Minggu pagi yang tidak biasanya terlihat di rumah bertingkat dua lantai. Lalu di dalam garasi rumah itu ada sepasang kakak beradik yang sudah siap untuk pergi nampaknya harus di tunda dahulu.
Sang kakak terlihat sibuk dengan ponsel miliknya, sudah beberapa kali dia melakukan panggilan telepon.
Sepertinya orang yang di hubungi tidak mengangkat panggilan darinya.
Begitu pula yang di lakukan oleh sang adik tidak jauh berbeda dari kakak laki lakinya.
*****
Nomor yang anda tuju sedang sibuk, mohon hubungi beberapa saat lagi...
Tut, tut, tut...
"Ah elah! Sibuk mulu masa nomernya! Elo gimana? Di angkat gak?" Satria bertanya kepada Sasha.
Sasha menghela nafas lalu menggelengkan kepalanya sebagai jawaban untuk Satria. Sepertinya dia sudah unmood hanya untuk sekedar menjawab lewat omongan.
"Ck! Kalo gak bisa di telpon gimana mau tau alamatnya Luna?!" Kali ini Satria mulai kehilangan kesabarannya.
Satria berpikir kenapa saat Papah nya memberi tahu tentang Luna, dia tidak langsung bertanya dimana tepatnya Luna tinggal.
Itu semua tidak terjadi karena Satria pikir hal itu bisa di tanyakan nanti nanti saja, lewat telepon atau chat bisa, kan?
Begitulah Satria, jika ada hal yang menurutnya mudah dia akan menunda untuk menyelesaikan hal itu.
Tapi jika waktu sudah mendekati dateline atau malah pada saat itu juga langsung buru buru Satria selesaikan dengan sistem kebut sejam (SKS). 😌
Kaya kenal orang yang kaya gitu juga, tapi siapa ya? -author
Tapi kali ini Satria tidak mengira bahwa Papah nya akan sulit untuk di hubungi seperti sekarang. Padahal Papah dari Satria dan Sasha ini tidak lepas dari handphonenya, karena pekerjaan Bapak Wijaya tidak jauh jauh dari yang namanya 'Handphone'
Inilah yang membuat Satria heran, tidak biasanya Papah sulit untuk di hubungi.
"Bang..."
Sasha memanggil Satria, kali ini Satria mengirimi chat, ya bisa di bilang nyepam.
Satria yang di panggil melihat ke arah Sasha,
"Mending kapan kapan aja ke rumah Kak Luna nya. Ini Papah di teleponin gak di angkat angkat. Lagi juga langit udah gelap banget noh, kaya mau hujan tau gak" kata Sasha sambil berjalan mendekati motor ninja milik Satria, lalu duduk di atasnya.
"Gak bisa! Hari ini gue lowong, lagi mumpung Sha. Mana tau Minggu depan gue sibuk eh gak jadi ke rumah Luna. Akhirnya gitu terus sampe Luna pindah rumah lagi, terus gue kagak jadi ketemu dia. Gak! Gak bisa pokoknya!"
Mendengar hal itu Sasha memutar matanya malas. Ini kenapa Sasha tidak suka dengan yang namanya; BUCIN.
Sasha POV
Bucin yang satu ini emang gak waras!
Mau pergi ke rumah gebetannya tapi ga tau alamatnya?
Abis itu yang di bucinin itu sepupu sendiri, ya walaupun sepupu jauh sih. Tapi tetep aja sepupu ya sepupu!
Dan lagi kenapa harus Kak Luna?! Emang gak ada cewek lain di dunia ini?!?! Bukannya di kampus itu banyak cewek yang cantik cantik?
Arrgghhhh! Kenapa gue punya abang macam gini ya Tuhan? Apakah di kehidupan sebelumnya gue berbuat sesuatu terus jadi bikin gue harus menanggung hidup bersama seorang Satria Wijaya?
T—T
Seharusnya Minggu pagi ini gue bisa nonton kartun kesukaan gue yang tayang tiap hari Minggu pagi, tapi karena pemaksaan ini gue harus nemenin Bang Sat ke rumah cemceman nya.
To be Continue
😪 Hoaaaamm... Aku ngantuk. Jadi segini aja deh ya. Lanjut besok Sasha POV nya, ok?
Good night all, have a nice dream
♥♥♥♥♥
With love
Kaputtriput💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Is Never Flat (Cuma Gue Aja) #EditVersion
Teen FictionMasih anget, baru dari oven. 😂😂 Night, 27/04/2019 ♣♣♣ Hidup itu nggak ada yang flat. Yakin, deh. Pasti ada aja kejadian yang bikin hari lo jadi berwarna. Ya, kalau warnanya sih sesuai dengan yang lo alami. Entah itu hitam, putih, ungu, kuning samp...