"Han ... tunggu. Heh ..."
Wonwoo masih berlari, mengejar yang tak pasti. Ceileh, gak deng, dia lagi ngejar Jonghan ceritanya. Wonwoo sama Jonghan lari-larian persis kaya telenovela yang sering dilihat mama lee di tv.
"Buset Han, berhenti napa. Kaga capek apa lari terus kaya gini..."
Napas Wonwoo mulai tersenggal, secara dia bukan pria yang atletis dengan kekuatan fisik memumpuni. Berlari selama 15 menit kaya gini udah berhasil bikin Wonwoo kehilan energi.
"Jeonghan, stop dong. Gue capek."
Akhirnya, mau tak mau wonwoo mengeluarkan tenaga dalam yang bisa membuatnya berlari lebih cepat dan berhasil menahan tangan Jeonghan. Dia menarik lengan itu kasar, membuat Jeonghan berbalik.
"Wadaw, wadidaw. Lo nangis!" heboh Wonwoo saat melihat jejak airmata yang tertinggal dipipi pria angel dihadapannya.
"Lepasin Won, tinggalin gue sendiri!" bentak Jeonghan mendrama. Tentu saja aksi mereka menjadi tontonan orang-orang yang sedang berada di sekitar halte, tempat mereka berdiri sekarang.
"Gak, gue gak bakal ninggalin elo. Pulang bareng gue aja!" titah Wonwoo tak ingin dibantah. Pria itu kemudia menarik Jeonghan menuju ketempat dimana mobilnya diparkiran.
Di tempat lain, S.Coups masih berusaha mencerna kalimat yang baru terlontar dari bibir indah milik Jisoo.
Ya, barusan kucing manis itu mengatakan secara gamblang kalau Jeonghan mencintai Seungcheol sejak mereka masih SMA.
"Lagian kita baru dekat selama tiga semester, sedangkan sama Jeonghan, elo udah kenal dia dari kecil. Masa' lo gak peka sih, kalau dia suka sama elo ..." jujur Jisoo. Dia tidak habis pikir dengan Seungcheol.
"Tapi gue sukanya sama elo, Soo. Gue juga gak tau kalau emang Jeonghan punya rasa ke gue. Gue cuma nganggap dia adek gue sendiri, gak lebih dari itu."
Kakak adek zone guys ceritanya. Jisoo jadi sebel, lama-lama ngeliatin Seungcheol, ternyata pria itu sangat egois.
"Maaf Cheol. Gue gak bisa nerima perasaan elo, dan menyakiti perasaan orang lain, apalagi orang itu adalah sahabat gue sendiri." final Jisoo, "lebih baik gue jatuh kepelukan Seokmin, dari pada gue harus ngelukain perasaan orang lain. Gue pergi, pikirin lagi perasaan lo itu, tanya sama dia, dimana rumahnya yang sebenarnya, jangan sampai tersesat."
Jisoo beranjak begitu saja, meninggalkan Seungcheol yang masih bergeming ditempatnya duduk sekarang.
"Aha ... hahaha ... lo bercanda kan, Soo. Lo gak akan mungkin berbalik ke arah Seokmin. Gak, gak boleh, gue gak bakal ngebiarin hal itu terjadi." monolog pria lentik itu kepada dirinya sendiri.
~•~
"Loh Jun? Lo kok kesini, bukannya jam segini kalian latihan?"
"Gue keluar dari band," ujar Jun kelewat santai. Ya, sekarang kedatangannya ke studio dance yang sangat tiba-tiba membuat anak highlight terkejut, begitupun dengan sang leader. Ditambah lagi mendengar pengakuan Jun yang baru saja dia ucapkan, seperti mendapat double kill, mereka dibuat ternganga.
"Kamu ... kamu serius?" tanya Minghao tak percaya. Jun hanya tersenyum kecil. Sebenarnya keputusan ini sangat berat untuk dia ambil. Tapi bener kata Dokyeom, Jun gak boleh egois, dia harus memilih walaupun itu sangat sulit.
"Apa gara-gara kita, lo milih untuk keluar?"ujar Seungkwan merasa bersalah.
"nggak kok, ini emang jalan yang udah gue pilih. Udah yuk, dari pada bahas yang gak penting, mending kita latihan buat kontes minggu depan." Sambut Jun berpura-pura ceria.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Kembar Tapi Beda | (Meanie ft Seoksoo)
Fanfiction⚠ bxb area ⚠ boys love " Kagak sudi gue punya kembaran kaya lo!" "Idih siapa juga yang mau punya kembaran kaya lo! udeh jutek, dingin, irit ngomong lagi ... kembaran aja sana sama patung es!" "Ye ... mending gitu ... dari pada kembaran sama lo, kud...