♡♡♡♡♡♡
Deg.Hamil?
Ya ampun hamil, Cinta hamil. Alhamdulillah ya Allah. Batin RegaCeklek.
Semua menoleh kearah pintu yang terbuka. Dan terperanjat melihat siapa pelaku yang memasuki ruangan tanpa mengetuk pintu terdahulu, dan ternyata pelakunya adalah Rega.
"Assalamu'alaikum, hay semua?" Gugup Rega.
Bagaimana tidak gugup, melihat tatapan sinis Clara, apabila tatapan bisa mengeluarkan laser, mungkin sudah dari tadi Rega mati. Bisa jadi.
"Lo, tau dari mana Cinta di rawat Ga?" Tanya Clara.
"Gua, tadi ga sengaja lihat kalian di loby," jawab Rega kalem.
"Ngapain lo di rumah sakit?"
"Gua, nganter Tiara ngejenguk pamannya," jawab Rega apa adanya, tanpa melihat, perubahan mimik muka Cinta.
Tiara lagi. Batin Cinta.
"Ya, udah, lo ngapain kesini, urusin aja sono, istri tercinta lo itu," amuk Clara, hendak memukul Rega, namun di tarik oleh Cinta.
Clara, hanya mendengus, dasar 'bucin' mumpung ada orangnya, pengen dia bejek tuh muka laki ga tau diri, ngeselin banget laki ga tau diri macam Rega.
Udah mah pelit, dingin macam kulkas, dzolim sama istri, eh, dengan seenak jidat dia ngehamilin Cinta. Mending kalau tuh laki mencintai Cinta, lah ini ngehamilin doang. Dikira si Cinta kucing apa, tempat buang benih doang. Batin Clara.
"Gua, boleh ngomong berdua aja sama Cinta?" Tanya Rega was was.
"Ck, udah, lo kalau lo mau ngomong disini aja, sama aja ada gua, ataupun ga," sembur Clara makin sewot.
"Cla, udah ya, gua juga ada yang perlu di omongin sama Rega," jawab Cinta, berusaha mendinginkan suasana, yang serba canggung.
"Ya, udah, gua di luar, kalau nih laki macem-macem lo teriak aja Ta," jawab Clara pasrah.
"Iya, ya, udah lo di luar dulu aja ya, oh, ya Siska, kamu, balik aja ke kantor terus pulang," putus Cinta.
Clara dan Siska pun keluar, walaupun masih enggan untuk Clara.
"Ta, kamu, kenapa?" Tanya Rega khawatir.
"Aku, tadi pingsan Re." Jawab Cinta, mencoba untuk meredam emosinya.
"Apa, benar yang tadi aku dengar, sebelum aku masuk kesini, kalau kamu hamil?" Tanya Rega hati-hati.
Huft, Cinta hanya menghela nafasnya, ternyata Rega sudah tau, kalau dirinya hamil.
Bismillah.
"Iya, Re, tadi sudah di periksa dokter, dan hasilnya positif, usianya baru 11 minggu." Jawab Cinta jujur.
"Alhamdulillah ya Allah." Ucap syukur Rega, sambil memeluk Cinta.
Hah, ga salah Rega, aku pikir kamu akan marah kalau tau aku hamil. Batin Cinta, masih tidak percaya, dengan respon Rega.
"Aku, seneng banget Ta, kamu hamil, kamu jaga ya, jangan sampai kecapean, kalau ga, kamu bedrest aja ya Ta, semua kerjaan kamu, biar Siska aja yang handle," kata Rega antusias.
Hah, Rega, kesambet di mana ya, ko jadi aneh gini? Dulu aja, anti banget deket-deket, nah sekarang malah bangga banget ngehamilin. Mudah-mudahan dia ga punya rencana macem-macem. Batin Cinta.
Cup.
"Kok, melamun sayang," ucap Rega lembut, sambil membelai kepala Cinta, yang tertutup hijab.
Kamu, ko cantik banget si Ta. Batin Rega.
Dag dig dug.
Jantung Cinta menggebu, ya ampun jantung, kayanya aku harus check jantung nih. Mumpung masih di rumah sakit Batin Cinta.
Sama halnya Rega, hatinya pun berdesir hebat, bila berdekatan dan setiap melakukan skinship dengan Cinta.
Boleh ga ya meluk Cinta lama. Batin Rega.
"Sayang."
"Re."
Panggil mereka bersamaan.
Duh, pakai acara gugup gini si. Batin Cinta.
"Kamu, dulu aja Re."
"Ga, dong, lady's first donk Ta." Alibi Rega padahal hatinya berdesir tidak karuan.
"Kamu, ga marah Re kalau aku hamil anak kamu?" Tanya Cinta hati-hati.
"Ya, ga lah sayang, ini kan buah cinta kita," jawab Rega lugas, sambil mengelus perut Cinta.
Deg.
Aduh kenapa ini jantung, ko dag dig dug gini si. Ayolah, Rega cuma ngelus perut aja. Lagian kan emang ini anaknya.
"Ga pa pa ko sayang, aku malah seneng banget," jawab Rega, sambil tersenyum manis.
Ya, ampun itu senyum apa gula ya, ko manis banget si. Batin Cinta.
Ceklek.
"Sayang...."
Deg.
Ah suara itu.
Cinta pun kembali terjun bebas ketika mendengar suara lain yang sangat menyesakan hatinya.Ya, suara Tiara, yang menghempaskan kupu-kupu yang terbang dari perut Cinta.
Seolah-olah, memberikan signal bahwa Rega bukanlah milik Cinta seutuhnya.Kembali di sadarkan bahwa Cinta bukanlah wanita satu-satunya Rega. Berusaha, untuk menguatkan hatinya, Cinta pun tersenyum, lebih tepatnya senyum kesedihan.
Tapi, ia berusaha tegar, dalam menghadapi cobaan rumah tangganya. Karena Cinta yakin, ia akan berhasil melewati ini semua.
Bersambung...
♡♡♡♡♡
Happy reading!Jangan lupa vote and komen!
Maaf teman-teman updatenya telatmudah-mudahan dapet ya feelnya. Dan maaf kalau sedikit 😁
Krisannya teman 😁🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketulusan Cinta (Completed)
SonstigesCinta Andini seorang wanita yang tegar. Mandiri dan baik hati. namun kebaikannya tidak pernah terlihat di mata suaminya. Bahkan suaminya menduakannya dengan sahabatnya sendiri. Namun, Cinta tetap bertahan, bertahan di sisi suaminya. tak pernah membu...