16; Sorry

909 137 11
                                    

Keesokan harinya.

Jisoo sedang sarapan bersama keluarganya di ruang makan, perasaannya sangat senang pagi ini sebab keluarganya kini sudah utuh kembali.

Lelucon dan tawa menghiasi sarapan pagi itu. Sepertinya tak hanya mood nya yang bagus, tapi kedua orangtuanya dan adiknya pun sama.

"Iya ayah, anaknya Om Siwon si Jaemin itu main film Jaemin 2019. Gak nyangka banget sih aku, dia yang pecicilan bisa main film bagus kaya gitu" Ujar Jeno

"Kan Mamanya itu dulu juga aktris dek, jadi nurun ke Jaemin bakatnya" Kata Bunda

"Terus ya Ma, Jeno malah disewa sama dia buat jadi bodyguardnya mentang-mentang otot Jeno sekarang adaan kan nyebelin"

Kan sudah dibilang, Jeno itu cerewet melebihi Jisoo yang notabene nya adalah perempuan

"Tau tuh Ma, pas pertama liat dia aku kira dia preman" Kata Jisoo sambil menunjuk Jeno dengan dagunya

"Kalau aku pas pertama liat kakak aku kira bidadari" Jawab Jeno yang membuat Jisoo tersedak

Ayah dan Bunda sontak tertawa

Jisoo menatap adiknya sebal, "Diajarin gombal sama siapa heh??"

"Belajar otodidak lah kak, kan Jeno pinter"

Songong banget bocahh

Ayah berkata, "udah siang nih, Jisoo ayo berangkat"

Jisoo mengangguk dan kemudian berpamitan pada Bunda dan Jeno. Adiknya itu hari ini memang belum masuk sekolah sebab belum selesai proses pendaftaran nya.

Saat di dalam mobil, Jisoo fokus pada layar ponselnya sambil menyumbat telinganya dengan headset. Gadis itu sedang streaming Drama yang baru saja update tadi malam.

Ayah membuka headset di telinga kiri Jisoo hingga membuat gadis itu menoleh.

Sembari mengemudikan mobil, Ayah berkata "Kamu udah punya pacar belum?"

"Apaan sih ayah ko tiba-tiba?" Kata Jisoo, "Belum punya lah, lagian ngapain juga pacaran ah gak penting"

"Jangan ngomong kaya gitu, Emangnya kamu mau jadi perawan tua?"

"Yaampun Ayah! Ya enggak lah!"

"Terus, kamu ada suka sama orang gak?"

Pikiran Jisoo malah tertuju pada Hanbin dan Junhoe kemudian ia menggeleng pelan dan menepis pikirannya itu jauh-jauh , "Enggak ada"

"Hanbin?"

"Apaan sih pa, dia mah cuma kacung aku" Kata Jisoo seenaknya

"Kamu itu ya, udah ayah bilangin kalau ngomong jangan seenaknya. Hanbin itu kan sahabat kamu dari kecil, kalau misalnya dia denger kamu ngomong kaya gitu gimana? Kamu harus pikirin perasaan orang lain, Jisoo" Ceramah Ayah yang entah kenapa rasanya pas pada masalahnya dengan Hanbin saat ini

Ya..Jisoo memang selalu seenaknya. Mungkin benar yang dikatakan Hanbin bahwa yang egois dan menyebalkan adalah dirinya.

"Ayah..cara buat minta maaf ke orang itu gimana?.." Tanya Jisoo dengan suara pelan

"Astaga, sedari dulu Ayah sama Bunda udah ajarin kamu dan kamu masih gak tau caranya?"

"A-Aku gengsi yah" Kata Jisoo

Ayah mengusap pelan rambut anak gadisnya itu, "Ada kalanya kita perlu nurunin gengsi kita, minta maaf gak bakal bikin harga diri kamu turun kok"

Jisoo terdiam, sepertinya untuk kali ini harus ia yang mengalah. Kalau tidak mungkin 'persahabatnnya' dengan Hanbin akan berakhir begitu saja.

When We Just A Friend [𝐇𝐚𝐧𝐒𝐨𝐨]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang