Part 14 - Who's He?

1.4K 71 4
                                    

Selamat membaca....
.
.
.
.
.
Sekarang pukul 14.30 WIB Alvaro bangun terlebih dahulu dibandingkan Chelsea. Alvaro melihat Chelsea yang berada di dekapannya. Alvaro mengulas senyumnya ketika melihat Chelsea yang tertidur dengan pulasnya. Alvaro pun tak ada niatan untuk membangunkan kekasihnya itu. Perlahan Alvaro merenggangkan pelukannya dan perlahan bangun agar tidak mengusik tidur nyenyak Chelsea.

Alvaro pun berjalan ke meja dekat sofa di kamar Chelsea dan membawa nampan berisi piring kotor itu ke dapur. Tiba di tangga terakhir, Alvaro melihat Reyhan sedang bermain PS. Alvaro pun membawa nampan berisi piring kotor itu ke dapur, disana ada bik Surti.

"Eh ada den Alvaro"

"Ini di tarok mana bik?" tanya Alvaro

"Sini biar bibi aja yang nguci"

"ini bik, ya udah Al pergi dulu bik mau main PS sama Reyhan" pamit Alvaro

"iyaa den, den Al mau di buatin minum apa?" tanya bik surti.

"Jus jeruk aja bik" setelah itu Alvaro pun melenggang pergi menuju ruang keluarga tempat dimana Reyhan bermain PS.

"Ehh Alvaro, sini duel sama gue main PS" ajak Reyhan.

"Boleh tuh"

"Chelsea mana Al?" tanya Reyhan sambil mulai bermain PS bersama Alvaro.

"Chelsea lagi tidur, pules banget mana tega gue bangunin" ucap Alvaro.

"Ooh, ya udah biar dia istirahat dulu. Soalnya bunda lagi cari tukang urut buat benerin bahu Chelsea yang terkilir" ucap Reyhan

"Iyaa, biar Chelsea cepet sembuh gak tega gue liat dia terluka gitu"

"Gue juga gak tega kali adek gue kayak gitu. Bakalan gue bales tu ondel ondel" ucap Reyhan dengan kesal. Dan mereka berdua pun asik dengan permainan PSnya.

Sedangkan Chelsea, ia mulai terbangun, ia  melihat di sampingnya sudah tidak ada Alvaro. Ia pun merenggangkan otot-ototnya. Ia lupa bahwa bahunya sedang terkilir.

"Aaawww, sakit " ringis Chelsea.

"Aduh kok bisa lupa gue kalo bahu gue terkilir" gumam Chelsea.

Chelsea melihat jam yang ada di dinding kamarnya, sekarang sudah jam 3 sor. Chelsea pun turun dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya. Setelah membasuh muka ia pun turun ke bawah mencari keberadaan kakaknya. Tiba di tangga terakhir ia melihat Reyhan dan Alvaro sedang bermain PS di ruang keluarga.

Ia pun melangkahkan kakinya ke dapur terlebih dahulu karna ia merasa sangat haus.

"Bik" panggil Chelsea.

"Eh non Chelsea, ada apa? Kok gak manggil bibi aja tadi, non kan masih sakit" ucap bik Surti dengan khawatir.

Chelsea pun mengulas senyumnya melihat kekhawatiran yang di tunjukkan oleh bik Surti. Bik Surti itu juga sudah di anggap ibunya juga oleh Chelsea begitupun bik Surti yang sudah menganggap Chelsea sebagai anaknya.

Karna bik Surti tidak memiliki anak, ia hanya hidup berdua dengan suaminya. Bik Surti juga sudah lama bekerja disini, sejak Chelsea berumur 2 tahun dan Reyhan berumur 3 tahun. Suaminya bik Surti juga kerja di sini sebagai tukang kebun, yaitu mang Maman.

Bik Surti dan pak Maman sekarang tinggal di rumah Chelsea yang berada di belakang rumahnya. Karna itu perintah mutlak dari Ayah Chelsea. Bik Surti dan Pak Maman pun tak bisa menolak itu, dan meninggalkan kontrakan yang mereka tempati. Dan sudah 5 tahun ini mereka tinggal di kediaman rumah Darel Syahreza.

"Chelsea gak papa bik, lagian Chelsea juga bosen di kamar terus. Chelsea juga mau minta tolong buatin jus jeruk sama bibi" ucap Chelsea lembut, dan Chelsea pun duduk di kursi meja makan.

My Ice Prince✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang