Epilog

2.9K 109 12
                                    

Selamat membaca...

Seorang pria tampan yang sedang berkutat dengan kertas-kertas yang ada di meja kerjanya. Kepalanya terasa berdenyut nyeri. Ia pun memijit pangkal hidungnya. Ia membutuhkan istirahat sejenak untuk mengurangi rasa penat yang ia rasakan. Akhir-akhir ini pun ia sering mual-mual.

Pria itu pun memanggil sekretarisnya melalui telekrom.

"Bisakah kamu keruangan saya sekarang" ucap pria itu setelah sambungannya terhubung.

"Bisa tuan. Ada yang tuan inginkan sebelum saya memasuki ruangan tuan?" ucap seorang wanita di sebrang sana.

"Biskah kamu membawakan ku secangkir coffee latte?"

"Baik tuan. Saya akan keruangan anda sebentar lagi"

Tak lama kemudian seorang wanita membawa secangkir coffee latte untuk CEO Pratama CROP tempat ia bekerja.

Tokk....Tookkk... Toookkk

"Masuk" Wanita itu pun membuka pintu itu. Wanita itu pun berjalan kearah pria itu dan meletakkan secangkir coffe latte kemejanya.

"Duduk sini" ucap sang pria sambil menepuk pahanya. Menunjukkan bahwa pria itu memintanya untuk duduk di pangkuannya. Wanita itu pun menurutinya.

"Ada apa sayang?" tanya wanita itu ketika sudah duduk di pangkuan sang pria. Pria itu pun langsung memeluk wanita itu dan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher si wanita itu. Wanita itu pun mengelus surai hitam sang peria.

"Aku sungguh lelah honey. Bisakah kamu memijat kepalaku sebenter saja?Kepalaku rasanya berdenyut-denyut" ujar pria itu dengan manja.

"Apa perlu kita ke rumah sakit sayang? Aku takut kamu kenapa-napa. Wajah kamu juga terlihat pucat" tanya wanita itu dengan khawatir.

"Tidak honey. Aku hanya perlu dirimu, tolong pijat kepalaku sebentar saja, agar sakitnya berkurang" wanita itu pun mengangguk.

"Sebaiknya kamu minum dulu Al, agar lebih rileks" pria yang di panggil Al itu pun mengambil minum itu dan meminumnya.

"Lebih baik kita ke kamar pribadiku saja Chel. Aku butuh istirahat sejenak" ucap Al.

"Baiklah" mereka pun memasuki kamar pribadi milik sang CEO itu. Al pun langsung merebahkan dirinya di atas kasur king size itu. Wanita itu pun mendekati pria itu dan meletakkan kepalanya di pangkuannya. Ia pun segera memijit kepala pria itu.

Mereka adalah Chelsea dan Alvaro si pengantin baru. Pernikahan mereka baru berjalan 3 bulan. Chelsea juga seorang sekertaris di perusahaan Pratama CROP milik sang suami bekerja. Alvaro juga CEO di perusahan milik keluarganya. Alvaro memiliki dua sekretaris, yang satu istrinya dan yang satu lagi adalah Doni.

Alvaro memejamkan matanya menikmati pijitan yang di lakukan oleh Chelsea. Hanya pijitan yang Chelsea lakukan bisa mengurangi rasa pusing yang ada di kepalanya.

"Lebih baik kamu istirahat Al. Jangan terlalu lelah, perhatikan kondisimu. Aku gak mau kamu sakit"

"Aku gak papa sayang, cuma pusing sedikit, setelah kamu pijat nanti juga sembuh" ucap Alvaro tanpa membuka matanya.

"Dasar keras kepala. Liatlah wajahmu saja pucat begitu" cibir Chelsea.

"Keras kepala gini kamu juga sayang sama aku"

"Ck. Menyebalkan" Alvaro tersenyum tipis mendengar decakan Chelsea.

"Apa susahnya sih Al, istirahat aja biar kerjaan kamu aku yang bantu" Alvaro pun langsung membuka matanya ketika mendengar ucapan Chelsea.

"Gak. Itu kerjaan aku, aku bisa minta tolong sama Doni nanti buat bantu aku" ucap Alvaro dengan tegas.

"Ck. Dasar keras kepala. Trus aku ngapain kerja disini jadi sekretaris tapi kerjaan aku cuma sedikit. Kamu selalu larang ini itu. Kasian Doni ngerjain tugasnya sendiri, aku sama dia sama kedudukannya tapi aku gak bantu dia sama sekali" Alvaro pun memicingkan matanya.

My Ice Prince✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang