🥂Chapter 19 PJ[Pajak Jadian]🥂

21 7 2
                                    

Matahari sudah muncul dari pukul 05:30 WIB. Gadis imut berkacamata ini masih berada dialam mimpi. Secara tiba tiba ia terbangun.

Waktu,telah menunjukkan pukul 05:45 WIB. Leona segera bergegas menuju toilet untuk mandi pagi.

Setelah selesai,Leona langsung bersiap siap untuk pergi ke sekolah yg sangat ia cintai. Sebenernya si,Leona ga cinta sekolahnya. Tapi,Leona mencintai salah satu murid nya. [Maafin author. Author ngebucin lagi😅].

Ia menuruni anak tangga rumahnya dan memakan sarapan yg sudah disiapkan oleh asisten rumah tangga nya. Setelah selesai makan,ia langsung menuju ruang depan dan memanggil supir untuk mengantarnya kesekolah.

***

Leona berjalan disepanjang koridor dengan santainya.

"Darrr...." teriak salah seorang sambil menepuk pundak Leona. Tanpa basa basi Leona langsung menoleh kebelakang untuk melihatnya.

"Anjir lu Leen. Bikin gue kaget aja." Kesal Leona sambil memutar bola mata dengan malasnya.

"Ehheee. Monmaap ya Na." Aileen menggandeng tangan Leona dan memasang muka imut.

"Njirr...jangan so imut luu." Cibir Leona ketika melihat tingkah lucu sahabatnya ini. "Yauda gue deluan yah." Lanjutnya sambil mempercepat langlahnya. Perlahan meninggalkan Aileen yang masih kaku ditempat.

"Anjir tuh anak.  Main ninggalin gue segala lagi." Batin Aileen dan segera melanjutkan langkahnya.

***

Mood Leona sedang berantakan. Hari ini sikap Leona sangat aneh. Tidak seperti biasanya. Biasanya kalo masuk kekelas dia langsung naruh tas terus duduk dikoridor untuk ngumpul bareng temen temennya. Tapi,hari ini setelah menaruh tas nya dikursi,ia langsung duduk dan mengeluarkan sebuah novel pemberian dari Rafa kemarin.

Eqa yang menyadari hal tersebut pun langsung menghampiri Leona. Ia berjalan dari koridor kelas menuju tempat duduk Leona.

"Lu ngapa Na?" Eqa duduk disamping Leona.

"Badmood." Jwb nya datar.

"Njirr sampe segini nya. Perlu gue panggilin tuh si Rafa?"

"Ga."

"Cuek bat anjir. Kaya gebetan gue."

"Bomat."

"Oke,gue keluar dlu." Ucap Eqa dan tak direspon oleh Leona.

"Anjir tuh anak. Ga kaya biasanya. Kesambet apa gimna?" Gumam Eqa seraya berjalan meninggalkan Leona sendiri.

Dikoridor

"Gmn Qa? Apa kata Leona?" Alle memulai pembicaraan.

"Ga tau. Ditanya jawab nya Ga,bomat ntah. Serah dia lah. Katanya si dia lgi badmood." Jelas Eqa.

Kriingg.....

Bel berbunyi. Anak anak SMP Cipta Damai berhamburan menuju lapangan karena sebentar lagi upacara bendera akan dimulai.

Leona berjalan keluar kelas menuju koridor sambil menenteng sebuah topi berwarna biru dengan lambang tut wuri handayani disertai dengan logo sekolahnya SMP Cipta Damai. Leona berjalan menghampiri enam sahabatnya dengan mood yang sudah membaik.

Perjalanan Tujuh Sekawan [[ REVISI ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang