[END] [MarkHyuck] The Me in You

2. Neo

Warning : Ini bosenin dan belum dibaca ulang.

MarkChan

Mark bangun lebih pagi dari biasanya, hari ini dirinya akan bertemu dengan orang-orang baru, teman-teman baru. Tapi kenyataan memang kadang sangat tidak adil, Mark tetap harus membereskan barang-barangnya. Sebenarnya tidak banyak karena Mark tipe alpha yang sederhana, jadi bawaannya juga tidak banyak tapi mungkin Mark memerlukan beberapa pasang pakaian baru karena Mark hanya membawa sedikit pakaian dari Kanada. Setelah mandi dan memakai pakaian dengan sedikit bergaya Mark menatap dirinya di cermin, hoo Mark kau sangat tampan, pikirnya. Jeno menyuruh Mark untuk bergabung pada jam istirahat makan siang, apa Mark harus pergi ke sekolah lebih awal untuk melihat-lihat ?

Akhirnya setelah memindahkan isi kopernya ke dalam lemari Mark memutuskan untuk keluar dari apatermennya, tidak disangka ia keluar di waktu yang sama dengan Haechan yang sedang mengunci pintu apatermennya. Mark menatap Haechan penuh penasaran karena seragam sekolah yang Haechan gunakan, kemarin Mark tidak begitu memperhatikan seragam Haechan yang basah terkena hujan.

"Kau sekolah dimana ?" Tanya Mark. Haechan tidak menjawab pertanyaan Mark dan malah langsung pergi begitu saja, membuat Mark mengejarnya karena Mark juga punya harga diri sebagai seorang alpha, ia tidak suka didiamkan "Kau menyebalkan sekali, aku juga mulai sekolah besok dan mungkin kita di sekolah yang sama" ujar Mark kesal. Haechan menghentikan langkahnya lalu berbalik, matanya menatap Mark tajam seolah dirinya tidak mau berada dalam radius yang dekat dengan Mark.

"Kalau kita satu sekolah lebih baik kau menjauh dariku mulai sekarang" Haechan berkata dengan intonasi penuh penekanan, membuat Mark bingung sendiri. Mark sadar dirinya bukanlah alpha yang sangat ideal, tapi Haechan juga bukanlah omega ideal dan sangat jarang kejadian seorang omega menentang seorang alpha, jadi Mark juga bingung sendiri.

"Kau sekolah di Neo ?" Mark kembali mencoba. Tapi Haechan masih tidak menghiraukannya bahkan sampai mereka keluar dari gedung apatermen.

Mereka berjalan menuju halte. Mark masih setia mengikuti Haechan ketika mobil Jeno berhenti tepat di hadapan mereka "Mark ! Kau pergi sepagi ini ? Cepatlah naik !!" Teriak Jeno dari dalam mobilnya setelah ia membuka kaca jendela mobilnya. Jeno melirik Haechan sekilas, tersenyum picik sebelum kembali menatap Mark yang sepertinya kebingungan.

"Ahhh iya" Mark lalu berjalan ke arah mobil Jeno, ingin mengajak Haechan juga tapi saat ia kembali berbalik Haechan sudah tidak ada disana "kemana dia ?" Gumam Mark heran setelah ia duduk di kursi penumpang bagian belakang mobil Jeno.

"Ahhh, si pecundang itu sepertinya bersembunyi, dia kan takut padaku, hahahaha" jawab Jeno sambil tertawa dan lalu kembali menjalankan mobilnya. Takut ? Kenapa Haechan takut pada Jeno ? "Ngomong-ngomong bro bagaimana kabarmu ?" Tanya Jeno, mengubah topik pembicaraan. Mark tersenyum senang, menjawab kalau dia baik dan mereka mulai menceritakan kehidupan masing-masing dengan antusias. Mark dan Jeno bertemu dalam di pesta pernikahan sepupu Jeno yang ternyata kenalan orang tua Mark lalu mereka bertukar kontak dan sering mengobrol melalui email setelahnya. Keduanya sama-sama alpha yang ternyata cukup dimininati omega-omega di sekolah mereka jadi mereka sering membicarakan hal-hal seperti itu, bagaimana Mark akan mendapat surat cinta dari omega di Kanada dan bagaimana Jeno menggoda omega-omega yang ada di kelasnya. Jangan salah sangka, Mark itu orang yang baik, hanya saja dia populer jadi terkadang dia suka sombong sendiri.

"Nanti kau akan bergabung dengan geng paling keren di sekolah, aku jamin teman-temanku akan langsung menyukaimu dan kau pasti akan langsung terkenal, bertambah satu alpha tampan di kelompok kita" ujar Jeno. Mark tersenyum, tapi sesuatu membuatnya penasaran, Haechan. Mark menyadari Jeno dan Haechan memakai seragam yang sama, apa Haechan bukan bagian dari kelompok Jeno ? Tentu saja bukan, jika dilihat dari cerita Jeno kelompoknya memiliki alpha-alpha yang keren, beta yang pintar dan omega yang manis.