empat belas

71 14 0
                                    

nggak kerasa, udah sebulan sejak jinsung jadian sama eunji. udah tinggal 3 bulan lagi ujian nasionalnya jinsung.

selama pacaran sama eunji, jinsung nganggep eunji sebagai motivasi, makanya nilainya nggak pernah turun. ya walaupun sama sama bucinnya kayam doyum, tapi jinsung kan bucin berkualitas.

jinsung juga nganggep sindrom exploding head nya sebagai motivasi. itu artinya dia nggak boleh terlalu stres belajar. meski mau ujian, dia harus tetep jaga pola hidup sehatnya.

ngomong ngomong, ayah sama bundanya jinsung udah tau kalo lagi lagi jinsung kena sindrom itu. chaerin yang ngasih tau. makanya mulai bulan ini, mereka nggak bakal terima kerjaan di luar kotaㅡsetidaknya sampai jinsung selesai ujian.

soal sindromnya, selama sebulan ini selalu dateng waktu mau tidur. masih dengan suara yang samaㅡderap kuda.

tapi jinsung kuat, walau harus ngerelain air mata nahan sakit setiap malem.

jinsung buka matanya, semalem sindrom itu nggak ada, jadi jinsung bisa tidur nyenyak. rasanya udah lama banget dia nggak tidur senyenyak ini. jinsung duduk di pinggir tempat tidurnya. waktu mau berdiri, pandangan jinsung memutih lalu menggelap.

yaelah, baru ngehela napas.

jinsung duduk lagi, matanya udah merem, siap siap denger suara derap yang sebulan ini ganggu dia. tapi di luar dugaan, yang kedengeran bukan suara derap kuda.

jinsung teriak kenceng, saking kerasnya suara yang bergaung di kepalanya. jinsung mejamin mata sekuat mungkin, nahan berisik di dalem kepalanya.

sampai nggak sadar kalau bundanya udah masuk ke kamarnya.

"jinsung, hey!" panggil bundanya. jinsung nggak gubris bundanya.

saking kerasnya suara itu, dia sampai nggak bisa denger suara di 'dunia asli'nya.

chaerin sama ayahnya buru buru masuk kamar jinsung. chaerin udah ngerti kalo kakaknya bereaksi kayak gini, tapi biasanya nggak selama ini.

ini udah jalan hampir 2 menit, kenapa lama banget?

jinsung semakin nggak karuan, dia mulai jambak rambutnya sendiri. chaerin sama ayahnya tambah bingung, bundanya apalagi.

bayangin aja, pagi pagi masih sepi, sedangkan jinsung ngerasa sangat berisik.

"kak?" panggil chaerin. sama kayak panggilan bundanya tadi, jinsung nggak gubris.

"KAK!"

isakan jinsung mereda. ayah, bunda, sama chaerin jadi sedikit lega.

"suara apa, kak?" tanya chaerin setelah jinsung neguk air yang disodorin ayahnya.

"bom," jawab jinsung pelan.

"ngomong yang jelas, kak," kata bundanyaㅡantara nggak denger dengan jelas atau nggak percaya.

















"ledakan bom bun, keras banget, kepala jinsung sampe sakit,"



--


aku merinding bikin chapt ini. beneran.

explode ;j.jinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang