Finally author bisa up juga setelah melalui kesibukan yang tak kunjung berakhir👋🏻
--o0o--
Semua punya alasan. Alasan kenapa mereka berubah dan alasan kenapa mereka bisa menyukai suatu hal dan juga bisa membenci sesuatu. Hanya mereka! Mereka mengalaminya yang tau bagaimana hal itu bisa terjadi. Karna sejatinya itu semua berasal dari dirinya sendiri.
Tujuh Sekawan-🎬
Baru enam hari yang lalu mereka bertemu tapi rasa rindu ini berkata lain. Rindu ini telah menyelimuti pikiran mereka. Setelah perpisahan kemarin,mereka berjanji tidak akan lost contacs agar persahabtan mereka tetap terjalin sampai maut memisahkan.
Sabtu ini mereka akan berkumpul dirumah Eqa yang sudah mereka jadikan markas dari kelas VII. Anehnya,Eqa tak pernah merasa keberatan kalo rumahnya dijadikan markas berkumpulnya tujuh sekawan ini.
Pukul 19:30 WIB mereka semua telah sampai dirumah Eqa.
"Kalian udah pada makan kan?" Eqa membuka suara.
"Udah Qa. Tapi masih laper heheh...," Tawa kecil mengakhiri kalimat Alle.
"Yauda bentaran," Eqa berlalu menuju dapur untuk mengambil snack dan makanan ringan lainnya.
"Eh... Kalian ingat ngga? Waktu kelas tujuh kemaren si Bella jatuh deket pagar taman anak 7f?" Leona membuka topik pembicaraan.
"Ingett... Ingett..." Jawab Aileen dengan samangat 45.
"Dia jatuh terus pas udah jatuh nggak langsung bangkit malah liat kanan kiri dulu terus habis itu dia langsung insaf. Jadi nggak pernahh ngomong kotor lagi terus nggak teriak teriak gaje lagi." Echa mulau bercerita diiringi kekehan kecil di akhir kalimatnya.
Bella sedari tadi hanya menyimak tanpa mengeluarkan sepatah kata pun akhirnya buka suara, "Udah ah jangan ngomongin gue. Geli sendiri gue denger cerita itu."
"Seru lho kalo nginget ngiget tentang si anak paok satu ni," Leona menunjuk kearah Bella yang duduk disampingnya.
"Oh ya... Inget nggak?" Alle mulai bercerita.
"Inget apa emang?" Sahut Eqa yang baru saja kembali dari dapur dan membawa nampan.
"Inget... Inget... Yang waktu kelas tujuh si Bella jilbabnya di naikin satu terus kalo ada kakel yang lewat didepan koridor sisi hijabnya diturunin lagi katanya dia takut dilabrak kakel," Sontak hal itu membuat semua temannya tertawa begitu keras sedangkan Bella hanya memutar malas bola matanya.
"Oh ya Na..." Alle menggantungkan ucapannya.
Sementara Leona hanya berdehem, "Khemm..."
"Jadi gimana ceritanya lo bisa naksir si Zidan?"
"Ukhuk... Ukhukk..." sontak hal itu membuat Leona terkejut sampai tersedak air yang sedang di minumnya.
Hayoo... Pada inget sama Zidan ngga? Engga ya? Cek Chapter 24 biar inget lagii!
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Tujuh Sekawan [[ REVISI ]]
Fantasy⚠ʷᵃʳⁿⁱⁿᵍ⚠ ※Cerita baru di revisi, jadi harap baca ulang agar sesuai dengan alur cerita. ※Typo bertebaran! ━━━━━━━ •♬• ━━━━━━━ Cerita ini merupakan kisah perjalanan tujuh orang sahabat diantaranya: Bella yang suka ngomong ceplas-cep...