Twenty Five

9.4K 1.1K 32
                                    


Hampir setiap pulang kuliah Jungkook dan Taehyung selalu datang ke rumah sakit menemui dokter Lee Min Woo untuk melanjutkan sesi terapinya yang sempat berhenti ia lakukan. Jungkook selalu ada dan menemani Taehyung untuk rutin menjalankan terapi.

Ia selalu dengan senang hati mengantar dan menunggu kekasih tampanya menjalankan terapi agar segera sembuh dari sakitnya. Seperti saat ini sepulang kuliah mereka  pergi menuju tempat dokter Lee.

Selama Taehyung terapi, Jungkook setia menunggu kekasihnya diluar ruang terapi sambil terus menatap sang kekasih yang sedang terbaring di ranjang kusus itu. Jungkook bahagia, karena Taehyung sangat mencintainya dan dia berusaha sangat keras untuk bisa sembuh.

Dia tidak pernah menyesal mengenal Kim Taehyung dan dia tidak pernah menyesal menjadi kekasih Kim Taehyung. Jungkook menerima apapun kelebihan dan kekurangan Taehyung karena dirinya sudah terlanjur sangat mencintai Taehyung.

Saat ini, dokter Lee sudah mengambil alih kesadaran Taehyung seutuhnya. Dia terlihat senang, karena dia bisa melihat perkembangan medis Taehyung yang sangat baik. Dia yakin jika Taehyung akan segera sembuh dari traumanya.

"Taehyung, apa kau mendengarku?"

"Ya". Dokter Lee tersenyum kemudian menatap keluar pembatas kaca, Jungkook mengangguk dan memberikan senyuman manis untuk sang dokter. Dokter Lee membalas senyuman Jungkook dan kembali terfokus pada Taehyung.

Dokter Lee mengambil nafas dalam dan menghembuskanya perlahan dia mulai memancing pikiran Taehyung untuk mengingat kejadian dimana Kim Taejoon meninggal.

Hal ini adalah yang paling sensitif untuk seorang Kim Taehyung. Terbukti kini tubuh Taehyung sedikit menegang dan kedua tangan Taehyung pun terkepal erat. Keringat pun mulai membasahi wajah Taehyung.

"Tenang, Taehyung tenang. Semuanya akan baik-baik saja. Ingat kau bisa melewati ini semua. Taehyung, Jungkook-mu selalu disisi mu. Berjuang lah. Lawan semua pikiran buruk dan rasa takut juga gelisahmu. Semua ini bukan salahmu Taehyung-ah. Semua bukan salahmu, semua ini takdir. Kau harus ingat, semua orang menyayangimu"

Perlahan tubuh Taehyung mulai melemas, Taehyung sudah bisa lebih tenang. Lee Minwoo tersenyum dan membelai kepala Taehyung.

Dokter Lee sudah menganggap Taehyung itu sebagai adiknya. Jadi wajar saja jika dirinya pun juga ikut berjuang untuk menghilangkan penyakit Taehyung. Dokter Lee ingin laki-laki yang sudah di anggapnya sebagai adiknya ini hidup bahagia dengan kekasihnya, Jeon Jungkook.

"Bagus Tae, ingatlah semua orang menyayangimu. Taehyung, apapun yang kau lihat saat ini itu lah yang kenyataan-ya. Kakak mu meninggal bukan karna dirimu, tapi takdir sudah menentukan-nya. Semua bukan salahmu Taehyung-ah"

"Hyung.."

"Dia sudah tenang Tae, hyungmu sudah tenang"

"Aku yang membuatnya pergi"

"Tidak, bukan kau. Ini takdir, kau tidak bisa melawan takdir tuhan. Ini bukan salahmu, jika kau terus seperti ini dia akan sedih"

"Semua bukan salahmu Kim Taehyung.. Kau harus melepaskan semuanya. Semuanya takdir, kau harus melepaskan semuanya. Karena banyak orang yang menginginkanmu melepaskan semuanya. Orangtuamu, Jungkook, sahabatmu, semuanya. Kau harus ingat mereka."

"Taehyung, saat aku jentikan jari kau buka matamu dan lupakan semuanya semua kenangan buruk yang kau alami, lupakan semua"

Sang dokter menjentikan jari, dan saat itu juga Taehyung dengan perlahan membuka matanya.

"Bangun lah, kekasih mu sudah menunggu di luar." Ujar dokter Lee.

Dokter lee tersenyum dan memberikan Taehyung minum kemudian membelai kepala Taehyung.

"Terimakasih kak." Dokter Lee memeluk Taehyung.

"Tidak perlu berterimakasih, kau tanggung jawab ku juga. Sebentar lagi semua berakhir dan setelahnya kau harus berjanji untuk terus bahagia bersama Jungkook."

Taehyung mengangguk,"Pasti kak. Terimakasih banyak."

"Sama sama Tae, ayo kekasihmu sudah menunggu lama." Taehyung menatap keluar dinding kaca itu, disana Jungkooknya tengah tersenyum begitu manis. Dia setia menunggunya, dia selalu sabar menunggunya.

Taehyung keluar dari ruangan, dan langsung disambut pelukan erat dari kekasih cantiknya. Taehyung begitu menikmati pelukan Jungkooknya. Hingga Jungkook melonggarkan pelukanya dan tersenyum menatap Taehyung. Jungkook membelai wajah Taehyung kemudian mengecup bibirnya sekilas.

"Terimakasih sayang"

"Tidak perlu berterimakasih, aku mencintai kakak"

"Aku juga sangat mencintaimu"

Dokter Lee yang duduk di kursi kebanggannya itu membuat senyuman di bibirnya,"Kalian memang sangat serasi, beruntung lah kau memilikinya."

"Ya, aku sangat beruntung dan sangat berterima kasih karna tuhan masih membuat kami bersatu."  Jungkook merona dan menyembunyikan wajahnya dalam dekapan hangat sang kekasih.

Dokter Lee tak bersuara lagi. Ia lebih memilih menulis laporan terapi Taehyung. Selama tiga bulan ini, baru hari ini dokter Lee menuliskan laporan terapi Taehyung dengan senyuman bahagia, ia nampak begitu lega.

"Semua akan segera berakhir dan kau akan segera sembuh Tae." Batin Dokter Lee.

"Kau mengalami banyak kemajuan Taehyung-ah, ini sangat baik. Kau bisa mengendalikan emosimu dan kau bisa menekan rasa gelisahmu. Aku yakin sebentar lagi semua berakhir. Terus temui aku, dan kau akan segera bebas dari semua yang membelenggumu"

"Terimakasih banyak kak"

"Dan Jungkook, teruslah berada disisi Taehyung. Dia sangat membutuhkanmu disisisnya."

"Tentu kak, aku akan selalu berada disisi kak Tae"

"Baiklah, kalian bisa pulang. Kakak tau kalian lelah, istirahatlah dan jangan lupa makan"

"Baik kak, kami pamit. Terimakasih untuk hari ini."  Dokter Lee mengangguk

"Laporan terapi hari ini akan ku kirim ke email mu dan papamu."

Taehyung mengangguk dan tersenyum, dia menggandeng Jungkook dan keluar dari ruangan dokter lee. Keduanya bergandengan dan berjalan beriringan disertai senyum bahagia.

"Kak, setelah ini mau kemana?"

"Kamu belum makan kan? Mau makan apa?" Jungkook nampak berfikir

"Eum, pengen daging kak" kata Jungkook sambil nyengir.

Taehyung tertawa kecil dan mengusak surai Jungkook, "Boleh, kita kekedai biasa, sepertinya pesan Kimchi Jigae juga enak"

Mata Jungkook berbinar dan mengangguk semangat.

"Ugh ayo kak! Aku sangat lapar! Kakak traktir tapi yaaa~~" Taehyung tertawa dan mengusak surai kekasihnya.

"Iyaa, apa sih yang enggak buat baby bunny Kim Taehyung" Jungkook bergelayut manja pada Taehyung.

"Ihh makin sayang deh sama pacar gantengku" Taehyung dan Jungkook berjalan bersama menuju restoran yang cukup dekat dengan rumah sakit.

"Kak" Taehyung menoleh.

"Apa sayang?"

"Terimakasih"

"Untuk?"

"Untuk semuanya, untuk menungguku, mencintaiku, melindungiku dan untuk sudah mau berjuang kembali untuk sembuh"  Taehyung menatap Jungkook kemudian dia menangkup wajah Jungkook dan mengecup keningnya.

"Apapun akan aku lakukan untukmu asal kamu bahagia Jungkook. Kamu prioritasku, nafasku, berlianku dan kamu adalah jiwaku. Jadi kumohon jangan pernah tinggalkan aku, jika kamu melakukanya maka kamu sama saja membunuhku"

"Aku tidak akan meninggalkan kakak, aku juga sangat mencintaimu kak" Jungkook mengecup rahang kekasihnya.

"Terimakasih sayang"

"Kembali kasih kak"

____________

TBC

By. @NonaKang12_ and Razer

Helo guys..

Miss me? 🤣

God And Goddess College [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang