sembilan - lomba

113 29 11
                                        

Karena gue baik hati, enggak sombong, rajin menabung, tapi boong ehehe gue update sekarang. Semoga kalian suka sama ceritanya, peluk online ({})

***

Seminggu dari kejadian itu, bukannya berubah Nayeon kembali menjadi anak yang nakal, guru bimbingan konseling yang tidak lain adalah kai selalu kesal, tapi ia harus sabar. Dan sekarang nayeon sedang berada dihadapan gurunya. Karena terang terangan berkelahi dengan teman sekelasnya bernama sejeong. "coba bapak mau tanya, kalian gak bisa berhenti berantem?" tanya kai yang dijawab kompak oleh mereka berdua

"enggak!"

Kai mengacak rambutnya frustasi "sejeong, kamu kembali ke kelas" sejeong tersenyum dan menjulurkan lidahnya pada nayeon, nayeon bangun dan akan menyusul sejeong namun sebuah suara menghentikannya "duduk!" nayeon kembali berjalan "saya bilang duduk, atau saya panggil kedua orang tuamu"

Nayeon berbalik dan menatap kesal gurunya, kemudian duduk dihadapan gurunya "sebenernya ada masalah apa sama kamu?"

"saya pak?"

"bukan, setan yang ada didepan saya"

"astagfirullah, bapak becandanya garing"

Kai mendengus kesal "siapa yang bercanda kim nayeon?"

"itu bapak, pake ngatain saya setan lagi. untung saya cantik, jadi sabar"

Kai mengusap wajahnya gusar "abis kamu ngeselin"

"cie, saya ngeselin ya pak? tahu gak pak, orang yang ngeselin itu selalu ngangenin"

Kai bergedik ngeri "udahlah, cape saya berdebat sama kamu. Kembali ke kelas" Nayeon masih menatap gurunya aneh "kenapa kamu liatin saya?"

"tumben bapak gak hukum saya?"

"saya lagi males"

Nayeon tersenyum, "nah gitu dong, sering sering ya pak. Ya udah saya ke kelas dulu" kai menggelengkan kepalanya melihat tingkah anak didiknya itu, untung Cuma ada satu, bagaimana jika ada banyak? Sudah, tinggal nama yang ada diruangan ini.

***

Jinyoung sedang berada dikantin bersama ye eun, pemandangan itu sudah terlihat selama lima menit oleh nayeon, bukannya ia menghabiskan makanannya, ia malah mengucek ngucek makanan yang ada dipiringnya dengan tatapan yang tertuju pada Jinyoung dan ye eun.

"nay udah jangan diliatin" ucap jihyo yang berusaha membuat nayeon sadar

"jihyo bener, mending makan aja" –momo

"kak nay, cowo itu banyak. Gak sama dia loe bisa dapetin yang lebih" -tzuyu

"nah denger tuh, lagian loe kan cantik" –sana

"nwah, tsana bwenwer twuh" ucap dahyun sambil mengunyah makanan

"jorok, kunyah dulu" –chaeyoung

"mending loe main game, nih gue lagi berbaik hati untuk meminjamkan" –mina

"nay!!" panggil jeongyeon yang menyadarkan lamunannya

"apaansih"

"astaga jangan bilang loe gak denger apa yang kita omongin barusan?" tanya jihyo

Nayeon menggelengkan kepalanya "enggak" dan semua anak twice menepuk jidat mereka.

Chanyeol sedang memilih makanan dan tidak sengaja matanya menangkap satu gadis yang menatap kesal, ia mengikuti arah pandang nayeon, chanyeol melihat nayeon menatap jinyoung. Murid paling pintar di sekolah ini. chanyeol diam, bagai mendapatkan ilham, ia tersenyum. Chanyeol tahu sekarang harus berbuat apa untuk membuat nayeon kembali ke jalan yang benar.

found youWhere stories live. Discover now