Part 20 (end)

17.7K 357 126
                                    

♡♡♡♡♡
Sudah dua bulan berlalu, tapi duka masih menyelimuti Rega. Bahkan, bukan hanya Rega saja. Orang-orang di sekelilingnya pun teramat bersedih.

Ya, kepergian Cinta membuat duka dan penyesalan bersemayam di hati setiap orang. Terutama Rega, bukan sekedar duka. Tapi, rasa penyesalan yang tak terperi yang selalu menyelimuti hatinya hingga saat ini.

Kenapa kamu menghukum aku seberat ini Ta? Batin Rega.

Di kala, ia mau berubah. Namun takdir seperti mempermainkan dirinya. Di saat itu pula Tuhan mengambil orang yang amat di cintainya itu.

Apakah ini balasan yang harus aku terima? Monolog Rega di dua bulan ini.

Setiap ia memasuki kamar Cinta, hanya menyisakan sesak yang teramat dalam. Rindu yang sudah mendarah daging. Namun tak dapat ia salurkan.

Karena, sosok itu sudah memiliki dunia lain.

Teringat, akan senyuman Cinta yang tersungging. Kala menghembuskan nafas terakhirnya.

Seperti memberitahu Rega, bahwa kematian adalah hal terindah untuknya.

Tak taukah kau Cinta senyummu adalah lukaku. Luka yang tak akan pernah sembuh di makan waktu. Luka yang akan selalu hadir di setiap waktu. Apakah dulu kau sangat terluka Ta saat aku tinggalkan?

Hingga kau membalas meninggalkan aku untuk selamanya?

Ya, Ta, kamu berhasil. Kamu berhasil membuatku terluka yang teramat sangat dalam. Monolog Rega setiap memasuki kamar Cinta.

Bahkan setiap benda yang ada di kamar Cinta masih tersusun rapi. Tidak ada yang bergeser sedikit pun. Foto pernikahan mereka pun masih bertengger manis di dinding. Dengan ukuran foto yang besar.

Dan terukir senyum manis Cinta yang menghadap kamera. Dan Rega yang di sampingnya sedang memperhatikan Cinta.

Lihat Rega! Bahkan saat pernikahan kalian. Kamu sudah melihat Cinta dengan tatapan memuja. Kenapa kamu tidak menyadarinya. Racau batin Rega. Membuat sesak di hatinya terus mencuat.

Terus seperti itu, rasa penyesalan yang tak ada habis-habisnya pasca kematian Cinta.

Bukan, bukan hanya Rega saja yang teramat menyesal atas kematian Cinta. Tapi juga kakek Pranaja. Andai saja ia tidak egois, dan membiarkan om Axel memilih Chintya mungkin, saat ini kakek Pranaja masih bisa melihat Cinta yang tengah menggendong cucunya.

Axel dan Alex adalah saudara kembar identik, tapi memiliki sifat yang berbeda. Axel cenderung penurut, bahkan untuk istri pun Axel mau untuk di jodohkan.

Tapi, berbeda denga Alex. Jiwa pemberontaknya terlihat nyata. Terbukti dari mencari pasangan, segala macam cara ia lakukan agar bisa bersama dengan pilihannya.

Namun, sangat di sayangkan Alex tidak mengungkap jati dirinya kepada om Danu. Sehingga dendam tak beralasan malah menyebabkan Cinta meninggal.

Namun sekuat apa pun mereka menyesal. Tak dapat membangkitkan Cinta yang sudah terkubur oleh tanah.

Rega sendiri sampai menelantarkan kedua putranya, karena perundungan yang tak ada habisnya.

Beruntung Tiara dan mamah Marinka yang merawat baby twins. Mamah Marinka sedikit demi sedikit pun membuka hatinya untuk Tiara.

Ia tidak mau, kebencian malah memperburuk segalanya. Cukup, Cinta saja korban kebencian tak beralasan.

Apalagi setelah mendengar cerita memilukan Tiara. Mamah Marinka berusaha untuk bijaksana dalam menghadapi masalah.

===
Pukul 10 malam. Rega kembali ke kamarnya. Ya, kamr dirinya dan di sampingnya sudah ada Tiara yang menempati ranjangnya.

Andai, dulu aku tidak egois. Mungkin saat ini yang berbaring di situ adalah kamu Ta. Batin Rega.

Ketulusan Cinta (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang