When We Just A Friend [𝐇𝐚𝐧𝐒𝐨𝐨]✓

15; Our Brothers (2)

Jisoo tak henti-hentinya menatap Jeno yang duduk di sampingnya selama perjalanan pulang. Hal itu membuat Jeno gemas sekaligus geli, karena Jisoo sepertinya tak percaya kalau kini ia yang dulu dianggap adik kecil yang suka menangis itu sudah tumbuh menjadi lelaki tampan yang memiliki otot di tubuhnya.

"Ayah, ini beneran Jeno bukan sih?" Tanya Jisoo

Ayah yang duduk di samping kemudi pun menoleh dan menjawab, "Ya iyalah, liat aja mukanya aja masih mirip sama Ayah"

"Kakak kenapa sih? Gak percaya banget ya aku ini Jeno?" Tanya Jeno

Jisoo tertawa, "Abisnya yah liat deh Jeno yang dulunya kalo ada angin hampir kebawa terbang sekarang ototnya gede gini"

"Ya itu karena aku nge gym lah!" Kata Jeno sebal

"Jangan marah dong" Jisoo mencubiti kedua pipi Jeno gemas

"Kalian mau makan dulu gak?" Tanya Ayah

Jisoo melepaskan cubitannya pada pipi Jeno dan mengangguk diikuti Jeno.

"Kalian ini gaada berubahnya ya, kalo soal makanan gak pernah nolak" Ledek Ayah

*
Kini kita beralih pada Hanbin.

Pulang sekolah Hanbin mampir ke toko kue untuk membelikan pesanan sang Mama. Dan saat masuk kedalam toko, wangi kue yang sangat enak menyapa Indra penciuman Hanbin.

"Selamat siang, Ada yang bisa saya bantu?" Tanya pelayan toko

"Saya pesan ini" Hanbin memberikan sticky notes yang berisi pesanan Mamanya pada pelayan toko itu

"Sambil menunggu pesanan, silahkan duduk" Pelayan itu mempersilahkan Hanbin untuk duduk

Hanbin mengeluarkan ponselnya dan mendapati pesan dari Bobby

Bobby:

Itu siapanya Jisoo bin?

Hanbin terdiam kemudian ia ingat apa yang dikatakan Mamanya mengenai adik Jisoo yang akan pulang hari ini

Kepo

Bel toko berbunyi menandakan ada pelanggan yang masuk, Hanbin tak menghiraukan nya dan lebih memilih untuk men-stalk akun Instagram Jisoo.