#9

3.7K 349 40
                                    

Sepulang Sekolah, Rosé dan Chanyeol memutuskan untuk bertemu di Ruang latihan tarik suara. Kebetulan hari itu tidak ada jadwal latihan, sehingga Ruangan sepi dan dapat di gunakan oleh Chanyeol dan Rosé berdiskusi memilih lagu yang akan Mereka bawakan.

Chanyeol dan Rosé duduk sebelahan, dan terlihat sedikit canggung satu sama lain di awal.

"Oppa ... Kita di beri pilihan untuk memutuskan 2 lagu untuk lomba, lalu menurutmu lagu apa yang bagus?" tanya Rosé mencoba mencairkan suasana.

Chanyeol mengerutkan dahinya, Dia memikirkan beberapa lagu. "Bagaimana kalau All of me untuk lagu berbahasa Inggrisnya?"

"Boleh juga, Oppa ... Oppa bisa bermain alat musik tidak?" tanya Rosé lagi.

"Bi ... bisa, Aku bisa memainkan piano dan gitar," jawab Chanyeol.

"Kita sama, ya walau piano Aku belum terlalu mahir, hehe ...."

"Kalau begitu bagaimana jika Kita bernyanyi sambil memainkan piano atau gitar?" Ide muncul begitu saja dari Chanyeol.

Rosé mengangguk. "Aku setuju Oppa, wah Kita harus sering latihan jika seperti ini, hehe ...."

Sering latihan? Berarti sering bertemu bukan? 😶 - Chanyeol.

Rosé menepuk pundak Chanyeol karena Chanyeol hanya diam dan melamun tak merespon ucapannya. "Hey ... kok melamun?"

"Oh itu ... anu, mmm .... mianhae." Chanyeol menjadi salah tingkah.

"Hehe ... Oppa lucu juga ya?" Rosé terkekeh.

Melihat Rosé, Chanyeol malah semakin tersipu malu.

"Oppa ... untuk lagu satu lagi, gimana kalau lagu Stay with me ost. Drama Goblin? Aku menyukainya, tapi kalau Oppa keberatan ya tidak apa-apa. Kita bisa cari lagu lain," kata Rosé.

"Aku setuju!" Chanyeol dengan antusias menjawab.

Rosé tersenyum. "Kalau begitu, bisa Aku minta kontakmu? Kita harus sesering mungkin bertemu dan membahas ini semua. Kita juga perlu latihan, mmm ... apa Kita harus menyewa sebuah studio musik untuk latihan? Karena Aku pikir, jika latihan di Sekolah terus tentu saja harus mengecek jadwal latihan eskul tarik suara juga. Kalau di tempat umum, mungkin itu akan membuat terganggu orang lain juga."

Chanyeol mengeluarkan ponselnya dari dalam saku dan memberikannya pada Rosé. "Masukkan saja kontakmu di ponselku. Untuk Studio, salah satu Kakak sepupuku memilikinya. Kita bisa meminjamnya untuk sekedar latihan, bagaimana?"

Rosépun mengangguk sambil menekan digit angka di layar touchscreen ponsel Chanyeol. "Arasseo ... kalau begitu semuanya beres."

Setelah selesai, Rosé mengembalikan ponsel milik Chanyeol. Mereka melanjutkan mencoba latihan dengan kedua lagu yang telah Merek sepakati.

Waktu tak terasa berlalu, hingga Sehun yang baru selesai latihan basketpun sudah berganti pakaian dan sekarang berjalan menuju Ruang latihan tarik suara.

Sehun langsung memasuki ruangan tersebut. "Hai ... sudah selesai?"

Rosépun menoleh kepada Sehun. "Sebentar lagi Oppa, Oppa sudah selesai latihan?"

"Sudah, Aku duduk disini melihat Kalian latihan boleh?" tanya Sehun kembali.

"Tentu saja boleh," jawab Rosé.

Sementara itu Chanyeol hanya merespon dengan anggukan saja. Rosé dan Chanyeolpun melanjutkan latihan Mereka.

Satu hal yang Chanyeol tak sadari, Sehun semenjak tadi memperhatikannya. Sehun bukanlah namja bodoh yang tak menyadari arti pandangan Chanyeol semenjak tadi ke arah kekasihnya.

Jangan membuatku kesal padamu Park Chanyeol, tatapanmu pada kekasihku sepertinya terlalu berlebihan. 😏 - Sehun.

Jam sudah menunjukan pukul 5 sore, Rosé dan Chanyeol memutuskan untuk menyudahi latihan Mereka. Rosé pulang bersama Sehun sedangkan Chanyeol pulang sendiri dengan menaiki bus.

POSSESSIVE

Beberapa kali latihan membuat Rosé dan Chanyeol jauh lebih akrab. Chanyeol yang tadinya tak banyak bicara, sekarang jadi lebih berani memulai pembicaraan di antara keduanya.

Chanyeol juga semakin mengetahui kepribadian Rosè yang sebenarnya. Tentu saja hal tersebut membuat Chanyeol semakin menaruh hati pada Rosé.

Hingga di 2 hari terakhir menuju perlombaan, Chanyeol membawa bekal bento buatannya untuk Rosé dari Rumah.
Hari ini Mereka akan latihan di tempat Studio saudara Chanyeol seperti biasanya.

Namun dalam perjalanan, Sehun tiba-tiba saja menghentikan motor yang di kendarai oleh Chanyeol. Sehun meminta Chanyeol untuk menepi dan turun dari motornya.

Chanyeolpun menepi dan turun dari motor, kemudian mengikuti Sehun yang terlebih dahulu duduk di salah satu Halte bus yang kebetulan sepi.

"Ada apa Sehun?" tanya Chanyeol.

"Duduk saja dulu, Aku ingin berbicara denganmu sebentar," jawab Sehun.

Chanyeolpun duduk, Sehunpun tersenyum dan menepuk pundak Chanyeol beberapa kali.

"Chan ... apa Aku pernah mengganggumu selama ini?" tanyanya.

Chanyeol menggeleng. "Tidak pernah, selama setahun Aku punya kesempatan satu kelas denganmu, Kamu tak pernah menggangguku. Kenapa Sehun?"

"Lantas kenapa Kamu malah mengusik milikku?" tanya Sehun lagi.

"Apa maksudmu?" tanya balik Chanyeol.

Sehun tersenyum. "Jangan berpura-pura tak tahu Chanyeol. Aku perhatikan selama latihanmu dengan Rosé berlangsung, caramu memandang Rosé itu berbeda. Sejak kapan Kamu menyukai Rosé?"

"Aku ... mmm, Kamu salah paham Sehun," kata Chanyeol.

"Kamu pikir Aku bodoh? Aku tahu Chan, jawab saja pertanyaanku. Sejak kapan Kamu menyukai Roseanne Park?" Sehun menoleh ke arah Chanyeol dan menatapnya serius kali ini.

"Aku menyukai Rosé jauh sebelum Kalian saling mengenal dan menjalin suatu hubungan. Aku menyukai Rosé semenjak Dia baru saja masuk ke Sekolah ini sebagai Siswi baru di kelas 10," jawab Chanyeol.

Tanpa di sangka Sehun malah tertawa mendengar jawaban dari Chanyeol. "Hahaha ... sungguh ini sangat lucu Chanyeol." Tawanya berhenti dan Sehun memegang pundak Chanyeol dengan keras. "Memangnya Rosé pantas untukmu? Kamu punya cermin bukan di Rumah? Apa perlu Aku membelikanmu cermin berukuran besar? Lihatlah dirimu Chan, dan lihatlah Aku! Maka Kamu akan tahu apa perbedaan Kita, Rosé adalah kekasihku dan itu berarti Dia menyukaiku bukan?"

Chanyeol menunduk, Dia sadar betul jika di bandingkan dengan Sehun tentu saja Dia bukan apa-apa. Perkataan Sehun, Chanyeol anggap ada benarnya. Selama ini Rosé baik padanya karena Chanyeol adalah patnernya dalam lomba, Rosé juga menghormati Chanyeol layaknya Adik kelas ke Kakak kelas.

"Sudah jangan meratapi nasibmu Chan, lain kali kalau menyukai seorang gadis pikir-pikir beribu-ribu kali dulu. Aku akui Kamu itu cerdas, namun cobalah sedikit rubah gayamu Chan. Mungkin setelah itu akan ada gadis yang mau menjadi kekasihmu," ucap Sehun yang kemudian bangun dari tempat duduknya.

"Ya sudah, Aku pergi dulu ya! Oh ya, hari ini Rosé tak bisa latihan, karena Dia sudah ada janji denganku untuk merayakan anniversary hubungan Kita, coba cek saja ponselmu." Sehunpun meninggalkan Chanyeol yang masih duduk di Halte bus.

"Cukup Oh Sehun, Kamu benar-benar membuatku tersinggung! Kita lihat saja nanti, akan Aku pastikan suatu hari nanti Aku bisa memiliki Rosé!" kata Chanyeol setelah kepergian Sehun.





Bersambung ....




Voment jusseyo, mian untuk typonya 🙇

POSSESSIVE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang