7. I Like U

21.6K 3.3K 578
                                    

Up !

MarkChan


"Kita pulang bersama ya" ajak Mark saat sudah waktunya pulang. Haechan menatap Mark bingung, apa yang terjadi pada Mark hari ini ? Kenapa Mark tiba-tiba bersikap aneh padanya, bahkan dari tadi pagi.

"Kenapa ?" Haechan malah bertanya, heran.

"Hanya ingin saja, mungkin kita bisa pergi ke suatu tempat sebelum pulang kau tau...... seperti....."

"Mark ! Jeno mencarimu" panggil salah seorang teman sekelas mereka. Membuat Mark mau tidak mau menghentikan bicaranya dan berbalik untuk melihat Jeno yang sedang berdiri di depan pintu kelas mereka.

"Aku akan pergi" Haechan dengan cepat membereskan semua barangnya lalu berdiri dan berjalan dengan cepat ke arah pintu, melewati Jeno yang menatapnya sinis.

"Aku kira kau bisa lebih baik dari ini" gumam Jeno pelan. Tapi Haechan tidak menghiraukannya dan segera pergi meninggalkan mereka.

"Ada perlu apa ?" Tanya Mark bingung. Jeno menatapnya tajam, ahh tentu saja, pasti masalah Jaemin tadi pagi. Mark berharap dirinya sudah tidak perlu membahas masalah ini.

"Tadi saat istirahat kenapa kau tidak berkumpul bersama kami ?" Tanya Jeno langsung. Mark terlihat berpikir, jawaban apa yang sepertinya Jeno inginkan disaat seperti ini ?

"Apa aku harus berkumpul bersama kalian setiap hari ?" Mark balas bertanya. Jeno menggelengkan kepalanya pelan, bukan itu yang ia ingin dengar.

"Apa kau menghindari Jaemin ?" Jeno mengganti pertanyaannya "pernyataan Jaemin pagi tadi mungkin membuatmu tidak nyaman, tapi Mark coba pikirkan lagi dan Jaemin juga tidak akan menyerah untuk mendapatkan dirimu. Tadi kau tidak datang dan Jaemin terlihat sangat kecewa" Jeno menjelaskan. Kenapa Jeno mengatakan ini padanya ? Sebenarnya situasi ini bukan urusan Jeno, lagipula kenapa tiba-tiba orang-orang mendorong Mark untuk membuat keputusan yang bahkan tidak Mark inginkan ?

"Jadi katakan saja sebenarnya apa maumu ?" Akhirnya Mark mulai kehilangan kesabaran.

"Aku hanya tidak ingin Jaemin sedih dan kau membuat Jaemin sedih Mark, kau tidak bisa melakukan ini" jawab Jeno. Mark menghela nafas pelan lalu menepuk bahu Jeno pelan setelahnya hanya pergi tanpa berkata apapun pada temannya itu. Semua orang benar-benar egois, mereka akan membela Jaemin habis-habisan jika omega itu terlihat sedih sedikit saja, tapi kenapa Haechan berbeda ?

Mark mempercepat langkahnya, berlari kecil meninggalkan sekolah. Mungkin saja dirinya masih bisa mengejar Haechan. Tidak apa, Mark sudah memutuskan untuk berada di belakang Haechan sekarang. Haechan juga sama seperti Jaemin, seorang omega yang tidak pantas untuk disakiti, itu yang Mark terus beritahu pada dirinya sendiri. Mark tidak bisa terus menyesali masa lalu, tapi dirinya bisa merubah masa depan.

Mark tidak menemukan Haechan, bahkan sampai dirinya sampai di halte bus. Sulit sekali meraih omega itu, kenapa Haechan sangat sulit untuk Mark jangkau ?

Mark duduk di halte itu, menunggu bus datang untuk membawanya pulang. Terlalu banyak yang Mark pikir harus lakukan tapi sangat sulit untuk direalisasikan.

Beep beep

Jaemin
Kau benar-benar menghindariku ?

Tidak, aku tidak menghindarimu

Jaemin
Tidak terlihat seperti itu.

Mark memutuskan untuk tidak membalas pesan Jaemin dan mematikan ponselnya. Jaemin menyatakan perasaaannya pada Mark, Mark menolaknya, tapi Mark yang disalahkan seperti dirinya baru saja memaksa Jaemin untuk melakukan sesuatu yang di luar batas wajar. Awalnya itulah rencana Mark di sekolah. Mark ingin menjadi siswa populer disini dan berpacaran dengan Jaemin memang benar-benar menguntungkan posisinya di sekolah, itu yang Mark pikirkan. Tapi Haechan mengacaukan semuanya, mengacaukan rencana Mark hanya dengan satu senyuman. Mark mengacak rambutnya sendiri, kenapa pikirannya ini. Untung saja tidak lama setelahnya bus yang akan mengantar Mark pulang datang.

[END] [MarkHyuck] The Me in YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang