama kertas? "aduh aku ga bawa--"

"Catet di memori lo, Alvarelaynxy."

"Tanpa spa--"

"Haruto! Masih lama kamu sama Y/n?"

"Bentar bundaa!"

Kamu terdiam sejenak, "kita lanjut di line. Jangan lupa lo tc gue."

Setelah itu, kamu sama Haruto keluar rumah.

"Aku pulang dulu ya, Y/n."

Kamu cuman ngangguk ngangguk ayam dan ngeliatin mobil nya yang semakin lama semakin kecil.



Future Husband ; Haruto ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang