♡♡♡♡♡
"Gila lo Ta?" Teriak Clara.Membuat sebagian orang di cafe menoleh ke arah mereka. Reflek, Clara menutup mulutnya dengan tangan dan mengucapkan maaf kepada beberapa pengunjung cafe.
Mau tidak mau, Clara harus mengecilkan suaranya agar tidak di tegur oleh manager cafe. Karena, suara Clara bisa mengganggu kenyamanan beberapa pengunjung.
"Ssstttttt! Ya ampun Cla, gua masih waras Cla. Buktinya gua masih duduk manis di cafe bersama lo," ucap Cinta sambil tak enak hati dengan pengunjung lain.
"Bukan gitu Ta, lo ko ga ada syukurnya si Ta? Bisa-bisanya lo minta Rega membagi kebersamaan lo ama Rega dengan wajar dan adil," sungut Clara.
"Terus gua harus gimana Cla? Membiarkan Rega seenak jidatnya mempermainkan perasaan para istrinya gitu?" Sewot Cinta.
Ya, akhir-akhir ini Cinta suka susah mengontrol emosinya. Apalagi hal yang menurutnya benar, tapi oleh orang lain di anggapnya salah. Ia kadang tak bisa mentolerirnya.
Contohnya, seperti sekarang. Udah tau 'adil' itu perintah dari Allah langsung. Tapi baik Rega maupun Clara mempermasalahkannya.
Yang jadi pertanyaan, masalahnya di mana? Tanya Ust. Abdul Somad juga jawabannya begitu.
Kalau kita mau 'poligami' sebagai seorang suami harus bisa 'adil' terhadap istri-istri mereka.
Lah, ini orang menyampaikan apa yang ada di isi al-qur'an ko di tentang. Allah sendiri loh, yang menyampaikan. Di bawa oleh malaikat jibril kemudian dari malaikat jibril di sampaikan kepada nabi Muhammad S.A.W, kemudian di sampaikan kepada umatnya.
Terus masalahnya dimana? Kalau memang ga bisa adil. Ya jangan 'poligami' gitu aja ko pada di bikin repot. Batin Cinta masih sewot.
"Ya maksud gua ga gitu juga Ta. Tapi, lo terlalu baik sama Tiara. Tar tuh boneka anabel ngelunjak, kan lo udah tau sifatnya.
Buktinya sekarang, udah tau Rega udah punya bini. Masih aja di sosor, eh malah minta di nikahin. Gila kan tuh cewek" maki Clara masih memojokan Tiara.
"Please Cla! Lo kalau mau ngomong di saring dulu. Gua ga mau ya twins ngedenger omongan yang ga baik," ujar Cinta mengingatkan Clara.
"Astagfirullah! Baby twins maafkan aunty ya sayang," Clara pun mengucapkan istigafar berkali-kali, sambil mengelus perut Cinta.
"Tapi Ta, bisa kan lo ga usah terus baik ke cewek ga tau diri macam Tiara?" Bujuk Clara.
"Cla, gua tau, Tiara udah menjadi duri dalam daging di rumah tangga gua. Terus lo pengennya gua marah-marah gitu kaya kisahnya bu dendi, yang viral itu?" Sewot Cinta dengan suara yang tinggi.
Tadi aja gua sedikit bersuara tinggi, si Cinta kesel sama gua. Eh, sekarang dia juga marah-marah. Emang ya, emak-emak ga bisa salah, batin Clara.
"Ya, maksud gua ga gitu juga Ta. Kan, lo ga haruslah baik banget ama tuh orang macam Tiara," elak Clara.
"Ga tau Cla, setiap mengingat Tiara gua punya rasa 'kasihan' dan gua ga pernah tega Cla. Seolah-olah gua harus ngelindungin Tiara.
Setiap gua lihat matanya Cla, seperti mata yang meneduhkan Cla. Gua, sepeti melihat bayang papah di matanya Cla.
Seolah-olah gua emang harus mengalah sama Tiara Cla. Gua juga pengen Cla. Marah, melampiaskan rasa sakit gua. Tapi sekali lagi Cla. Gua ga bisa.
Gua, harus gimana Cla. Coba lo jelasin ke gua Cla," adu Cinta sambil menyeka air matanya.
"Ya udah Ta. Lo lakuin yang menurut lo bener. Tapi jangan lo nyesel aja nantinya. Kalau Rega bakalan sama Tiara selamanya," putus Clara sewot karena kedegilan Cinta.
Gua ga akan nyesel Cla malah bahagia. Suara lain terdengar di kuping Cinta.
Deg.
Suara siapa itu. Tapi seperti suaranya. Apakah batinnya yang berbicara.
Cinta pun merinding seketika. Dan mengucapkan istigfar berkali-kali. dan tidak mau memperpanjangnya.
Entahlah, Cinta seperti punya 'firasat' lain. Dan seperti harus membuktikan suatu hal. Tapi, ia sendiri bingung. harus membuktikan apa. Ia pun hanya bisa mengikuti apa kata hatinya aja.
Akhirnya makan siang mereka pun selesai. Dan mereka bersiap-siap kembali ke kantor mereka masing-masing. Dan mereka keluar dari cafe 'selalu rindu' dan berjalan ke arah mobil Clara.
Ya, Clara tadi menjemput Cinta di kantornya. Karena memang permintaan Cinta. Katanya lagi 'ngidam' pengen makan di cafe 'selalu rindu' dan makan berdua dengan Clara.
Sepertinya baby twins merindukan aunty cantiknya. Batin Clara.
Sebenarnya baik Clara ataupun Cinta saat mereka mendatangi cafe tersebut untuk pertama kalinya merasa nama cafenya aneh.
Lebay! Satu kata untuk cafe itu. Tapi, ketika mereka memasuki cafe tersebut yang bernuansa classic simple. Serasa kita tuh masuk ke rumah sendiri.
Dan menu yang di tawarkan pun menggugah selera. Seperti nama cafenya, mereka pun 'selalu rindu' untuk memasuki cafe tersebut.
Entah untuk 'nongki-nongki'cantik atau memang menikmati hidangan yang tersedia. Sepertinya owner cafe tersebut memang berniat membius pelanggannya untuk balik lagi ke cafenya.
"Cla stop!" Teriak Cinta.
Ciiittttt.
"Astagfirullah Ta! Lo gila ya. Jangan minta berhenti mendadak," sembur Clara.
Clara sewot, Cinta akhir-akhir ini suka meminta berhenti mendadak. Untung, Clara berada di posisi sebelah kiri. Coba kalau ia di tengah. Bisa-bisa kena maki pengendara lain, soalnya berhenti mendadak.
Dan, si pelaku hanya nyengir ga jelas.
Tiiinnnnnn.
Tuh, kan baru di omongin udah pada ngamuk aja, batin Clara.
Akhirnya, Clara pun memarkirkan mobilnya di halaman indomar*t terdekat, agar tidak memberikan kemacetan parah.
Jakarta tuh udah macet. Jangan menambah kemacetan yang parah dengan kita memarkir kendaraan sembarangan, batin Clara.
"Lo, mau apa Ta?" Tanya Clara. Ya udah tau pasti sahabat oroknya ini lagi ngidam.
"Loh, ko tau si Cla gua pengen sesuatu," ucap Cinta dengan mata berbinar.
Clara hanya bisa memutar bola matanya jengah. Bukannya tau Ta, tapi akhir-akhir ini lo emang suka banget bikin gua spot jantung dengan teriakan lo.
Apalagi kalau bukan ngidam lo. Tapi, gua ga bakalan bisa marah sama lo Ta. Batin Clara.
Iya, baru dua hari yang lalu, sama persis seperti tadi. Cinta teriak gara-gara lihat aki-aki tua yang mendorong gerobak. menjual uli yang di garang terus di taburi serundeng kelapa.
Aduh, Clara sendiri ga tau apa itu nama makanannya. Dan kalian tau teman-teman. Cinta memborong semua jualan si aki.
Setelah di tanya, kalian tau apa jawabannya Cinta. "Kasian Cla itu aki-aki dorong-dorong gerobak. Pasti aki-aki itu jualan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, dan gua mau mengajarkan anak-anak gua Cla, buat peduli terhadap orang lain," kata Cinta.
Dan kalian tau sodara-sodara semua. Clara pun terenyuh. Ya Allah ternyata Cinta pun mengajarkan hal-hal baik kepada calon anak-anaknya.
Lo bukannya manusia Ta. Tapi malaikat yang menjelma menjadi manusia, batin Clara.
"Ish, malah bengong. Ayo, ah, turun ada yang jual rujak bebek Cla. Aduh, liur gua udah mau netes aja nih. Ngebayangin makan tuh rujak," kata Cinta sambil membuka pintu mobil.
Clara pun hanya terkekeh dan membuka pintu mobilnya. Dan mengikuti Cinta yang hendak menyebrang.
Sampai ketika, Clara berlari. melihat ada motor yang melaju kencang hendak menabrak Cinta. dan Clara pun berteriak.
"Cinta... AWAS!" Teriak Clara.
Bruukkk.
Bersambung....
♡♡♡♡
Happy reading!
Jangan lupa vote and komen!Maaf ya teman-teman. 🙏🙏🙏
Silahkan menikmati ceritanya.
Krisannya teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketulusan Cinta (Completed)
RandomCinta Andini seorang wanita yang tegar. Mandiri dan baik hati. namun kebaikannya tidak pernah terlihat di mata suaminya. Bahkan suaminya menduakannya dengan sahabatnya sendiri. Namun, Cinta tetap bertahan, bertahan di sisi suaminya. tak pernah membu...