Tok, tok, tok...
"Mamah... Sasha sama abang berangkat dulu yaaahhhh"
Sasha nampaknya sedang meminta izin dari balik pintu kamar Mamah Shinta, entah kenapa pintu yang sedari tadi sudah di ketuk beberapa kali tidak kunjung di buka.
Kalau seperti ini gimana caranya dapat izin yang sah dari sang Kanjeng ratu mamah Shinta nyonya dari tuan Wijaya?
Berpikiran untuk langsung pergi aja tanpa dapat izin dari Nyonya Wijaya?
Silahkan jika merasa sudah tidak memerlukan orangtua lagi, begitu kata Mamah Shinta.
"DOOOR!!!"
"KODOK LONCAT! APAAN BANGET DAH BANG!!!"
Kali ini Satria berhasil dengan kejahilannya untuk mengejutkan Sasha dengan cara kunonya itu, lihat! Sasha terkejut sampai kelepasan seperti itu, latahnya sungguh alami sekali, kodok. :v
"Gitu doang kaget, hahaha... Latahnya engga banget lagi, kodok loncat masa, hahaha"
"Bacot lo! Kita kapan mau pergi kalo ini pintu gak di buka buka dari tadi, coba elo yang panggilin Mamah deh, bang"
Sasha menggeser posisinya ke samping kiri kamar, memberi ruang untuk Satria. Mungkin aja pintu mau di dobrak kan sama Satria? Demi Luna apa pun di lakukan oleh Abang dari Sasha ini. Begitulah bucyin.
"Ok. Eghem,...
Mamamamah Mamamamah Mamamamah Mamamamah Mamamamah buka buka buka buka buka buka pintunya dooooooo—Ephm!"
"Gak gitu juga kali pea! Annoying banget buset dah!"
Satria yang mulutnya di bekap oleh tangan Sasha berusaha melepaskan bekapan. Rambut Sasha yang di kuncir kuda pun menjadi sasaran Satria, dia menariknya sampai Sasha menjerit keras.
"AWWW! Sakit Abang! Lepasin kagak?! Aduh, aduh.. Iya iya iya gue lepasin. Dah tuh! Sekarang lepasin! Sakit kampret kepala gue!"
"Pyuh! Tangan lo bau sampah! Don't do that again!"
Untuk informasi, kalau Satria sudah bicara menggunakan bahasa Inggris, itu artinya dia serius dengan omongannya. Di situasi ini berarti dia serius tentang tangannya Sasha. Eh engga deng, Satria kesel deh :v
"Hm. Gimana jadinya sekarang? Mamah belum bukain pintunya juga kan. Masa kita mau nyelonong pergi gitu aja?"
Satria mengeluarkan handphone dari kantung celana miliknya, sesaat kemudian dia seperti menelpon seseorang.
"Eh? Ngapain lo?" Sasha bingung dengan tingkah Satria, di saat seperti ini malah menelpon? Mau curhat soal Mamah yang gak bukain pintu buat anaknya?
Tut, tut, tut...
"Halo? Iya, kita di luar" begitulah kata Satria yang hanya menelpon dalam hitungan 5 detik.
Tak lama kemudian pintu terbuka, menampilkan Mamah Shinta dengan mata yang sembab dan telinga yang tersumpal oleh headset.
Sasha yang melihat Mamah tercintanya seperti itu pun heran, Mamah nangis? Tapi kenapa?
"Mamah! Mamah kenapa?! Siapa yang jahatin Mamah!? Sini kasih tau Sasha, biar Sasha hajar dia!"
Satria yang melihat Sasha hanya terkekeh, rupanya sang adik belum hafal dengan kegiatan Mamahnya ini.
"Ngapa lo bang?! Ini Mamah jelas jelas abis nangis eh elo malah cengengesan gitu, durhaka lo jadi anak!"
Mamah Shinta yang malah tersenyum membuat Sasha tambah heran,
"Gak apa apa kok Sha, ini gak ada yang jahatin Mamah. Ini, Mamah mewek dikit gara gara ini nih"
Mamah Shinta menunjukkan layar handphonenya kepada Sasha. Nampak di situ seorang perempuan menangis begitu sedih, duduk bersimpuh di lantai pada malam hari.
"Hah? Apaan ini Mah?"
Sasha yang tak mengerti hanya bingung, maklum ya otaknya kan rada lemot gitu.
Lalu Satria yang gemas pun menjawab pertanyaan Sasha,
"Itu drakor dodol, liat napa itu si Euntak nangis gara gara di tinggal mati pacar ahjjusinya"
Sasha yang tetap tak mengerti hanya ber-Oh. Supaya urusannya cepat selesai.
"Ya udah, karena Mamah udah keluar dan semua baik baik aja, gak kenapa napa kan? Sasha sama abang mau izin pergi dulu ke rumah Kak Luna, boleh gak Mah?"
"Oh mau ke rumah Luna? Mamah juga tadinya mau nyuruh kamu sama Satria main ke sana setelah denger kabar dari Papah, eh kalian udah inisiatif duluan. Ya udah sana, hati hati ya"
"Asikkk... Dapet alasan yang lain nih, lebih mantap lagi, Luna... I'm coming for you..." Batin Satria.
"Ok deh, hati hati di rumah ya Mah"
Satria dan Sasha pamit serta mengecup tangan Ibunda yang telah melahirkan mereka ke dunia serta merawat dengan penuh cinta.
"Iya anak anak. Mamah masuk kamar ya, mau lanjut nonton lagi. Satria jangan ngebut bawa motornya, dadah cinta.."
Brak!
Pintu kamar tertutup.
"Sejak kapan lo tau kegiatan Mamah yang baru?" Tanya Sasha.
"Sejak, sejak sebulan yang lalu kayanya. Kuy cabut!"
"Baru tau aku tuh Mamah suka begituan kaya Abang" batin Sasha.
Sampai di garasi, tiba tiba...
"Rumahnya Luna di mana? Kan belum di kasih tau sama Papah?"
Punya Abang gak bisa pinteran dikit apa ya? Mau pergi tapi belum tau tempatnya dimana, bagaimana itu? -Sasha2019
To be Continue
Ini baru mau pergi astaga 😂😂
♥♥♥♥♥
With love
Kaputtriput 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Is Never Flat (Cuma Gue Aja) #EditVersion
Roman pour AdolescentsMasih anget, baru dari oven. 😂😂 Night, 27/04/2019 ♣♣♣ Hidup itu nggak ada yang flat. Yakin, deh. Pasti ada aja kejadian yang bikin hari lo jadi berwarna. Ya, kalau warnanya sih sesuai dengan yang lo alami. Entah itu hitam, putih, ungu, kuning samp...