♡♡♡♡♡
"Sayang, aku cariin, kamu ternyata disini," ucap Tiara manja sambil menggenggam tangan Rega.Truk kali gandengan dengkus Cinta.
"Tadi, aku lihat di loby Cinta sedang di dorong, mau di bawa ke ruang perawatan makanya aku cari tahu," jawab Rega malas.
"Apa? Cinta, kamu sakit? Sakit apa? Kanker ya? Kanker apa? Udah stadium berapa?" Cecar Tiara tanpa jeda.
"Kamu, doain Cinta penyakitan?" Sembur Rega tidak terima.
"Ga ko, mas, Cinta kan jarang sakit, makanya aku tanya sampai di rawat gini, ya aku kan takut kalau Cinta kenapa-napa," elak Tiara.
Tapi berharap si, Cinta sakit parah terus meninggal, kan nanti gua jadi satu-satunya nyonya Aditama. Batin Tiara culas.
"Gua cuma kelelahan aja ko Ti," ujar Cinta, mengabaikan delikan Rega, yang tidak terima dengan alasan Cinta.
Iya, Rega mau Cinta bilang kalau dia hamil, tapi, mungkin Cinta punya alasan sendiri, tidak mau memberitahu ke Tiara.
"Oh, kecapean gua kira lo baper, karena laki lo jarang pulang dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama gua," ujar Tiara memanasi Cinta.
Oke, ternyata ini belatung nangka, mau main kompor-komporan ternyata. Oke! Lo jual gua beli. Oke Cinta kamu harus bermain secantik mungkin.
"Sekarang udah 2019 Ti, ngapain harus baper ga jelas gitu, lo lupa ya gua kan CEO. Apalagi akhir-akhir ini perusahaan gua menang tender.
Jadi, ga ada waktu buat gua, baper-baper ga jelas kaya lo kayanya lo deh yang baper. Laki baru ilang 2 menit aja di cariin, takut ya laki lo kecantol sama yang lebih bening dari lo?
Lo, ampe nyariin laki lo kaya gini, membuat gua berasumsi lo jarang di kasih jatah batin ama laki lo ya?" Ejek Cinta, "kayanya kalau di bikinin judul sinetron judul yang bagus tuh gini: "istri kedua kalah menarik dengan istri pertama"
Sory ya Ti, gua mah wanita karir, yang ga hanya ongkang-ongkang kaki nerima duit laki," jawab Cinta lugas tepat sasaran.
Danbl muka Tiara merah seperti ingin mencekik Cinta, tapi ia tidak mau di cap bar-bar oleh Rega.
Cinta sendiri terkejut, dengan apa yang di ucapnya, seolah-olah ia mengeluarkan unek-uneknya selama ini, jadi ucapannya tidak terkontrol.
Apa ini bawaan bayi ya? Tau mana orang yang baik dan yang jahat. Batin Cinta.
"Twins please bunda mohon jangan membenci mba pelakor ini ya. Bunda ga mau kalian mirip mba pelakor ini, kalau kalin benci sama mba ini," batin Cinta, mana mau dia punya anak yang kelakuannya kaya sahabat tak tau diri ini.
Ya, anak Cinta kembar setelah di USG oleh dokter Derry, tapi ia belum tau jenis kelamin anak-anaknya kata dokter Derry anak-anaknya masih 'malu-malu' untuk menunjukan jenis kelamin mereka.
Well, Cinta tidak akan protes, sudah di beri amanah mereka Cinta sudah luar biasa bahagia.
"Melamun hem," bisik Rega mesra.
Membuat semburat merah di pipi Cinta yang putih mulus. Dan merasa kupu-kupu banyak berterbangan di perutnya. Dan membuat jantungnya jedag jedug ga karuan.
Tapi, kebahagian itu hanya sebentar setelah mendengar suara belatung nangka yang berdiri di sebelah Rega.
"Mas..." rengek Tiara, namun sebelum melanjutkan kata-katanya ternyata pintu terbuka dan...
"Sayangnya mama..." teriak mama Marinka.
3 kepala menoleh ke arah pintu ternyata sudah hadir mama Marinka, papah Tian, sama kakek Pranaja, jangan lupakan Clara, yang nyengir tanpa dosa.
Aduh, kalau ada mama dan Tiara di satu ruangan yang sama, mudah-mudahan tidak akan terjadi perang dunia ke-3. Batin Cinta.
"Auh, aduh, mah sakit," ringkis Tiara, sambil memegang rambutnya yang di jambak mama Marinka.
Baru aja membatin, udah kejadian aja. Batin Cinta.
"Sejak, kapan Tam-Tam punya adek kaya kamu?" Sewot mama Marinka
"Ma-maaf ma... tante," jawab Tiara dengan gugup. Iya giamana ga gugup coba, baru mau manggil mamah, udah dapet peletotan kaya gitu.
Anjirrr, ternyata mama mertua seganas ini, baru manggil mama aja, tanduknya udah keluar, gimana kalau tau udah nikah sama anaknya. Kayanya kuburan menanti nih. Ternyata mama mertuanya lebih syereemm dari Suzana. Batin Tiara takut-takut.
"Eh, boneka anabelle, ngapain kamu disini? Jauh dari anak saya," sembur mama Marinka.
"Sa-saya mau jenguk Cinta tante," jawab Tiara gugup.
Alamak syeerem banget ini mamer. Batin Tiara.
"Tam-Tam, sini kamu, jangan deket-deket sama ini boneka anabelle," lanjut mama sambil menarik Rega menjauhi Tiara.
Dan, semua yang ada di ruangan VVVIP tersebut, menahan tawanya, kecuali Tiara, yang udah kaya kepiting rebus, menahan kesal yang tiada tara. Iya, gimana ga kesel coba, masa, cewek cantik kaya dia di bilang boneka anabelle.
"Ya, udah, kamu kan udah tau keadaan Cinta, sekarang kamu, boleh keluar dari ruangan ini, saya ga mau ya, menantu saya mual-mual ngelihat kamu," sembur mama Marinka.
Dengan perasaab kesal, marah, dan pengen makan orang, Tiara pun keluar dari ruangan itu.
"Tam-Tam siapa tante?" Tanya Clara jahil.
"Itu, nama panggilan kesayangan tante buat Rega Cla," jawab mama Marinka santai, tanpa melihat ekspresi kesal Rega.
Dan semua yang ada, di ruangan tersebut, batuk-batuk, menyamarkan suara tawa mereka.
Tam-Tam, ga sekalian aja Tim-Tam, tapi ini versi pahitnya, kalau Tim-Tam kan manis dan enak. Batin Clara.
"Bagaimana, kondisi kamu, My Sunrise?" Tanya kakek Pranaja.
"Baik ko kek? Kok, tau Cinta di rawat kek?" Tanya Cinta.
"Mama kamu, yang memeberitahu kakek, katqnya dapat telephone dari Clara. Jadi kakek sama mama papah kamu, kangsung kesini," jawab kakek lembut.
Oh, sahabat rasa sodaranya ini toh, pelaku utamanya. Tapi ia berterima kasih karena sudah memberitahu keluarganya.
"Sayang, kamu tidak usah mengurusi perusahaan dulu ya, biar papa sama kakek saja yang urus," kata papa Tian.
"Pah, jangan donk, Cinta bisa-bisa bosan kalau di rumah saja," rajuk Cinta, menatap dengan puppy eyes andalannya.
"Oke, kamu, boleh kerja sayang, tapi tidak dengan lembur, oke!" Putus kakek Pranaja.
Cinta pun menganggukan kepalanya, seperti boneka anjing yang ada di dasboard mobil.
Tak apa, dari pada ia kebosanan, menunggu 6 hari Rega, lebih baik ia bekerja. Batin Cinta.
"Bagaimana, kondisi cucu mamah sayang?" Ujar mama Marinka, membuyarkan lamunan Cinta.
"Mereka baik ko mah," jawab Cinta lembut.
"Mereka?" Tanya ke empat orang minus Clara yang tau, bahwa anak yang di kandung cinta kembar.
"Iya, cucu papah mamah kembar," jawab Cinta dengan senyum pepsodentnya.
"Alhamdulillah," jawab mereka serempak.
Dan keriuhan, serta canda tawa membahana di ruangan Cinta.
Tanpa mereka sadari di luar, ruangan ada seseorang yang menguping oercakapan mereka. sambil mengeram marah.
"Awas kamu Cinta...."
Bersambung....
♡♡♡♡♡
Happy reading!
Jangan lupa Vote sama komenSiapakah orang itu?
Tunggu ya kelanjutan ceritanya
Krisannya teman-teman😁🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketulusan Cinta (Completed)
De TodoCinta Andini seorang wanita yang tegar. Mandiri dan baik hati. namun kebaikannya tidak pernah terlihat di mata suaminya. Bahkan suaminya menduakannya dengan sahabatnya sendiri. Namun, Cinta tetap bertahan, bertahan di sisi suaminya. tak pernah membu...