Holla! Tak terasa sudah setahun diriku menghilang T.T
Btw, happy 1k views! hehe
Selamat Hari Kamis!
Marhaban Ya Ramadhan!
------------------------------
"Pagi, Ma!" seru Lolita dari tangga yang menghubungkan lantai satu dengan lantai dua.
"Pagi, sayang," mama sedang menyiapkan sarapan tersenyum kepada putrinya.
"Pagi anak papa!" terlihat papa datang dari arah tangga dengan membawa tas kerja di tangannya.
"Pagi,Pa!" Lolita tersenyum lebar, sangat lebar.
"Ceria banget hari ini," papa mencium kening mama yang kemudian mengusak rambut tebal Lolita.
"Iya dong pa, kan hari ini special," senyum tak pernah luntur dari bibir gadis berseragam putih abu-abu ini.
"Emang kenapa?" mama membawa segelas susu dan secangkir teh untuk anak dan suaminya.
"Mama gak tau? Papa tau nggak hari ini ada apa?" Lolita beralih memandang papanya penuh harap.
"Nggak. Kenapa sih anak papa?" papa terlihat sedang berpikir.
"Enggak."
Kedua orang tua itu saling pandang dan tersenyum. Hari ini ya, tanggal 7 Juli, dua orang muda-mudi sedang bertambah tua sebenarnya. Tapi para kedua orang tua sudah menyiapkan kejutan nanti malam.
Lolita semakin badmood kala ketiga abangnya tidak ada yang mengucapkan dan kali ini mama dan papanya juga melupakan tanggal lahirnya. Sebenarnya Lolita anak mereka bukan sih? Atau jangan-jangan bener yang dikatakan Mas Anton, Mas Rama, dan Mas Ardhan kaloselama ini Lolita anak temu. Huahuahua.
Brrrmm.... Brrrrmm...
Terdengar suara motor yang dipanasi dari arah rumah Gerada.
"Ma, Lolita berangkaaat. Assalmu'alaikum."
"Waalaikumsalam."
Dengan berlari kecil Lolita menjinjing tas dan tak lupa memakai sepatu secepat kilat. Jangan sampai ditinggal Rada, jangan sampai. Saat memuka pintu, Lolita menghela napas dramatis.
"Iiih Rada tuh kok cepet banget sih, biasanya jam setangah tujuh. Lha sekarang kan masih enam lebih lima belas."
Tidak ada respon dari Rada membuat Lolita cemberut, tiba-tiba saja sebuah ide terlintas di otaknya. Mengganggu Rada adalah salah satu cara mengalihkan focus Rada dari motor kesayangannya itu.
Lolita menginjak kaki Rada, tidak ada respon. Mencubit lengan kiri Rada juga masih taka dan tanggapan, apa lagi ya? Digelitikin gimana? Boleh dicoba. Hihihihi. Belum sempat Lolita menjalankan aksinya, Rada berbalik lalu memandang kedua tangan Lolita yang menggantung.
Diraihya kedua tangan Lolita lalu menggeleng pelan. "Ayo berangkat," singkat saja, sekarang Rada sedang tak ingin berbicara banyak.
"Kamu kenapa sih, Radaaa?" Rada mendudukkan diriya di motor lalu memutar kepalanya pada Lolita yang masih terdiam di tempatnya tadi. Menggeleng pelan. Tangan kanannya meraih helm gadis itu, sedangkan tangan kirinya menggapai lengan gadis itu supaya mendekat.
"Mau bareng atau ditinggal?" gerakan tangan rada tak berhenti, dengan lincahnya memakaikan helm untuk Lolita dan memasang pengaitnya.
"Bareng," Lolita sontak saja meloncat ke boncengan Rada.
Lolita sedang berpikir keras, dari kemarin Rada berubah. Bukan berubah secara fisik, tetapi perubahan sikap pemuda yang sekarang 17 tahun, eh 17 tahun ya. Aha, Lolita tahu, jangan-jangan Rada sama kaya Lolita, di hari ini belumada yang kasih ucapan selamat.
Dengan hati-hati Lolita melingkarkan tangannya pada perut Rada. Seakan memberi tahu suatu hal bahwa Lolita akan selalu ada untuknya.
"Rada, selamat ulang tahun." Lolita semakin mengeratkan pelukannya.
Rada tersenyum sekilas, lalu melajukan motornya lebih cepat agar sampai di sekolah juga memberikan hadiah untuk gadis di belakangnya.
***
Rada memelankan laju motornya ketika sudah sampai di parkiran.
"Makasih bang, berapa bang? Gratis kan? halah sama kembarannya Rose blackpink lho ini. Dadah abang ojek, nanti pulang bareng lagi ya? Hihiihi..." Lolita hampir beranjak dari sana setelah melepas helmnya.
"Ta!" tangan menarik pundak Lolita.
"Apasih abang? Mau nagih ongkos ojek?" meskipun Lolita tahu bukan itu maksud Rada, ia hanya ingin menerbitkan seulas senyum di bibir Rada. Dan usahanya pun berhasil.
"Apasih, Ta. Iyanih lo belum bayar. Dasar pelanggan suka ngutang." Sudah seperti kebiasaan, Lolita akan menusuk cekungan di pipi kanan Rada.
"Gue punya sesuatu buat lo,"
"Apa? Tagihan ongkos?"
"Bukan—" hampir saja Rada memberikan hadiah special khusus untuk Lolita.
"Woy!" si ketua ekskul pecinta alam, Rino, berdiri di ujung parkiran.
"Emmm, nanti aja, lo ke kelas dulu sana," memang sebaiknya Lolita pergi dulu dari sini.
"Iya udah," merasa bukan urusannya, Lolita menuju koridor yang menghubungkan parkiran dan kelasnya.
"Selamat pagi, Kirana!"
"Ngapain lari-lari?" Kirana yang baru saja keluar dari toilet tubrukan dengan seorang siswi, untung sahabatnya sendiri.
"Belum ngerjain PR, lupa lagi, hehe." Lolita langsung saja menghampiri Yudha yang ada di kelas untuk meminta contekan.
Sehati's Group
Kirana added Yudha
Kirana removed Rada
Kirana removed Lolita
Kirana Ping!
Kirana Ping!
Kirana jadi gimana acaranya?
Gangsar kata tante Gea sih nanti malem ada kejutan di rumahnya.
Yudha acara paan si?
Kirana si kembar ulang taon, pinter!
Gangsar lo temen kita bukan sih, masa ga inget lo
Yudha inget lah gue
Kirana kalo inget kenapa nanya?!
Yudha gpp beb, jan marah-marah
Gangsar rencananya kita jangan kasih ucapan dulu kemereka, pura-pura aja lupa
Kirana siap
Yudha sebenernya gw tadi lupa beneran
Yudha hehe
Yudha terus nanti pake dresscode apaan?
Yudha woy
Yudha dikacangin gue
Yudha heh, respon kek
Kirana left the group
Gangsar left the group
Yudha gila lo pada, mati aja gw. Eh jangan dulu ding
Yudha added Lolita
Yudha added Rada
Yudha left the group
------------------------------
TBC...
Jogja, 16.5.19
Rusty
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Ignorant And Ms. Foolish
Teen FictionI wish you like it ♡ Check this out! ~~~ Gerada Jati Luqman, cowok tampan dengan lesung pipi di pipi kanan dan hidung mancung yang biasanya dipanggil Rada. Hari-harinya diwarnai oleh tingkah laku tetangganya, gadis yang hampir menginjak 17 tahun si...