p a r t 2

42K 1.9K 33
                                    

Aresha dan Dehaan sudah berada di sekolah. Mereka seperti biasa sibuk dengan ponselnya. Dehaan sibuk membalas pesan teman-temannya. Sementara Aresha sibuk mengecek media sosialnya.

Hingga, mereka merasa bosan. Dan Dehaan menyimpan ponselnya, menarik ujung rambut Aresha.

"Aresha," panggil Dehaan.

"Apa?" tanya Aresha, menoleh pada Dehaan.

"Menurut lo gue ganteng nggak?" tanya Dehaan. Aresha pura-pura berfikir lalu akhirnya mengangguk.

"Bagus deh, kalau gitu gue cocok sama lo yang cantik," kata Dehaan, mengedipkan sebelah matanya pada Aresha. Aresha hanya tertawa menanggapi ucapan Dehaan.

Cowok itu selalu saja memanfaatkan kesempatan untuk menggombalinya.
"Besok kan libur," ucap Dehaan memilin ujung rambut Aresha dengan jemarinya.

"Gimana kalau kita pergi jalan?" tanya Dehaan.

"Ke mana?" tanya Aresha.
Dehaan bingung, ia mengedikan bahunya, "Ke mana yang lo mau," kata Dehaan.

"Yakin yang gue mau?" tanya Aresha, Dehaan mengangguk dan tersenyum. Aresha tersenyum lebar menggeser kursinya mendekati Dehaan.

"Kalau gue mau nonton konser gimana?" tanya Aresha.

Senyuman Dehaan mendadak hilang. Ia mengusap wajah Aresha dengan tangannya. "Hutang yang kemarin-kemarin belum lunas ya."

Aresha berdecak kesal, Dehaan selalu mengingatkannya dengan uang-uang yang pernah ia pinjam. Padahal Dehaan yang selalu menawarkan untuk membayar apapun yang Aresha inginkan.

Diam-diam Aresha menyesal telah menerima semua itu. Kemudian tiba-tiba Gita datang menghampirinya, ia menumpukan tangannya di atas meja Aresha.

"Sha, ada yang mau gue tunjukin," kata Gita.

Aresha segera berdiri dari duduknya dan pergi ke tempat Gita, melihat beberapa foto anak anjing milik Gita. Imut sekali. Aresha jadi ingin punya seekor anak anjing. Jika Dehaan mau membelikan.

"Namanya Januari," kata Gita.

"Januari kan mantan lo," kata Aresha.

"Siapa bilang?" Gita mendekatkan bibirnya ke telinga Aresha.

"Gue balikan sama dia."

Aresha menganga tidak percaya, padahal sebelumnya Gita bertengkar hebat dengan pacarnya itu. Mereka berdebat dan ternyata sekarang mereka kembali bersama.

Benar-benar tidak terduga. "Dan dia kasih anjing ini ke gue. Imut banget ya," kata Gita.

Aresha mengangguk menyetujui perkataan Gita. "Kapan-kapan deh, gue bawa ke rumah lo. Eh, tapi kan gue belum pernah ke rumah lo, Sha. Rumah lo dimana sih?" tanya Gita.

Ah, ini masih pagi dan sepertinya Aresha harus berbohong.
"Gue tinggal di dekat apartemennya Dehaan," kata Aresha.

Gita manggut-manggut, semoga Gita tidak bertanya lebih jauh lagi. Karena jika Gita bertanya lebih jauh lagi, Aresha khawatir tidak bisa menjawabnya.

Sementara itu Dehaan berdiri dari duduknya dan melangkah keluar, ia menyempatkan mengusap rambut Aresha sebelum keluar.

"Gimana lo sama Dehaan?" tanya Gita kemudian melirik Dehaan yang keluar dari kelas.

"Baik-baik aja," jawab Aresha.

"Bagus, jangan sampai putus deh. Apalagi sedang musim UN gini kan. Banyak orang pacaran putus gara-gara alasan itu," kata Gita.

Aresha mengangguk, ia tidak bisa membayangkan jika ia putus dengan Dehaan. Selamanya, ia pasti akan hidup dalam kecanggungan.

--

Live With A BadBoy 2✔️ [sudah terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang