Jisoo masuk kedalam rumahnya dan mendapati ayahnya sedang duduk santai di sofa ruang tamu sambil menikmati serial kartun di televisi.
Gadis itu senang, ia pun berlari kecil dan melompat ke samping Ayahnya.
"Astaga..ayah kaget! Kamu ini dari mana aja sih kok baru pulang?" Tanya Ayah
Jisoo tak langsung menjawab malah berhambur ke pelukan ayahnya, "Kangen ayaaaah"
"Iya..ayah juga kangen" Kata Ayah sambil mengusap rambut putrinya "Jawab dulu abis dari mana?"
"Main sama Hanbin"
"Main apa pacaran nih?" Jisoo mendengus sebal atas ledekan Ayahnya
"Ya main lahh, oh ya pa..eum..itu..gimana?" Jisoo membuat pola acak di udara dengan telunjuknya, ia ragu menanyakan hal itu
"Hm?"
"Itu loh yaah..a--"
"Eh udah pulang kamu?" Bunda tiba tiba datang dari arah dapur, memotong ucapan Jisoo
"Udah bun"
Bunda meletakan sepiring kue kering di meja dan kini duduk di samping kanan Jisoo.
"Tumben kamu pulang malem, biasanya jam segini udah ada dikamar..tiduran sambil main psp atau baca buku" Kata Bunda
"Tadi tuh si Hanbin ngajakin main, ya bunda tau sendiri perangainya dia kaya gimana..keras kepala dan harus diturutin jadi mau ga mau aku nemenin dia" Jelas Jisoo panjang lebar
"Ah bilang aja kamu seneng main sama si Hanbin, kan kamu suka tuh sama dia" Ujar Ayah
"Ayah apaan sih, engga! Mana mungkin Jisoo suka sama orang kaya Hanbin!" Elak Jisoo
Bunda tertawa , "Jangan kaya gitu ntar suka beneran loh"
Jisoo hanya diam
"Tadi mau nanya apa kamu?" Tanya Ayah
"Bentar aku inget-inget dulu, bunda sih main dateng terus motong ucapan aku jadi lupa kan" gerutu Jisoo yang dihadiahi cubitan di kedua pipinya oleh Bunda
Hening cukup lama.
Dengan Jisoo yang berpikir sambil makan, Ayah yang kembali menonton serial kartun di televisi dan Bunda yang memainkan rambut putrinya itu.
"Oh ya! Aku inget!" Kata Jisoo tiba-tiba
Perhatian kedua orang tuanya pun kini teralih padanya.
"Eumm.. tapi aku takut ayah sama ibun marah"
"Ya tergantung, ayah gabakal marah kalo kamu gak nanyain tentang adik kamu" Ujar Ayah dengan ekspresi seriusnya
Jisoo menciut, ia menunduk.. "Gak jadi deh yah.."
Bunda menghela nafasnya kemudian memelototi ayah, seolah memberi kode 'Jangan kaya gitu sama Jisoo!'
Ayah pun membawa Jisoo kedalam pelukannya, "Maaf, ayah belum bisa ngasih tau kondisinya ke kamu..ayah tau kamu kangen, tapi ayah gamau trauma kamu makin parah"
Jisoo mengeratkan pelukannya pada Ayah, "Jisoo cuma kangen sama adek..lagian Jisoo gak bakalan sedih kalo tau kondisinya adek..karena ini udah 9 tahun Jisoo pisah sama adek yah"
"Maafin ayah belum bisa temuin kalian berdua ya" Ayah melepaskan pelukannya, menatap putrinya sambil tersenyum
"Lagian yah..trauma aku udah sembuh kok sekarang.."
"Tetep aja belum boleh"
Jisoo menurunkan ekspresinya, ia benar-benar sedih mendapati kenyataan bahwa ia dengan sang adik sudah 9 tahun lamanya berpisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Just A Friend [𝐇𝐚𝐧𝐒𝐨𝐨]✓
Fiksi Penggemar[hansoo's : 02] [completed] Mereka teman Tapi seperti musuh Lalu mereka berlomba-lomba saling menutupi perasaan mereka yang sebenarnya. Mengelak dan mengatakan tidak mungkin dan melabeli hubungan mereka 'Sebatas teman' padahal ada rasa menggebu yang...