Selamat hari Sabtu🙆
---------------------
Dua sejoli yang sekarang baru saja keluar dari toko game.
Lolita jengkel, menggembungkan pipi, menghentakkan kaki, lalu menghadap Rada.
"Rada!" panggil Lolita keras.
Rada berhenti melangkah, membalik badan menghadap Lolita. Mengernyit bingung dengan gadis itu yang berhenti beberapa langkah di belakangnya seraya melipat lengan di dada.
"Apa?" Lolita semakin panas dibuatnya. Bagaimana tidak, Rada dengan santainya mengatakan 'apa?'. Heol!
"Ngapain ngajak Lolita kalau ujung-ujungnya cuma beli stick PS?!" oke, Rada mulai gila sekarang. Di saat Lolita sedang ngamuk tapi Rada malah tersenyum bahkan menganggap Lolita itu unyu sekali.
Tangan kanannya menepuk pelan rambut hitam sebahu itu lalu diusapnya pelan. "Nggak gitu Ta,"
Sebuah ponsel dengan soft cas abu-abu bergetar dari dalam tas selempang Lolita.
"Bantar," Lolita mencari ponselnya, setelah menemukannya terpampang nama 'Mas Ard'.
"Halo? Assalamu'alaikum mas?"
"Wa'alaikumsalam. Di mana kamu?"
"Di mall,"
"Sama siapa?"
"Sama--" Rada tersenyum lalu merebut ponsel yang barada di genggaman tangan Lolita.
"Halo gimana mas?"
"...."
"Nggak,"
"...."
"Oke tenang aja,"
"...."
"Udah tadi, ada om juga."
"...."
"Wa'alaikum salam."
Tut
Sedari tadi Lllita hanya melongo mendengar ucapan Rada. Nggak tau apa yang mereka bicarakan.
"Ada apa?"
"Harusnya aku yang tanya, bilang apa Mas Ardhan? Ada apa?"
"Nggak papa,"
"Mau bikin biar greget lagi?!"
Rada terkikik pelan, "Nggak kok, tadi Mas mu cuma bilang jangan pulang malem terus tanya udah pamit belum, gituu."
"Kok Lolita nggak percaya ya?"
"Yaudah kalo ngga percaya."
"Iyaiya percaya kok sama cowok ganteng, hihihi." Rada ikut tersenyum kecil, padahal dalam hati ia merasa 'malu' mungkin?
"Oke, cewek cantik. Kita ke tujuan utama kita!!" sebelah tangan kanan Rada ia gunakan untuk menjinjing kantong dengan isi stick PS sedangkan sebelah kiri masih setia menggandeng tangan Lolita.
"Mau kemana sih?"
"Kencan,"
Kencan
Kencan
Kencan
Kata-kata Rada masih berputar di dalam kepalanya. Kencan?? What?!
Setelah keterdiamannya sekian detik. Lolita bersuara dengan bingung. "Kencan kemana?"
"Terserah lo aja Ta," Rada tau, apa definisi 'kencan' menurut Lolita.
Mendengar jawaban dgi mulut Rada, Lolita bersemangat. "Oke!"
Dengan tangan yang masih bergandengan, Lolita menyeret pemuda itu menuju Time Zone di mall tersebut.
"Udah puas?"
"Belum!!" Lolita cengengesan seraya menuju permainan selanjutnya
"Ya Allah Ta,"
~~~
Jarum pendek menunjuk angka delapan, dua remaja itu sekarang berada di sebuah restaurant cepat saji.
"Sekarang mau kemana?" Lolita tersenyum pada mbak yang menyajikan makanan mereka.
"Pulang." jawaban enteng Rada membuat Lolita manyun.
"Kok pulang?"
"Emang kenapa?"
"Besok kan minggu, nggakpapa dong kalo Lolita masih pengen kencan?"
"Justru karena besok minggu, besok lo bangun kesiangan. Nggak bantu tante masak, nyuci, nyapu. Nanti yang dimarahin siapa?" pertanyaan retoris Rada membuat Lolita diam sejenak.
"Rada," lirih Lolita.
"Nah itu."
"Tapi kan yang nyuci si mbak Tum."
"Belajar mandiri lah Ta," Rada bwrujar sambil memasukkan spageti dimulutnya.
"Rada pengen ya punya cewek mandiri?"
"Setiap cowok pasti pengen punya cewek yang mandiri. Tapi ada beberapa yang nggak, yang beberapa itu si cewek sama cowok belajar bareng buat mandiri. Kayak gue, gue nggak maksain cewek gue nantinya bisa ini itu. Tapi kita sama-sama nglakuinnya sama-sama. Kalo gue bisa apa yang nggak dia bisa, gue nggak akan segan-segan ngajarin dia. Yang paling penting itu, taat agama, taat keluarga, dan punya tata krama. Nggak masalah dia mau nggak bisa masak tapi kalo ketiga poin tadi dia punya menurut gue sih nggak masalah." Lolita menatap Rada. Sejak kapan Rada bisa ngomong sepanjang ini?
"Kalo gitu belajar bareng sama Lolita yuk Rada." Nah loh.
"Boleh aja, kalo lo mau jadi cewek gue." Haayoloh jawab Lol
"Hahaha. Nggak boleh ah masih bocah pacaran. Dosa!"
"Gue tadi bilang cewek gue, bukan pacar gue. Bisa jadi kan arti cewek gue itu tunangan gue atau istri gue nantinya."
"Berarti Rada nglamar Lolita nih?"
"Masih kecil. Dosa!"
....
...
..
.Hening sejenak, mereka saling mengahabiskan makanan yang ada di depan mereka.
"Sekarang kemana?" tanya Lolita seakan belum rela pulang.
"Yakin nih nggak mau pulang?"
"Hu um,"
"Oke, sekarang lo ikut gue. Kita kencan menurut versi gue."
"Yeay!!!"
-----------------------------
Tbc
5.5.18
Rusty
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Ignorant And Ms. Foolish
Fiksi RemajaI wish you like it ♡ Check this out! ~~~ Gerada Jati Luqman, cowok tampan dengan lesung pipi di pipi kanan dan hidung mancung yang biasanya dipanggil Rada. Hari-harinya diwarnai oleh tingkah laku tetangganya, gadis yang hampir menginjak 17 tahun si...