6. Walking there

20.7K 3.5K 1K
                                    

Up !

MarkChan

'Terima kasih'

Mark terbangun dengan mimpi itu. Mimpi yang sama yang sudah ia dapatkan semenjak tiga hari terakhir. Haechan dan Mark masih bertingkah seperti biasa di sekolah, tidak ada perubahan, orang-orang masih beranggapan kalau Mark itu tidak menyukai Haechan. Sementara di rumah, Mark akan mengunjungi apatermen Haechan hanya untuk meminta makan dengan tidak tau malunya dan Haechan akan dengan sangat terpaksa memberi makan Mark. Semua kembali seperti semula, seperti sebelum olimpiade, tapi tetap tembok pembatas diantara mereka masih tidak runtuh, mereka masih belum bisa dikatakan berteman, bahkan sampai sekarang Mark masih belum memiliki kontak Haechan walaupun Mark selalu memikirkan bagaimana cara mendapatkannya, padahal sih tinggal minta.

'Kau tidak boleh membuat omega menunggu dan terluka, jangan jadi alpha yang lambat Mark'

Mark dengan buru-buru langsung bangun dari tempat tidurnya dan bersiap untuk ke sekolah. Ya, kalau Mark ingin memantapkan hatinya, Mark tidak boleh bersikap plin plan lagi. Mark mungkin tidak tau apa yang dirinya rasakan sekarang, tapi yang pasti Mark harus membuat keputusan mengenai perasaannya saat ini. Senyuman Haechan terus membayangi pikirannya dan satu hal yang pasti, Mark ingin melihatnya lagi.

Mark keluar dari apatermennya, berdiri di depan pintu Haechan dan mengetuk pintunya, mungkin mulai hari ini mereka bisa berangkat ke sekolah bersama. Sayangnya, tidak ada jawaban dari Haechan. Mark kembali mengetuk pintunya, masih tidak ada jawaban sampai akhirnya ahjumma yang biasa membersihkan gedung lewat dan mengatakan pada Mark kalau Haechan sudah berangkat ke sekolah. Mark memanyunkan bibirnya kesal, dengan langkah goyah Mark berjalan menuju mini market terdekat untuk membeli roti dan air mineral. Padahal Mark sudah berusaha untuk siap lebih pagi, tapi Haechan ternyata berangkat lebih pagi lagi dari Mark.

"Haechanniee" gumam Mark pada dirinya sendiri sambil menatap langit pagi hari. Hanya itu yang Mark lakukan selama ia berjalan ke halte bis, mungkin besok Mark akan bisa berjalan kesini bersama Haechan besok.

Perjalanan Mark dipenuhi dengan lamunan-lamunan mengenai Haechan sampai akhirnya dirinya sampai di sekolah. Ada Jaemin disana, di depan gerbang sekolah, seperti menunggu seseorang di tengah-tengah gerbang. Mark memicingkan matanya heran ketika siswa lain yang sedang berjalan menghentikan langkah mereka sehingga mereka mengelilingi Mark dan Jaemin. Ada apa dengan mereka ini ? Semua murid yang mengelilingi mereka sepertinya sudah siap untuk sesuatu besar yang sepertinya akan terjadi, karena mereka sudah menggenggam ponsel masing-masing di tangan mereka.

"MARK !" Teriak Jaemin.

"Ya ?" Mark memiringkan kepalanya bingung. Apa yang akan terjadi disini ?

"Aku menyukaimu" Jaemin menunjuk Mark dengan percaya diri "ayo kita menjalin hubungan !" Ajak Jaemin dengan lantang. Huh ? Apa ini ? Apa seorang omega baru saja mengatakan perasaannya pada Mark ? Berani sekali Jaemin, padahal hal seperti ini dilihat sedikit aneh oleh sebagian besar manusia, omega yang memilih alpha, biasanya alpha yang akan memilih omega, sementara omega cukup menuntun sang alpha pada mereka. Bukan seperti ini, itu yang Mark pikirkan. Tapi apa benar itu semua alasannya ?

"Terima ! Terima ! Terima !" Semua murid yang mengelilingi mereka berteriak. Apa Jaemin menyadari bahwa yang ia lakukan sekarang benar-benar membuat Mark terpojok ? Apa yang akan terjadi jika dirinya menolak Jaemin ? Tapi Mark memang tidak ada niat untuk lebih dekat dengan Jaemin lebih dari sekedar teman.

"Jadi bagaimana Mark ? Kau sudah lihat kan bagaimana terkenalnya kita ? Kita akan menjadi pasangan fenome......."

"Aku tidak bisa" Mark memotong kalimat Jaemin.

[END] [MarkHyuck] The Me in YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang