Namun hal tersebut segera di tepisnya karena dua alasan. Pertama, dia tidak tahu bagaimana cara menghibur seseorang dan dia tidak tahu kata-kata yang dapat menenangkan hati. Kedua, dia tidak terlalu dekat dengan sang magi misterius dan mempunyai riwayat pertemuan yang cukup buruk dengan sang magi, atau dalam kasus ini, dia pernah membunuh Djinn yang ternyata sahabat sang magi, yang membuat semuanya tambah rumit untuk hanya sekedar menyapanya. Kedua alasan tersebut membuat Kougyoku tetap bertahan di tempatnya dan hanya mengamati Alladin dari kejauhan.
Tiba-tiba, Alladin menoleh ke arah Kougyoku dan tersenyum lembut. Kougyoku yang melihat tersebut hanya bisa terkejut dan merasa kikuk dan malu karena telah tertangkap basah sedang memperhatikan Alladin.
"Hai, Kougyoku-neesan" kata Alladin santai. Sangat santai sampai Kougyoku bingung sendiri.
"O-oh... hai Alladin" jawab Kougyoku gagap
"Apa yang sedang kau lakukan disini, onesaan? Bukankah ini sudah terlalu malam untuk seorang gadis untuk berjalan-jalan?!" kata Alladin sambil kembali melihat kearah langit lagi.
Kougyoku yang akhirnya mulai menemukan keberaniannya dan berjalan mendekat kearah Alladin
"Bagaimana denganmu? Bukankah tidak baik untuk seorang anak kecil jika tetap terjaga hingga larut malam seperti ini?" tanya balik Kougyoku. Langkahnya semakin mendekat ke arah Alladin.
"aku sudah terbiasa terjaga hingga larut malam... lagipula..." kata-kata Alladin terhenti tiba-tiba yang diikuti dengan ekspresi sendu di wajahnya.
"apa? Lagipula apa?" tanya Kougyoku penasaran. Dia bahkan menoleh ke arah Alladin. Namun yang ditemukannya hanyalah ekspresi datar yang kadang muncul di wajah sang magi.
Kougyoku tidak menyukai ekspresi itu, entah Alladin ataupun orang lain, Kougyoku tidak pernah menyukai ekspresi seperti itu. Dia merasa itu adalah ekspresi menyebalkan, karena Kougyoku tidak bisa mengetahui, apakah orang tersebut senang, marah, sedih, gembira, ataupun perasaan lainnya. Karena itu, saat dia melihat ekspresi tersebut menempel di wajah Alladin, sontak ia pun mengulurkan tangannya dan mencubit pipi sang Magi berambut biru dengan kedua tangannya.
"Aa-aauuuwww...." Jerit Alladin.
Kedua tangannya secara refleks menyentuh tangan Kougyoku agar berhenti mencubit pipinya. Sedangkan Kougyoku yang menjadi pelaku hanya bisa tertawa senang karena reaksi Alladin.
"Apa yang kau lakukan, Kougyoku neesan? Itu benar-benar sakit lho!" kata Alladin setengah merajuk.
Oh ayolah... dia juga seorang anak kecil yang pastinya masih memiliki sedikit perasaan kekanakan seperti merajuk. Apalagi sebagai seorang Magi, harga dirinya pastinya lebih besar dari pada anak-anak pada umumnya.
"Wajahmu...." Kata Kougyoku tiba-tiba
"Wajahmu terlihat seperti seseorang yang menyembunyikan sesuatu. Apa yang kau sembunyikan Alladin?" tambah Kougyoku.
'Bodoh... apa yang kau katakan, Kougyoku!!! Apa hakmu untuk tahu hal itu... kau bahkan bukan temannya.' Jerit inner Kougyoku.
Alladin yang mendengarnya hanya bisa mengatupkan mulutnya. Namun dalam sekejap, dia kembali memasang senyum manis di wajahnya.
"Aku tidak menyembunyikan apapun. Kougyoku-neesan, kau terlalu berpikiran jauh." Kata Alladin sambil tersenyum santai.
'Dia berbeda' itulah yang pertama terlintas di kepala Kougyoku saat ini. Alladin terlihat sangat jauh dari jangkauan Kougyoku. Namun segera ditepis pemikiran tersebut dari kepala Kougyoku.
"hei... Kougyoku-neesan?! Boleh aku bertanya sesuatu?" kata Alladin tiba-tiba.
Raut wajahnya masih serius memandang langit malam, seolah enggan memandang gadis di sampingnya. Kougyoku yang mendengarnya sontak menoleh ke arah Alladin.
"Menurutmu, seperti apa dunia ini? Apa dunia initempat yang nyaman untuk ditinggali? Hei, neesan, menurutmu bagaimana duniayang ideal itu?" lanjut Alladin.
konnichiwa minna-san!!! aloha.....
reader: aloha...aloha.... dasar author gak tau diri!!! udah hiatus setaun lebih, gak da kabar apa-apa.... masih aja sok innoncent!!!
reader: (timpuk pake batu bata)
maafkan daku yang menghilang tanpa kabar apapun....T_T
sebenarnya author ingin segera melanjutkan cerita ini, tapi apa daya tugas dari perkuliahan dan dari tempat author bekerja sangatlah banyak hingga membuat author mengabaikan cerita ini untuk beberapa lama. tapi, apa daya author yang hanya manusia biasa ini. setelah berkutat dengan tugas dan tugas, pada akhirnya author malah melupakan Al-Al dan Kou-Kou.... dan pada akhirnya author ingat kembali dengan mereka, author malah lupa jalan ceritanya.... jadinya harus marathon baca cerita sebelumnya.
Tetapi, ternyata hal tersebut masihlah kurang..... akhirnya author juga marathon nonton magi dari season 1-3 beserta baca manga nya sampai tuntas....
akhirnya setelah perjuangan keras tersebut, akhirnya author berhasil kembali lagi
yeeeeyyyy!!! yipppeeeeyyyy!!!
okay that's absurd..... I know but, whatever....
pokoknya terima kasih masih setia dengan cerita absurd author absurd ini....
(bungkuk 90 derajat)

YOU ARE READING
BELONG TO ME?
RomanceAku akan tetap bersamamu meskipun seluruh dunia melihatmu dengan pandangan kebencian. Aku akan tetap ada di sisimu walaupun seluruh dunia menusukmu dengan kata-kata kejamnya. Karena bagiku, kau adalah alasanku untuk tetap berada disini. Karena ini a...