Empat - Pingsan

218 34 9
                                        

"Bapak sudah berapa kali bilang sama kamu Keisha bangun lebih pagi!!" Ucap Pak Putra yang sudah sangat kesal.

Keisha diam saja, ia sedang tidak ingin berdebat. Moodnya pagi hari ini sedang tidak baik, lebih tepatnya. Ia merindukan keluarganya. "Pergi ke lapangan, lari 10 putaran."

Keisha berbalik dan berjalan menuju lapangan, ia mulai berlari.

Adika dan teman-temannya berjalan menuju kelas dan melihat Keisha yang sedang di hukum.

"Tuh, princes lo kasihan lagi kena hukuman" ucap Mark yang menunjuk Keisha dan menatap Adika.

"Berisik!"

Bambang menatap Keisha dari jauh "Kalau dilihat-lihat Keisha tuh cantik loh."

Jack mengangguk mengiyakan ucapan Bambang "Bener tuh"

"Dari pada Yeni masih mending Keisha" ucap Jaya yang membuat Adika menatapnya sinis.

"Buat apa cantik tapi bego" ucap Adika

Yugo menggelengkan kepalanya "Ngomong lo itu gak bisa di saring dulu apa? Gimana kalau Keisha denger?"

"Buat apa pinter tapi gak respect?" Ucap Obi yang menatap Adika.

"Mampus" ledek Mark

"Mamam" ucap Bambang puas dengan pembelaan Obi.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

"Woi! Keisha kena HUKUMAN!!"teriak santi dengan suara yang tersengal karena berlari ke kelas.

"Hah? Hukuman apa?" Tanya Jeje

"Lari. Keisha lari di lapangan!" teriak Santi kembali.

Mereka semua terkejut "Cepet kita kesana, Keisha gak boleh kenapa-kenapa" ucap Jingga yang berlari disusul teman-temannya yang lain.

"Pak Putra memang harus hukum dia dengan lari?" Tanya Agam pada Putra.

"Habis mau bagaimana? Dia udah sering terlambat dan gak pernah jera. Saya bingung mau kasih hukuman apa lagi. Semua hukuman udah dia coba."

Agam terdiam, entah kenapa perasaannya tidak tega melihat Keisha dihukum keliling lapangan.

"SHA!!" teriak jingga dan teman-temannya. "BERHENTI, SHA!!" Teriak mereka kembali

Mereka berlari dan hendak menghentikan Keisha, Keisha tetap berlari tak memperdulikan omongan sahabat-sahabatnya.

"SHA, LO BISA PINGSAN!!" teriak Chacha

Keisha masih berlari, ia tidak memperdulikan teriakan teman-temannya. Pikirannya tertuju pada kenangan dimana keluarganya masih harmonis.

Mona dan Jeje kesal, mereka menuju ke arah Pak Agam dan Pak Putra yang ada di pinggir lapang.

"Pak, suruh Keisha berhenti saya mohon, Pak!" Ucap Mona

"Dia salah, kalian gak usah belain dia" ucap Pak Putra

"PAK. KEISHA PUNYA ASMA, DIA BISA PINGSAN" Teriak Jeje

Agam dan Putra membulatkan kedua mata mereka "KEISHA, BERHENTI!!" teriak Putra

Agam berlari menghampiri Keisha, Keisha berhenti. Ia mengatur nafasnya yang mulai terasa sulit, wajahnya sudah pucat pasi.

"Sha, udah. Jangan lari" ucap Mirna

Keisha berusaha menetralkan nafasnya. Ia merasa kepalanya pening dan berat, dadanya terasa sakit dan nafasnya mulai sulit.

"Keisha!! Kamu gak apa-apa??" Tanya Agam khawatir

found youWhere stories live. Discover now