22. How You Are To Me

16.1K 2.6K 438
                                    

Warning : belum dibaca ulang



MarkChan



Kejadian hari ini di sekolah tentu saja membuat Mark geram. Bagaimana tidak ? Haechan sudah berusaha keras mengubah dirinya agar tidak diperlakukan tidak adil lagi. Tapi pada kenyataannya akan selalu ada orang yang tidak menyukai Haechan apapun alasannya.

"Serius bukan aku ! Kalian pikir aku punya waktu yang cukup lama untuk melakukan itu semua di waktu singkat ? Sebelumnya kan aku bersama kalian" Jaemin membela dirinya sendiri. Taeyong sudah menatap Jaemin dengan tajam karena berbagai spekulasi yang muncul di kepalanya.

"Kurasa ini ulah murid baru itu, mereka kan ribut saat pagi tadi" Johnny menyimpulkan.

"Tapi kenapa dia langsung menyerang Haechan ? Kau yakin tidak pernah bertemu dengannya ?" Tanya Jaehyun. Haechan menggelengkan kepalanya, rasa bingung dan tidak nyaman bercampur jadi satu. Manusia-manusia di hadapannya ini adalah mantan pembullynya dan mereka sekarang sedang mendiskusikan kenapa Haechan dibully oleh orang lain. Se simple itu ya manusia mengubah pandangan hidup.

Menangkap tatapan Haechan yang menunjukan rasa tidak nyaman, Mark segera berdiri sambil menarik pergelangan tangan Haechan untuk ikut berdiri "kami pulang duluan ya" ujar Mark. Haechan mengangguk dengan cepat sebelum yang lain bisa protes. Sementara Mark menggandeng Haechan keluar dari kantin karena mereka memang sedang berkumpul disana, Jaemin menghela nafas panjang karena bagaimana bisa mereka langsung menuduh Jaemin melakukan hal seperti itu ?

"Serius bukan aku" sekali lagi Jaemin membela diri saat Taeyong kembali memberikan tatapan sedingin es nya pada Jaemin.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Haechan menatap rumah ayahnya dengan gugup. Padahal mansion besar ini milik ayahnya, suatu hari akan menjadi miliknya. Tapi kenapa selalu ada perasaan takut ketika dirinya akan menjejakan kakinya di tempat ini ? Tentu saja semua rasa gugup dan takut itu akan hilang ketika dirinya melihat ayahnya, tapi tetap saja sekarang Haechan ingin kabur lagi saja rasanya.

Tapi rasa gugup dan takut itu berubah menjadi rasa bingung ketika akhirnya Haechan disambut oleh ayahnya di ruang makan keluarga mereka. Bagaimana Haechan tidak bingung ? Di sisi kiri kursi yang ayahnya duduki seperti biasa ada Nyonya Lee yang menatap Haechan dengan tatapan yang Haechan sebut galak. Tapi di sisi kanan ayahnya, gadis omega itu, Yuki, omega baru di sekolah mereka, adik kelas Haechan. Tuan Lee mengisyaratkan Haechan untuk duduk di sebelah nyonya Lee sambil tersenyum hangat pada anaknya itu. Sudah cukup lama tuan Lee tidak melihat paras Haechan, apa anaknya itu tidak merindukan keberadaan ayahnya ?

"Kau tidak mau memeluk daddy ?" Tanya tuan Lee. Haechan tersenyum malu-malu sambil duduk dengan perlahan di kursinya di sebelah nyonya Lee.

"Aku akan memeluk daddy setelah ini" Haechan menjawab riang. Lalu pandangannya beralih pada Yuki yang sedang menatapnya tidak suka. Bagaimana bisa gadis omega itu ada disini ?

"Kau kesini sendiri ? Padahal daddy sudah menyuruh supir untuk menjemputmu di sekolah" mulai tuan Lee.

"Mark mengantarku sampai depan dad" Haechan menjawab pelan.

"Mark ?" Tanya tuan Lee bingung.

"Ahhh dia kekasih Haechan sayang. Kau tau yang waktu itu anakmu siram di pesta keluarga Jeno ?" Nyonya Lee membantu Haechan untuk menjawab. Haechan mendelik bingung ke arah ibu tirinya itu, bagaimana bisa dia tau tentang hubungan Haechan dan Mark ? "Doyoung yang menceritakan padaku" nyonya Lee menjelaskan dengan cepat.

"Ahhh, jadi kau melakukan itu atas dasar cemburu yaa. Kalau begitu seharusnya kau mengatakannya sejak awal. Jangan lupa nanti kau harus mengenalkan Mark ini pada daddy" ujar tuan Lee. Haechan mengangguk pelan, lalu tatapannya kembali tertuju pada Yuki yang sepertinya sudah dilupakan ada berada di ruangan itu.

[END] [MarkHyuck] The Me in YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang