Pingsan

2.2K 61 25
                                    

"TRIINNNGGGG!!!"

Suara bell pergantian jam pelajaran telah berbunyi nyaring seantero sekolah,itu berarti di kelas 11 IPS lebih tepatnya kelas baru Chia sedang mempersiapkan untuk mengikuti pelajaran berikutnya yaitu pelajaran penjas.

Ada yang telah mempersiapkan pakian ganti olahraganya dan ada juga yang baru menyelesaikan catatannya dan ada yang masih mencatat,termasuk Azhar dan Chia yang masih belum selesai dengan catatnnya.

"Har lo udah selesai belom?', tanya Asdar seraya menyiapkan pakian olahraganya.

"Belom,lo berdua duluan aja ntar gue nyusul",balas Azhar yang fokus menulis.

Asdar mengangguk,sedangkan Reztu sudah jalan terlebih dahul sambil bernyanyi tidak jelas.

"Hore-hore waktunya olahraga,aku syuka olahraga badan sehat otak pun jadi sehat Aaayyeee",nyanyi Reztu yang membuat seisi kelas tertawa dengan tingkah gilanya.

"Otak lo nggak sehat Rez!",sahut Asdar.

Ia sendiri bingun,kenapa ia bisa punya sahabat yang kadang koslet seperti itu.Tapi ada untungnya juga ia mempenyuai sahabat gila seperti Reztu itu,ia bisa terhibur dengan aksi luar biasanya.

Setelah selesai menyiapkan pakiannya,Asdar bejalan menghampiri Chia yang masih sibuk dengan catatannya untuk mengajaknya ikut olahraga hari ini.

"Mau bareng ama gue?', tanyanya pada Chia

Chia mendongak untuk melihat siapa yang mengajaknya berbicara,ia resenyum saat melihat Asdar."Eh kamu,nggak usah,lagian aku juga belum punya seragamnya jadi mungkin aku nggak ikut",balasnya

Asdar mengangguk."yaudah gue duluan",ucap Asdar lalu berjalan keluar kelas tapi sebelumnya,ia sempatkan memukul pelan pundak Azhar pertanda ia pergi lebih dulu yang hanya dibalas anggukan oleh sahabatnya itu.

Setelah Asdar pergi, suasana kelas juga sudah sepi dan tinggal Azhar dan Chia.Hanya merekalah berdua yang masih berada didalam kelas.Chia sudah selesai dengan catatannya begitupun dengan Azhar yang juga sudah menyelesaikannya dan sekarang sedang membereska peralatan tulisnya.

Sesekali Chia melirik kearah Azhar,ia ingin mengatakan sesuatu pada suaminya itu,namun ia sedikit ragu untuk mengtakannya takut jika Azhar mengabaikannya.Azhar yang sadar bahwa Chia sedang memperhatikannya,merasa sedikit risih dengan ulah istrinya itu.

"Kalo mau ngomong yaa gnomon aja,nggak usah ngelirik gitu!",sahutnya seakan tahu ada yang mau diomongkan istrinya itu.

Chia menghela nafas pelan,mau tidak mau ia harus mengatakannya jika tidak ia sendiri yang akan repot."Emm,Asdar aku boleh nggak minta uang kamu",ucapnya sedikit ragu

Azhar mengankat sebelah alisnya bingung."Uang?",tanyanya sambil menyiapkan pakaian olahraganya.

"Iya uang,aku minta uang buat jajan, aku lagi nggak punya uang sepeserpun.Biasanya kalo aku berangkat sekolah mintanya sama mama,tapi sekarangkan beda aku nggak tinggal sama mama lagi,jadi aku nggak tau mau minta sama siapa kalo bukan sama kamu,",jelas Chia panjang lebar dan berharap suaminya itu bisa mengerti maksudnya.

Azhar mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya kedagunya."Hemm gitu yaa,tapi maaf uang gue juga pas-pasan.Pas buat jajan gue,buat uang bensin dan iuran untuk keperluan futsal gue,jadi sorry gue nggak bisah ngasih",balasnya dan langsung pergi meninggalkan Chia.

Chia cuman bisa menatap kepergian Azhar yang sudah agak menjauh dengan perasaan kesal.Kesal karena ia tidak diberi uang dan juga ia tidak tahu harus makan apa untuk mengganjal perutnya yang sudah mulai terasa lapar.

"Dasar suami pelit,kikir medit!dan nggak punya hati!",gerutunya kesal.

Iapun segera membereskan peralatan tulisnya dan bersiap-siap untuk mengikuti teman-teman lainnya yang sudah berada dilapangan,walaupun kemungkinan besar ia tidak ikut karena belum mempunyai seragam olahraga ditambah kakinya masih terasa sakit, tapi ia harus tetap datang untuk memperkenalkan diri sebagai murid baru pada guru olahraganya.

PERJODOHAN DINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang