Aresha menautkan alisnya, bergeser menjauh dari Dehaan. "Oh, jadi lo sengaja bikin gue cemburu gitu? Lo suka juga nih jangan-jangan sama di Hana." Aresha berucap, menuduh Dehaan.
Dehaan menautkan alisnya kemudian menggeleng. Yang benar saja, Dehaan bahkan tidak bisa memikirkan cewek lain selain Aresha.
"Enggak, Sha." Dehaan berucap menatap cewek itu. Aresha mendengus kemudian berdiri dari duduknya.
"Udahlah, nggak usah bahas itu lagi. Gue juga nggak suka sama si Hana," ucap Dehaan, berbaring di tempat tidur dengan nyaman.
"Eh, kasurnya nyaman juga ya," ucap Dehaan menepuk tempat tidur itu. Aresha menghela napas, cowok itu sekarang malah mengalihkan pembicaraan. Benar-benar menyebalkan.
Aresha duduk di tempat tidur di sisi yang lain, sambil terus menatap Dehaan. Cowok itu mengangkat alisnya, menatap Aresha dengan tatapan bertanya. Kemudian Dehaan memilih duduk, cewek itu sepertinya masih marah karena Hana.
"Kenapa, Sha?" tanya Dehaan. Aresha menghela napas.
"Kalau lo enggak suka sama Hana, kenapa lo ketawa-ketawa sama dia tadi?" tanya Aresha penasaran, Dehaan mendudukan tubuhnya kemudian mengedikan bahunya.
"Nggak kenapa-napa sih," jawab Dehaan. Aresha berdecak kemudian berdiri.
"Mau kemana?" tanya Dehaan, ikut turun dari tempat tidur. Aresha masih terlihat kesal dan memanyunkan bibirnya.
Cowok itu dengan sengaja mencuri ciuman di pipi Aresha kemudian meraih pergelangan tangannya dan berjalan ke luar.
"Dehaan," panggil Aresha, tapi Dehaan tidak mau mendengar, ia terus berjalan sembari memegang tangan Aresha. Cewek itu segera menarik lepas tangannya dari Dehaan, Dehaan berhenti lalu menoleh pada Aresha, menaikan alisnya pada cewek itu.
"Gue masih kesel ya gara-gara yang tadi," ucap Aresha menunjuk Dehaan, kemudian melanjutkan ucapannya, "Gue masih marah."
Dehaan mengangguk, "Iya, Aresha." Dehaan berucap mengacak rambut cewek itu. "Maafin gue, ya," ucap Dehaan, mengulurkan tangannya pada Aresha, cewek itu menjabat tangan Dehaan kemudian berjalan di samping Dehaan, mereka memilih untuk pergi ke kelas.
Setibanya di kelas, Aresha langsung duduk di tempat duduknya kemudian memilih untuk melihat buku Matematikanya lagi. Semalam Aresha menyerah untuk belajar, tapi sekarang tiba-tiba semangat belajarnya kembali datang.
Aresha membuka halaman yang ia buka semalam, kemudian kembali membaca dan mengerjakan soal itu.
"Duh, Sha. Masih semangat aja belajarnya," ucap Dehaan, menarik buku yang tengah Aresha baca, cewek itu merengek kemudian mengambil bukunya kembali dari tangan Dehaan."Iih, Dehaan. Gue mau belajar," ucap Aresha, kemudian kembali mengerjakan soalnya.
"Lo juga harus belajar deh, siapa tau lo ngerti, trus bisa ajarin gue deh." Aresha berucap, kemudian bergeser mendekati Dehaan. Cowok itu menghela napas, terlihat tidak tertarik.
"Males gue," ucap Dehaan. Aresha segera menatap cowok itu serius.
Dehaan segera meraih buku yang ada di atas meja Aresha kemudian mendekatkan kursinya pada cewek itu."Oke, oke. Mulai dari mana ini?" tanya Dehaan, membuka buku Matematika itu dan membacanya.
"Mulai dari soal yang ini," jawab Aresha, kemudian menunjuk bagian penjelasan di halaman buku itu, "yang ini materinya."
Dehaan menghela napas lagi, kemudian mengambil bukunya yang ada di dalam laci, kemudian mengerjakan soalnya bersama Aresha. Sesekali Aresha terlihat bingung dan bertanya pada Dehaan untuk memastikan, tapi berhubung Dehaan juga tidak mengerti. Cowok itu malah mengiyakan saja.
"Ini nggak bakal berhasil kayaknya," ucap Aresha, menoleh pada Dehaan. Cowok itu mendenguskan tawanya kemudian menutup buku Aresha.
"Oke, ntaran aja bahasnya. Sekarang bahas kita mau kemana besok," ucap Dehaan. Aresha berfikir sebentar, ia tidak tau mau kemana besok, terutama karena pikirannya masih tertuju pada soal yang belum bisa kerjakan di buku Matematikanya itu.
"Gue nggak mau kemana-mana deh," ucap Aresha.
"Trus mau ngapain di rumah aja?" tanya Dehaan mengangkat sebelah alisnya pada Aresha. Cewek itu mendenguskan tawanya kemudian menyikut Dehaan.
"Yang jelas bukan ngelakuin apa yang dipikiran lo itu ya." Aresha menjawab kemudian menunjuk kening Dehaan. Cowok itu pura-pura sedih kemudian tertawa.
"No cuddles?" tanya Dehaan menatap Aresha, cewek itu pura-pura berfikir kemudian menggeleng.
"No!"
![](https://img.wattpad.com/cover/187139431-288-k174085.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Live With A BadBoy 2✔️ [sudah terbit]
Novela Juvenil[sudah diterbitkan oleh Momentous Publisher tanggal 25 Maret 2021] [Beberapa Part sudah dihapus] Penulis : Ohdaraa (darainbxws) p.s : Cerita ini hanya fiktif belaka dari imajinasiku. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu...