"Apaan sih Jim!" Ucap Nisa menghampaskan tangan Jimin dengan kasar, ia kesal saat ia di tarik seenak nya oleh Park Jimin yang menurut dia playboy menyebalkan dan aneh seluruh dunia.
"Temani gue main di karnaval." Pinta Jimin oh atau lebih tepat nya perintah, Nisa menatap Jimin datar.
"Yeonja lo kan segudang, ngapain nyuruh gue yang gak ada hubungan sama lo." Ucap Nisa dengan nada datar nya.
"Sudah temanin gue yah?" Ini baru pintaan tapi masih ada nada perintah sih_-
"Kenapa harus gue?" Tanya Nisa.
"Jebal temanin gue nee, gue lagi bosen main sama mereka bisanya cerewet main itu lah, main ini lah, minta itu, minta ini, terkadang kalau gak di turutin malah ngerek. Kalau sama elo kan beda, yeonja dingin, datar, irit ngomong, bahkan terkesan cuek bahkan hampir mirip seperti patung jalan." Nisa terus menatap Jimin datar yang masih terus mengoceh tentang curhatan yang dia katakan.
"Lo mau mati hah?" Ucap Nisa dingin saat dirinya dikatai patung jalan oleh Jimin, sedangkan sang pelaku hanya tersenyum gaje.
"Hehe mianhae." Ucap Jimin sambil terkekeh tidak jelas.
'Gue lupa kalau gue sedang ngadepin Yoongi hyung kedua versi yeonja.' Batin Jimin yang dalam hatinya bergidik takut mendengar nada super dingin dari Nisa, baru kali ini dia takut dengan seorang yeonja, yah mungkin Jimin sering bersama yeonja - yeonja centil hingga ia belum pernah merasakan yeonja yang super duper menakutkan menurut Jimin. Tapi bukan Park Jimin nama nya jika ia begitu mudah nya menyerah jika dia belum dapat apa yang dia mau.
"Jadi... lo mau kan temani gue?" Tanya Jimin harap - harap Nisa mau menemaninya, entahlah sekarang ia ingin menghabiskan waktu weekend ini dengan yeonja dingin di hadapan nya ini.
"Kalau gue gak mau?" Tanya Nisa balik.
"Yak! Ayolah Nisa jebal." Mohon Jimin.
Walaupun saat ini ia menatap Jimin tanpa ekspresi, sebenarnya dalam dirinya ia merasa ragu. Haruskah ia menerima tawaran Jimin, jika ia terima ia akan meninggalkan ketiga sahabatnya, jika tidak si playboy akut ini pasti tidak akan berhenti merengek padanya. Saat sedang berfikir sebuah dering ponselnya berbunyi, Nisa mengambil hp di tas kecilnya yang ia bawa setelah itu ia melihat nama pada layar ponsel nya.
Seulgi is calling~~~
'Seulgi.' Batin Nisa, yah dia sudah menyimpan nomor Seulgi setelah ia menerima permintaan yeonja itu, bahkan jika Seulgi tidak menghubungi nya sekarang ia mungkin akan lupa tentang rencana itu.
"Sebentar." Ucap Nisa, Jimin pun mengangguk.
Nisa pun agak menjauh dari Jimin agar namjan itu tak mendengar percakapan nya, karena bagaimana pun namjan itulah incarannya yang di buat sesuai permintaan dan rencana nya dengan Seulgi.
Nisa apakah kau tidak mau berfikir sekali lagi untuk menerima rencana dan permintaan yeonja ular itu? oh mungkin kau belum tahu kebenaran yang sebenarnya.
"Yeoboseo."
"Yeoboseo Nisa, lo lagi di mana? Gue dapet firasat kalau elo lagi sama Park Jimin playboy sekolah kita itu yah?"
"Bagaimana lo tahu?"
"Oh benarkah? Gue cuman nebak aja tadi, tapi ternyata firasat gue benar."
"Sudah cepat katakan apa yang mau lo omongin."
"Walaupun lo sudah kenal gue lo masih sama yah Nis dingin, baiklah gue cuman mau ngomong, rencana kita di mulai dari sekarang, apapun yang dia minta ke elo turutin aja buat dia jatuh cinta sama lo, gue yakin dia gak akan minta yang aneh - aneh, oke."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Korea [BTS♡GIRLS] wattys2019
LosoweSebuah kisah penyatuan cinta antara dua negara yang harus melewatkan manis dan pahit nya sebuah rintangan dan masalah. "Gue gak yakin." "Tidak ada yang tidak mungkin, percayalah... kami selalu berada di samping kalian." --Dalam 8 bulan Warning!! No...