Part 16

13K 392 28
                                    

Typo bertebaran 🙏🙏

♡♡♡♡♡

Cisolok, Sukabumi.
(Authornya suka sama daerah cisolok, sebelum longsor ya😁)

Di sanalah tempat di mana Om Danu menculik Cinta. Hanya di tempat itu Tiara yakini tempat tujuan Omnya.

Jadi, setelah memberi berita yang ia tahu tanpa ba bi bu lagi mereka segera bergegas menuju lokasi.

Dan Pak AKBP. Hendra pun menghubungi pihak polisi daerah Sukabumi untuk membantu pencarian Cinta.

Mereka harus bergegas mengejar waktu, agar hal yang tak diinginkan terhindar. Harapan mereka hanya satu yaitu dapat menyelamatkan Cinta beserta bayinya.

"Tujuan lo apa sih, Ti? Lo mau di lihat baik gitu dengan lo tunjukin tempat di mana paman lo nyulik Cinta," ketus Clara. "Ga akan ngaruh buat gua," lanjut Clara.

Rega hanya menghembuskan nafasnya kasar. Gini nih kalau dia punya kesalahan fatal, pasti Clara akan menyudutkannya. Baik dirinya maupun Tiara tidak akan lepas dari murkanya Clara.

Siapa pun tau, Clara sangat menyayangi Cinta. apalagi mereka berteman dari mereka masih dalam kandungan ibu mereka.

"Terserah lo aja Cla, mau mandang gua seperti apa," jawab Tiara tidak semangat.

Hening.

"Gua emang jahat Cla sama Cinta, bahkan kata jahat saja tidak cukup untuk mewakili apa yang udah gua perbuat," Tiara menjeda ucapannya.

"Andai saja kala itu gua tau lebih dulu apa yang di lakuin om Danu, mungkin gua ga bakal jadi duri dalam pernikahan Cinta dan kamu mas," ucap Tiara dengan berkaca-kaca.

"Maksud kamu apa Tiara?" Tanya Rega masih belum faham, karena fikirannya sekarang hanya ingin menyelamatkan Cinta dan bayinya.

"Sekarang aku tanya sama kamu mas, kenapa dulu kamu mendekati aku?" Tanya Tiara tegas.

Deg.

Rega tidak menyangka Tiara akan menanyakan hal ini, baiklah. Mungkin sudah saatnya dia harus jujur dalam pernikahan mereka.

"Sebelumnya aku minta maaf Tiara, mungkin aku adalah cowok terberengsek yang pernah kamu dan Cinta temui," jeda Rega.

"Emang, baru nyadar lo," ketus Clara. Merusak suasana.

"Iya Cla, bener apa kata lo, gua baru sadar, ternyata gua ini seberengsek ini. Gua bener-bener ga pernah bersyukur.

Andai, dulu gua ga pernah punya janji, mungkin ga akan begini kejadiannya," sambung Rega.

"Emang, lo janji apa Ga?" Tanya Clara mulai lunak.

Iya, sekarang Clara tidak boleh emosi. Sekarang ia juga harus meluruskan sebuah rahasia yang tersimpan rapat.

"Lo masih inget, saat gua pernah gagal ginjal? Saat belum ada ginjal yang cocok buat gu Cla? Dan gua ga memperbolehkan keluarga gua dan lo apalagi Cinta untuk mendonorkan ginjal kalian ke gua, lo masih inget Cla?" Tanya Rega dengan mata berkaca-kaca.

Mengingat lagi kejadian yang mana hampir merenggut nyawanya, bila kala itu Dia tidak menemukan pendonor ginjal yang tepat, pasti sekarang Rega sudah almarhum.

"Saat itu gua berjanji, bila ada yang rela mendonorkan ginjalnya buat gua, kalau itu cowok, gua bakal nganggep dia sebagai sodara gua. Bakal gua suruh papah untuk mengadopsinya.

Berapa pun usianya, tapi kalau itu cewek gua bakalan nikahin itu cewek. Gimana pun caranya. Makanya, selama ini gua jahatin Cinta, karena gua terobsesi dengan janji gua Cla," jawab Rega dengan mata menerawang jauh.

"Makanya kamu terus maksa aku mas buat nikah sama kamu?" Tanya Tiara.

Ya, biar bagaimana pun juga ada rasa kecewa di hatinya, lagi-lagi cintanya bertepuk sebelah tangan.

Rega hanya mengangguk. Enggan menatap Tiara ataupun Clara, sepertinya pemandangan di luar jendela lebih menarik perhatiannya, dari pada istri keduanya ini.

"Kalau gitu, ceraikan aku mas!" Kata Tiara tegas.

Reflek Rega langsung menoleh ke arah Tiara, menatap tidak percaya kepada Tiara. Begitupun Clara, ia tidak menyangka si boneka anabel, memutuskan hal yang begitu menakjubkan. Menurut Clara.

"Tiara, please jangan membahas apa-apa untuk saat ini!" Tegas Rega. Ia sedang tidak bisa berfikir jernih, untuk masalah rumah tangganya.

Yang saat ini sedang di pikirkan Rega, yaitu keselamatan Cinta dan baby twins mereka. Mengingat baby twins, bibir Rega berkedut. Senyum tipis menghiasi wajahnya yang muram.

"Karena, bukan aku yang mendonorkan ginjal ke kamu mas, tapi Cinta," jawab Tiara tegas.

Tidak ada keraguan sedikit pun di hatinya Tiara. Ya, Tiara sudah mempertimbangkan konsekuensi apa yang akan ia peroleh.

Bahkan bila Rega mau menceraikan dirinya, Tiara pun siap. Karena, percuma mereka menikah tapi tidak di landasi Cinta.

Tiara tau, sebenarnya Rega sangat mencintai cinta. Tapi, karena obsesinya Rega mengesampingkan perasaannya. Dan akhirnya, mereka bertiga tidak ada yang bahagia.

Setelah, ia tidak sengaja mendengar monolog om Danu waktu itu, bahwa om Danu telah menipu Rega dan mengatakan bahwa Tiaralah yang mendonorkan ginjalnya untuk Rega.

Bahkan, om Danu sendiri berhasil menunjukan bukti konkrit bahwa ginjal Tiara telah di donorkan untuk Rega.

Yang pasti om Danu dengan segala kelicikan segala upaya memanipulasinya. Tiara tidak tau, mengapa om Danu membenci Cinta.

Padahal, Cinta adalah orang baik. Bahkan kalau om Danu mempergoki Tiara berteman dengan Cinta om Danu akan menyakiti dirinya.

Tapi, bila Cinta memberikan bantuan kepada Tiara berupa uang. Om Danu akan senang. Bahkan perkataan yang pernah ia dengar dari om Danu yaitu 'kamu harus bisa ambil alih semua kekayaan Cinta'.

Kala itu, Tiara tidak mengerti sama sekali kenapa om Danu seperti itu. Dan, sekarang ia baru tau, bahwa om Danu sangat membenci Cinta. Entah apa alasan om Danu. mungkin Tiara akan tau nanti.

Yang sekarang ia, akan menyelesaikan satu persatu masalah yang tidak sengaja ia buat.

Rega pun syok. Berbeda dengan Clara yang menanggapinya dengan santai. Dan berkata ketus ke Tiara.

"Lo, tau dari mana?" Tanya Clara, yang sebenarnya ingin membuka rahasia ini ke Rega.

Tapi, ternyata di luar dugaannya. Tiara malah mengajukan cerai buat Rega. Clara pun gamang sengan hatinya. Dua-duanya sahabatnya.

"Gua, ga sengaja ngedenger monolog om Danu Cla. Dan gua simpulin, bahwa om Danu yang bicara ke Rega.

Entah, kenapa om Danu seperti bahagia melihat Cinta menderita. Contohnya seperti sekarang ini Cla," jawab Tiara apa adanya.

Sedangkan Rega tidak bisa berfikir dengan jernih. Ia merasa begitu bodoh, mempercayai om Danu dengan mentah-mentah. Tanpa mau menyelidiki dulu kebenaran yang ada.

Dan, saat ini yang ada hanya penyesalan di hati Rega. Hanya doa dan harapan agar Cinta dan anak-anaknya selamat.

Gerimis di hati Rega makin deras. Mengingat setiap kali perlakuan buruknya kepada Cinta.
Andai waktu bisa di rubah.

Benar penyesalan itu datangnya terlambat!

===
Di salah satu sudut kantor di Polda sukabumi, Brigjen Alex Wijaya Kusuma. Mendapatkan mandat untuk menangani kasus penculikan.

'Cinta, nama yang tidak asing baginya' segera ia menyambar handphone serta kunci mobilnya, tidak lupa revolver kesayangannya. setelah ia melihat photo korban.

Tunggu aku....

Bersambung...
♡♡♡♡♡
Huft, akhirnya kelar juga. Maaf ya, Cintanya lagi di sembunyiin dulu 😁🙏

Happy reading.
Krisannya teman-teman.
Moga aja dapet feelnya.

#belajarbelajarbelajar

Ketulusan Cinta (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang