♡♡♡♡♡
Rega membawa mobil dengan kesetanan, sesekali melirik kebelakang. Memastikan Cinta masih bernafas.Air mata, tak pernah luput dari mata setiap orang. Baik Rega maupun Clara. Begitu pun dengan Tiara.
"Uhuk."
Tiba-tiba Cinta terbangun dari pingsannya. Membuat Clara sedikit lega. Begitupun dengan Rega.
"Ta, lo siuman Ta. Minum dulu Ta," bergegas Clara mengambil minuman untuk Cinta.
"Selamatin anak gua Cla, please! Anak gua Cla," rintih Cinta.
Siapa pun yang mendengar rintihan Cinta pasti akan tersayat hatinya. Begitu sayang Cinta terhadap bayinya. Tanpa memikirkan rasa sakit yang di deritanya.
Mungkin, bagi kebanyakan ibu hamil. Ketika kontraksi hanya sakit di bagian perut saja. Yang sakitnya bisa melebihi orang yang nyeri haid.
Tapi, tidak untuk Cinta. Yang mana rasa sakitnya bukan hanya dari kontraksi di perutnya saja. Tapi, di wajah pergelangan tangan bahkan kakinya pun teramat sangat sakit.
"Lo, tetep istirahat Ta! Jangan bergerak! Tapi usahakan tetap sadar oke!" Perintah Clara.
"Iya, Cla! Bawel banget lo," balas Cinta sambil berusaha untuk tersenyum.
Senyum yang menyakitkan bagi mereka yang melihatnya. Bahkan, saat ini pun Cinta berusaha menenangkan mereka. Sungguh hanya penyesalan di hati Rega, yang menyaksikan ketegaran yang sangat kokoh. Yang di miliki Cinta.
Inikah istri yang kamu sia-siakan Rega?
Istri yang bahkan lebih peduli terhadapa anak kalian, yang selalu mengutamakan anak kalian. Tanpa memikirkan dirinya.
Inikah istri yang tidak kamu anggap Rega?
Istri yang selalu menerima apa yang kamu perbuat. Hal yang menyakitkan bahkan mengizinkan kamu menikah lagi?
Inikah istri yang kamu bilang kamu tidak mencintainya?
Istri yang selalu mencintai kamu tulus. Istri yang mencintai segala kekurangan kamu. Istri yang selalu membuatmu 'nyaman' ketika kamu kembali pulang.
Dan sekarang istri kamu benar-benar berjuang, antara hidup dan mati untuk menyelamatkan buah cinta kalian.
Oh, sungguh hanya penyesalan di hati Rega saat ini. Mamahnya benar! Cinta merupakan istri idaman.
Tak pernah sekalipun Cinta membuka aibnya.
Tak pernah sekalipun Cinta meremehkannya.
Tak pernah sekalipun Cinta tak mencintainya. Walaupun hanya rasa sakit yang ia beri.
Ya Allah selamatkanlah Cinta beserta bayi kami. Doa tulus Rega mengiringi perjalanan mereka.
"Re, bayi kita kan laki-laki, kamu udah nyiapin nama?" Tanya Cinta di sela-sela rintihan kesakitannya.
"Aku belum kepikiran Ta," jawab Rega dengan suara yang tedengar parau.
"Kamu setuju ga kalau anak kita aku yang beri nama?" Tanya Cinta.
"Apa pun yang kamu kasih aku yakin kamu udah memikirkan yang terbaik untuk anak-anak kita sayang," jawab Rega. Mencoba tersenyum. Senyum getir karena tidak tega melihat Cinta.
"Yudhistira Putra Adhitama dan Arjuna Putra Adhitama," terang Cinta.
"Nama yang bagus sayang," jaba Rega.
Sampai urusan nama anak mereka pun Cinta sudah memikirkannya.
Bolehkah Rega mengulang waktu? Untuk memperbaiki masa-masa yang lalu? Untuk memberikan kenangan indah untuk Cinta?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketulusan Cinta (Completed)
AcakCinta Andini seorang wanita yang tegar. Mandiri dan baik hati. namun kebaikannya tidak pernah terlihat di mata suaminya. Bahkan suaminya menduakannya dengan sahabatnya sendiri. Namun, Cinta tetap bertahan, bertahan di sisi suaminya. tak pernah membu...